• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra Pustaka

Mengubah Paradigma Belajar dan Mengajar

10/01/2020
in Pustaka
Reading Time: 3min read
0 0
0
Sinopsis Buku Guru Dilarang Mengajar!
0
SHARES
22
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Judul: Guru Dilarang Mengajar!
Penulis: Hamidulloh Ibda
Penerbit: CV. Asna Pustaka
Cetakan: Pertama, 2019
Tebal: 189 hlm
ISBN: 978-623-91103-3-8
Harga: Rp 35.000,-

Oleh Khoirun Niam

Pendidikan sampai kapan pun temanya tak akan bosan untuk dibahas, sebab peradaban manusia dibangun melalui pendidikan. Bukan hanya itu saja, dari pendidikan lah kita bisa membedakan warna merah, hitam, kuning dan kelabu. Terpenting lagi kita bisa menjadi manusia seutuhnya harus melalui pendidikan.

Buku guru dilarang mengajar ini mencoba untuk mengurai benang kusut, carut marut di dunia pendidikan kita, terutama Indonesia; sebab bisa dibilang pendidikan kita saat ini belum bisa berjalan secara maksimal atau menjadikan manusia yang memanusiakan manusia.

Bacajuga:

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
121
Yang Bekerja di Balik Bahasa

Yang Bekerja di Balik Bahasa

23/04/2022
3

Dalam pengantar buku ini pun R. Andi Irawan mengatakan jika pendidikan merupakan perihal yang kompleks dan rumit, serumit manusia, sebab berbicara pendidikan berarti juga berbicara hakikat manusia. Dalam hal ini, pandangan kita terhadap hakikat manusia sangat berkaitan bagaimana kita memandang hakikat pendidikan. Manusia sebagai ciptaan Allah yang paling unik dan sempurna, baik dari sisi dalam maupun fisik, memiliki berbagai potensi yang menjadi objek pendidikan.

Pendidikan tidak hanya sekadar berbicara dan usaha mengembangkan otak atau aspek kognitif, namun juga menekankan pentingnya pendekatan yang integratif dan komprehensif, yaitu menakankan pengembangan seluruh potensi manusia, baik otak (ta’lim), hati (tazkiyah) maupun fisik atau inderawi (tilawah). (hal v).

Hamidullah Ibda dalam dunia persilatan kepenulis sudah diakui, banyak buah pemikirannya tersebar di koran-koran nasional atau lokal. Buku bertajuk guru dilarang mengajar ini merupakan kumpulan artikel yang sudah pernah termuat di media masa baik cetak maupun online. Akan tetapi meskipun begitu pengumpulannya tidak memamah biak, melaikan dipilah dan dipilih sesuai tema.

Seperti yang dikemukakan penulis melalui pengantarnya, apabila buku ini bukan buku ilmiah yang memakai banyak teori, rujukan ilmiah dari buku-buku berat atau jurnal bereputasi internasional, melainkan hanya kumpulan curhatan-curhatan saya di media massa. Kebetulan, ada salah satu judul yang menarik berjudul “Guru Dilarang Mengajar!” yang menjadi refleksi kritis yang berhasil dimuat di koran pada tahun 2017.

Sebenarnya, mengajar dan mendidik hakikatnya berbeda jauh. Mendidik belum tentu mengajar, mengajar hanya bagian dari kegiatan mendidik. Maka di sini, saya mencoba membuat angle lain dalam meluruskan paradigma ajar dan paradigma didik yang menjadi dasar guru dalam menjalankan roda akademik di kelas.
Ada perbedaan radikal antara mendidik dan mengajar. Sebab, ketika ditanya orang kalau guru dilarang dilarang mengajar, pasti jawabannya adalah ya harus “mendidik”. Padahal maksudnya tidak demikian. Mengajar, secara paradigmatik hanya proses transfer ilmu, ia searah, dan yang aktif hanya guru, dosen, atau pengajarnya. Yang benar adalah “membelajarkan” alias membuat siswa atau peserta didik belajar.

Dalam konteks di sekolah, guru seharusnya “membelajarkan” bukan mengajar. Jika hanya mengajar, banyak dampak dari proses tersebut yang tidak memenuhi standar kompetensi lulusan. Sebab, guru tidak hanya dituntut memenuhi capaian ranah kognitif (pengetahuan) saja, namun juga afektif (sikap, nilai) dan psikomotorik (mental). Namun, fakta di lapangan masih banyak guru belum paham perbedaan mendasar dari aktivitas mendasar ketiga hal itu. Padahal jika konsep “membelajarkan” dilaksanakan guru dengan serius, maka gagasan Revolusi Mental bisa dimulai dari pendidikan.

Jika ada idiom “guru dilarang mengajar”, jawaban mereka pasti “guru harus mendidik”. Padahal, mengajar bukanlah mendidik dan mendidik bukanlah mengajar. Output, konsep dan dan setting filsafatnya berbeda, serta capaian tiap kegiatan juga berbeda. Dalam konteks ini, guru memang “dilarang mengajar” jika beriman pada “metodologi pembelajaran” dan ingin ada interaksi dua arah, yaitu guru-siswa maupun siswa-guru. (hal 156).

Paulo Freire (1970) pernah mengritik kegiatan pendidikan yang masih membelenggu siswa. Paulo Freire menilai pendidikan masih menggunakan “gaya bank” yang jelas itu membelenggu siswa bahkan menindas siswa dari kebebasan. Hal itu tentu dari akibat pola pendidikan yang salah dan pelaksanaan pembelajaran yang melenceng dari hakikatnya.

Dari pola yang salah tersebut, ouput pendidikan melahirkan generasi cerdas intelektual, namun miskin spiritual dan moral. Mereka cerdas tapi tidak memiliki “kesalehan intelektual”. Padahal, Tan Malaka (1897-1949) menyebut tujuan pendidikan adalah untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.

Problem tersebut, tentu dimulai dari pola pembelajaran dalam kelas. Jika hanya mengajar saja tanpa membelajarkan bahkan mendidik, maka ouputnya hanya generasi cerdas tapi miskin moral. Padahal, hakikat belajar bukan meraup ilmu sebanyaknya dan menumpuk gelar setingginya, namun menata cara berpikir dan mengubah perilaku.

Jika itu terlaksana, maka pendidikan akan melahirkan generasi yang memanusiakan manusia. Pertanyannya, sampai kapan guru di negeri ini akan terus mengajar? (hal 159).

Dalam hal belajar dan mengajar, maka buku ini layak untuk di jadikan referensi agar supaya kita sebagai guru atau pun peserta didik bahkan pengamat pendidikan mempunyai cara pandang yang berbeda. Selamat membaca!

-Penulis adalah Tim dari Gerakan Literasi Maarif Jawa Tengah.

Tags: ASNA PustakaGuru Dilarang Mengajar!Hamidulloh IbdaMengubah Paradigma Belajar dan Mengajar
ShareSendTweet
Previous Post

Hari Amal Bhakti Bagi MI Ma’arif Sucen

Next Post

Begini Motivasi Kakankemenag untuk MI di Wonosobo

Related Posts

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah
Pustaka

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar
Pustaka

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya
Pustaka

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
121
Next Post
Begini Motivasi Kakankemenag untuk MI di Wonosobo

Begini Motivasi Kakankemenag untuk MI di Wonosobo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022

Tulisan Terbaru

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
0
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
6
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
6
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022
11
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version