Biodata Buku:
Judul Buku: Model Pembelajaran Discovery Learning Peningkatan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Regulated Learning Peserta Didik
Penulis: Hendra Nugraha, M.Pd
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Cetakan: April 2019
Tebal: 20 x 14 cm, vii+63 Halaman
ISBN: 978-623-90708-0-9
Untuk meningkatkan SDM dibutuhkan orang-orang yang berkualitas juga memberikan contoh yang positif buku ini hadir untuk menginspirasi supaya potensi SDM yang berkualitas bisa digali dan mempunyai kesempatan untuk bersaing dengan para kompetitor. Buku ini ditulis bertujuan untuk meningkatkan berpikir kreatif matematis dan self-regulated Learning belajar peserta didik.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Facione menegaskan bahwa berpikir kreatif adalah salah satu jenis berpikir yang mengarahkan diperolehnya wawasan baru, pendekatan baru, prepektif baru, atau cara baru utuk dalam memahami sesuatu.(Hlm. 2) biasanya seseorang bisa berpikir kreatif ketika terlibar sebuah masalah tertentu yang memaksa otaknya untuk berjalan dan berpikir kreatif. Buku ini ingin memadukan antara kreatifitas dan matematika, jadi bagaimana membuat peserta didik dapat berpikir kreatif dengan mata pelajaran matematika.
Hal ini dilakukan agar mata pelajaran matematika tidak menjadi momok yang menakutkan untuk para peserta didik. Pembelajaran juga dirancang sedemikian rupa sehingga berpotensi mengembangkan kemampuan berpikir para peserta didik. Pada proses pembelajaran ini peserta didik tidak disajikan dengan pelajaan dalam bentu finalnya namun mereka mengorganisasikan sendiri pelajaran tertentu.
- Iklan -
Bergstom mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif ialah sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak biasa. (Hlm. 5) kreatif juga diartikan sebagai sebuah proses penciptaan sesuatu hal yang tak pernah diduga oleh orang. Hal yang paling penting ialah kebaharuan. Pembelajaran matematika yang dipadukan dengan teknik yang ada dalam buku ini diharapkan membuat peserta didik mencintai matematika. Ide-ide mateatika yang ditampilkan peserta didik merupakan suatu upaya untuk mencari masalah yang sedang dihadapi. Cakupan dari representasi ialah verbal, graphic, numeric, dan symbolic.
Dalam buku ini diterangkan bahwa pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus memungkinkan peserta didik untuk menciptakan dan menggunakan dan menerjemahkan representasi untuk memcahkan masalah. Kedua memilih, menerapkan, menerjemahkan representasi matematika untuk memecahkan masalah. Yang ketiga menggunakan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial dan fenomena matematika. (Hlm. 11).
Perubahan zaman menuntut jenis pengetahuan matematika untuk berkembang tidak hanya progam dasar sekadar kecakapan berhitung, namun harus ada gagasan untuk sebuah progam yang efektif dan objektif yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Yang dapat membebaskan anak dari pembelajaran hafalan semata. Apa sih Self-Regulated Learning asing mungkin ditelingga kita. Self-Regulated Learning juga disebut sebagai pembelajaran mandiri merupakan sebuah situasi belajar dimana pembelajaran memiliki kontrol terhadap pembelajaran tersebut melalui pengetahuan dan penerapan strategi yang sesuai, pemahaman terjadap tugas-tugasnya, pengambilan keputusan dan motivasi belajar. (Hlm. 18-19)
Dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai penunjuk jalan membantu peserta didik agar mereka menggunakan ide, konsep dan ketrampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapat pengetahuan baru. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan ide mereka dalam pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk mata pelajaran matematika sesuai dengan karateristik matematika tersebut.
Langkah pembelajaran model Discovery Learning berjalan dengan efektif langkah yang bisa dilakukan guru matematika diantaranyaa adalah stimuation atau pemberian ransangan, diberikan permasalahan agar anak mempunyai gregert untuk mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan. Stimulus pada tahab ini berfungsi untuk interaksi belajar yang diharapkan membantu peserta didik bisa mengeksplorasi bahan. Yang kedua problem statment berikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah lalu menyimpulkan hipotesa.
Ketiga yaitu pengumpulan data tahap ini berungsi untuk menjawab pertanyaan dan pembuktian tentang hipotesis, peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan. Keempat pengolahan data data yang diperoleh diolah dan diklasifikasikan lalu dittafsirkan pada kepercayaan tertentu.
Keempat pembuktian peserta didik diajak untuk memeriksa hipotesa tadi tujuannya agar proses belajar berjalan dengan baik dan kreatif apabila guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menemukan suatu konsep ataupun teori melalui contoh kehidupan mereka. Yang kelima ialah menarik kesimpulan peserta didik dihaapkan dapat menyimpulkan dari proses awal hingga akhir, tahab ini merupakan tahab akhir. Selain melakukan hal-hal tadi peserta didik dituntut untuk bisa menyimpulkan.
Di dalam buku ini juga dikupas tentang proses tindakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis dan self regulated learning. Sebelum pelaksanaan tindakan, peserta didik diberi tes pra-tindakan tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif self-regulated learning awal sebelum peserta didik dilakukan tindakan. Dapat menggunaka tipe soal model uraian sebanyak 4 soal sedangkan skala self-regulated learning sebanyak 30 pertanyaan. (Hlm. 39)
Proses pembelajaran dengan model ini diharapkan dapat memacu kreatifitas dalam pembelajaran matematika yang tidak hanya berkutik dengan angka dan rumus-rumus. Proses pembelajaran yang seharusnya bisa dilaksanakan diberbagai sekolahan. Buku ini layak dibaca oleh segala kalangan khusunya kalangan akademisi seperti guru, dosen maupun mahasiswa yang nantinya berkecimpung di dunia pendidikan
Kekurangan buku ini, lem pada buku kurang merekat, jadi buku bisa lepas dari lemnya. Terdapat kesalahan ketik atau typo. Diharapkan untuk buku selanjutnya editor lebih jeli untuk memperhatikan perkata bahkan huruf per huruf.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina, Pengiat Komunitas Pena Aswaja STAINU Temanggung.