Puisi-Puisi Umi HS
Pejuang Pendidikan
Aku tak bisa mengokang senapan
Aku tak kuat memanggul senjata
Di hadapanku bukan serdadu bermesiu
Di belakangku bukan tank menderu
Aku hanya mampu menari
Menarikan pena
Aku hanya mampu menyanyi
Menyanyikan sabda Sang Kuasa
- Iklan -
Menyalakan lilin
Menjaganya dari tiupan angin
Menerangi masa depan
Untuk secercah harapan
Inilah caraku mengabdi
Untuk ibu pertiwi
Inilah caraku bela negara
Melanjutkan peradaban dunia
Pahlawan Tanpa Tanda
Inilah aku. Montir yang wajib mereparasi kerusakan akhlak anak-anak negeri, tanpa kecuali.
Inilah aku. Makhluk yang wajib menebar senyum meski terkadang bocah kecilku di rumah sedang menangis karena ayahnya tak mampu membelikan mainan.
Inilah aku. Manusia biasa yang dipaksa untuk menjadi malaikat dengan sebaris kalimat guru digugu dan ditiru
Inilah aku. Seorang ibu bebas menampar atawa membuikan aku tatkala anak manjanya merengek mengadu kusakiti
Inilah aku. Buruh yang harus pura-pura bahagia walau rupiah bulananku kalah jauh dengan rupiah babu
Lembah Darqy, 28 Januari 2020
Malu pada Mentari
Pada mentari
teriknya menghidupi
Hadirnya didamba
Sekawanan rusa dan rerumputan
Di bawahnya
Aku malu setengah mati
Pada mentari
terbitnya pasti
Pembentuk bayangan
Penyokong tanda tibanya sembahyang
Tak pernah bosan berjalan
Aku malu setengah mati
Pada mentari
cahayanya mewarnai
Tak ada selain hitam tanpanya
Sinar-sinar menatap mata
Pembentuk sejuta warna
Aku malu padanya
Aku malu pada mentari
Manfaatku hanya setitik kuku
Istiqamahku tak tentu
Kerjaanku bukan mewarnai
Adaku hanya memperkeruh
Lembah Darqy, 7 Desember 2019
Aku Bukan Siapa-Siapa
Hatinya berisik
Tentang diri sendiri
Tak punya nama
Tak punya kuasa
Tak punya harta
Rupa pun tiada
Jika itu kau
Dangkalnya penghambaanmu
Usia terhamburkan
Menunduk memandang diri
Meratapi yang kau dapati
Ragamu minta kau gerakkan
Untuk mengartikan penciptaannya
Tanganmu berharap kau tengadahkan
Untuk menarik kasihnya
Hatimu ingin kau satukan
Dengan asal muasalnya
Hingga kau mampu berkata-kata
Aku bukan siapa-siapa
Lembah darqy, 7 Februari 2020
Bukan Biji Dakon
Aku
Bagai biji dakon
Memutar keluar masuk lobang
Sekehendaknya
Kau
Ibarat biji dakon
Tak kuasa masuk di lobang mana
Yang kau ingini
Kita
Bak biji dakon
Di mana dijatuhkan
Itulah kehidupan kita
Seribu teriakan tak mampu
Memindahkan kita ke lobang lainnya
Meski berjarak 1 centi
Bukan, bukan, bukan
Biji dakon tak berdaya
Bukanlah aku, kau, dan kita
Dia mencipta kita
Untuk dibahagiakan dengan jalan-Nya
Lembah Darqy, 9 Februari 2020
Penulis adalah pengurus LP Ma’arif NU Kab. Semarang