Temanggung, Maarifnujateng.or.id – Upaya menyeimbangkan kekuatan jam’iyah dan jama’ah NU hendaknya terus berkesinambungan antara masa khidmah kepengurusan sebelumnya dengan kepengurusan berikutnya sehingga khidmah NU di bidang keagamaan Islam ahlussunah wal jama’ah dan bidang kemasyarakatan dapat berjalan dengan maksimal.
Hal itu disampaikan Ketua PWNU Jateng dalam pembukaan Muskercab I PCNU Temanggung di Pondok Pesantren Raudlatul Huda Kerokan Kedu Temanggung, Rabu 11 Maret 2020.
“Selama ini lebih kuat jama’ahnya ketimbang jam’iyah-nya, karenanya kita berikhtiar ada penguatan Jam’iyyah agar dapat terus berkhidmat kepada jama’ah”, ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum NU lahir, para Masyayikh tahun 1916 sudah membentuk taswirul afkar, kemudian Nahdlatul Wathan dan Nahdlatu tujjar, sehingga pengurus, kader dan anggota NU saat ini sebagai generasi penerus dapat meneruskan menanam kebaikan-kebaikan tersebut untuk generasi yang akan datang.
- Iklan -
“Pada usia ke-97 tahun Hijriyah ini yang berarti tiga tahun lagi akan genap berusia 100 tahun, kita tetap jalankan kebaikan yang sudah ada, sembari mengambil hal-hal baru selama hal baru itu lebih baik dan lebih manfaat”, ujarnya.
Ketua PCNU Temanggung KH Muhammad Furqon sebelumnya melaporkan perkembangan kinerja NU Temanggung yang dipimpinnya bersama KH Ya’kub Mubarok selaku Rois Syuriah.
“Kami telah melakukan telaah hasil Konfercab NU Temanggung dan menetapkan pembagian tugas keada persngkat organisasi NU, dan bahkan beberapa lembaga sudah menjalankan program hasil Konfercab”, tegasnya.
Nampak hadir dalam Muskercab, jajaran Mustasyar, Syuriah, A’wan, Tanfidziyah, badan otonom dan lembaga-lembaga serta MWCNU se Kabupaten Temanggung.(adm/Mm).