Oleh Siti Asmaul Husna
Astaugfirullahaladzim, mungkin itulah ucapan yang tepat untuk kita katakan mengenai keberadaan virus Corona di dalam negeri, Covid-19 atau virus Corona telah diderita lebih dari lima ratusan orang, dan telah membuat puluhan orang meninggal dunia, tercatat dari hari ke hari korban di negara kita semakin bertambah banyak. Yang mana baik secara langsung maupun tidak langsung membuat masyarakat kita menjadi terkesan parno, karena saat mendengarkan radio, membaca berita, juga menonton tv, berita mengenai virus ini selalu terdengar dan terlihat di banyak tempat. Para korban virus ini pun tidak pilih-pilih ada dari kalangan anak-anak hingga para lansia, bahkan dari kalangan ibu rumah tangga sampai pejabat pemerintah juga terjangkit virus Corona.
Sebagai umat Islam yang mengimani Allah, sudah sepatutnya jika kita berdoa akan hal apapun yang terjadi di segala kehidupan kita, tak terkecuali saat mengalami keadaan memprihatinkan yang kita alami seperti sekarang ini. Karena virus Corona, segala macam kegiatan nyaris 100% diberhentikan. Kegiatan belajar mengajar di tingkat dasar sampai perguruan tinggi dialihkan lewat daring, kantor-kantor ditutup, banyak bandara yang tidak dioperasikan, mall menjadi sepi bahkan mulai minggu lalu sudah diberlakukan pada beberapa masjid di Jakarta contohnya pada masjid Istiqlal jika dilakukan sterilisasi dan peniadaan sholat Jum’at seperti biasanya, dimana karena hal itu para kaum laki-laki dihimbau untuk melaksanakan sholat dzuhur sebagai pengganti sholat Jum’at di rumah masing-masing.
Bukan kemauan banyak orang maupun kewajiban bagi banyak orang, namun kegiatan social distancing atau yang berarti jaga jarak sosial sangat dibutuhkan, jajaran artis sampai pejabat negeri menghimbau agar masyarakat bisa bersikap kooperatif. Langkah yang masih sulit diterapkan banyak pihak ini sebenarnya mampu berdampak besar bagi lingkungan kita, orang-orang terdekat kita bahkan pada diri kita sendiri. Karena Kita tidak pernah tau dari mana dan dimana virus itu berada, maka dari itu untuk memproteksi dari virus Corona, sudah saatnya kita mensukseskan himbauan ini.
- Iklan -
Sudah menjadi kewajiban kita untuk mengkaitkan segala sesuatu dengan kuasa Allah, selain berdoa meminta perlindungan kepada Allah, sudah saatnya bagi kita untuk melakukan upaya pencegahan virus Corona dengan aksi nyata, kita tidak bisa mengandalkan doa saja apalagi berpemikiran jika tidak mungkin kita akan terjangkit virus ini. Segala upaya dan usaha dalam bentuk ikhtiar juga perlu untuk kita lakukan, seperti mengurangi kegiatan berinteraksi, contohnya jabat tangan, menghadiri kegiatan yang diikuti banyak orang dsb. Jikalau kita benar-benar tidak bisa menghindari hal-hal tersebut sudah seharusnya kita untuk melakukan pencegahan dengan mencuci tangan kita menggunakan hand sanitizer atau sabun anti-septik, lalu saat berkumpul dengan banyak orang sebisa mungkin kita kurangi tindakan yang bisa membuat kita melakukan kontak fisik dengan orang lain, langkah lain yang bisa kita lakukan adalah memakai masker, ini juga tidak kalah penting untuk dilakukan.
Lalu jika kita dihimbau untuk dirumah saja, dan mengurangi kegiatan diluar rumah, apa saja hal yang bisa kita lakukan selama menjalani social distancing? di rumah kita tentunya kita tidak sendiri, ada banyak anggota keluarga kita lainnya yang bisa mengisi hari-hari kita, ada adik, kakak, orang tua, nenek bahkan anggota keluarga kita lainnya yang mungkin juga tinggal dengan kita. Menurut saya inilah waktu sebenarnya yang harus kita manfaatkan pumpung bisa berkupul dengan mereka, sebagai masyarakat NU, tentunya ada banyak sekali kegiatan yang bisa kita lakukan dengan mereka.
Kegiatan pertama adalah sholat berjamaah bersama, sudah sangat dianjurkan untuk kita lakukan dari dulu, namun karena kesibukan yang kita miliki seperti sekolah sampai sore, orang tua bekerja dsb, hal ini membuat kita sulit untuk mengerjakaanya, maka pas ada moment seperti ini sebaiknya kita tidak melewatkannya. Kedua ada kegiatan mengaji bersama, kita tahu kalau kurang lebih sebulan lagi kita akan menjalankan ibadah puasa, maka alangkah baiknya jika kita mengkhatamkan al-Quran sebelum kedatangan bulan penuh rahmat ini, nah biar tambah seru dan bersemangat juga untuk efisiensi waktu tidak ada salahnya jika satu keluarga melakukan khataman bersama, misal adik 5 juz, kakak 5 juz, bapak ibu masing masing 10 juz sudah bisa khatam satu al-Quran kan?
Hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah dengan Berdoa bersama, tidak ada salahnya jika kita melakukannya, bahkan para petinggi dari NU menghimbau bagi para masyarakat se-Indonesia untuk ber-Istighotsah di rumah sendiri yang dimulai pukul 6 sore, adapun yang dibaca diantaranya Istighotsah Amaliah NU, Rotibul Hadad, Sholawat Thibbil Qulub, Wirid Aji-Aji limo, dan diakhiri Sholawat Nariyah.
Sudah saatnya doa dan ikhtiar untuk senantiasa kita panjatkan dan lakukan, kita tidak bisa menyalahkan siapapun akan kehadiran wabah virus Corona ini. Dengan mengamalkan amalan-amalan diatas, meminta perlindungan dari Allah dan memohon pertolongannya, semoga kita selalu dalam perlindungan Allah, dan semoga virus ini segera menghilang dan sirna dari seluruh negara di bumi ini dalam waktu dekat, Amiin ya Rabbal Alamin.
-Penulis adalah Mahasiswi semester 4 UIN Surabaya.