Biodata Buku:
Judul : Kaidah Bahasa Arab (Menuju Multikomunikasi Society 5.0)
Penulis : Sumarjoko
ISBN : 978-623-90708-2-3
Penerbit: CV Pilar Nusantara
Cetakan: Mei, 2019
Tebal: 21 x 14 cm, viii + 124 Halaman
Bahasa Arab menjadi momok bagi sebagian orang, karena kurangnya pengetahuan Bahasa Arab. Bahasa Arab juga dianggap sulit bagi sebagian orang karena tidak semua orang memahami kaidah-kaidah dalam pembelajaran Bahasa Arab, apa lagi yang notabenya bukan seorang santri, akan sangat banyak menemukan kesulitan, untuk memahami Bahasa Arab, disekolah formal sangat minim pembelajaran tentang Bahasa Arab dan dalam buku ini akan diulas mengenai kaidah-kaidah Bahasa Arab yang diharapkan akan menjadikan pembelajaean Bahasa Arab lebih mudah dipahami dan menyenangkan.
Selama ini masih sedikit buku Bahasa Arab ditulis dengan Bahasa Indonesia yang menjadikan pembaca khususnya bagi pemula memahaminya dengan mudah. Oleh karena itu, buku ini layak dikonsumsi para pemula dalam mempelajari Bahasa Arab. Terutama dalam meningkatkan komunikasi Bahasa Arab. Tertama dalam meningkatkan komunikasi bahasa internasional di era Revolusi Industri 4.0 dan Socity 5.0 mendatang. (Hlm. vi)
Buku ini hadir dengan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh pembaca. Terdapat juga contoh-contoh bacaan dan pembagiannya. Untuk para pemula yang sedang giat-giatnya ingin mempelajari tentang Bahasa Arab. Buku hadir sebagai solusinya. Dengan tata bahasa yang mudah dipahami dan pembahasan yang singkat dan tidak terkesan muter-muter buku ini layak kalian miliki.
- Iklan -
Dalam buku ini pembahasan pertama tentang metode penyusunan hamzah penulisan hamzah sendiri dalam tata Bahasa Arab dibagi menjadi tiga macam yaitu penulisan huruf hamzah pada awal kalimat ditulis dengan alif secara mutlak ( أَ) misalnyaأَنْتُمْ . yang kedua Bila huruf hamzah ditenggah kalimat maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan antar lain memperhatikan harakat hamzahnya, harakat sebelum hamzah, dan perbandingan kekuatan harakhat. Untuk menemukan contohnya anda bisa kunjungi halaman 2 pada buku ini. Yang ketiga penulisan huruf hamzah diakhir kalimah ditulis di atas garis. Misalnya (بِمَاءٍ), (إِبْدَاءْ), (خَاءَ), (سَمَآءٌ)
Bagian kedua menunjukan pembahasan tentang kalam orang-orang yang tak mengerti Bahasa Arab akan kebingungan apa itu kalam. Dalam buku ini dijelaskan bahwa kalam adalah lafadz yang tersusun dan mengandung makna (faidah) serta disengaja. Sedangkan lafaz adalah suara yang mengandung salah satu huruf hijaiyah. Murakkab adalah lafadz yang tersusun dari dua kata atau lebih. Sedangkan Mufid adalah lafadz yang dimengerti pembicara (mutakallim) dan pendengar (mukhatab), dan Wadla’ adalah secara sengaja. (Hlm. 4)
Dalam pembahasan ini dibahas tentang kalimah yang dibagi tiga yaitu kaliamah isim yang berarti kata benda, dalam buku ini juga ditunjukan tanda-tanda isim dalam buku ini ada lima tanda-tanda isim, kalimah yang kedua yaitu kalimah fi’il yang berarti kata yang menunjukan suatu perbuatan disertai waktu. Adapun salah satu tandanya: (تْ), (قَدْ), (سَ),(سَوْفَ) yang ketiga kalimah huruf yang berarti kata yang tidak memiliki arti sempurna, kecuali bersamaan dengan kata lain, kalimah huruf ini berbeda dengan huruf. Untuk pembahasanya sangan lengkap dalam buku ini.
Dari segi ketentuan dan pembagian per item dijelaskan secara rinci misalnya dalam Isim dari segi identitas dibagi menjadi dua yaitu mudzakar dan mu’anast. Isim mu’anast dibagi menjadi lima, Isim dari segi jumlahnya ada tiga yaitu isim mufrad, isim tatsniyah atau mutsanna, isim jama’. Isim dari segi ghairu shahih akhir dan shahih di bagi menjadi dua yaitu isim ghairu shahih, dan isim shahih.
Yang selanjutnya isim nakira dan makr’rifat, isim lima atau Asma al-Khamsah, isim jamid dan musytaq yang dibagi dua yaitu isim jamid dan isim musytaq yang terakhir isim ghairu munsyharif. Ketentuan dan contoh diberikan secara jelas dengan bahasa yang sederhana sehingga memudahkan para pembaca khususnya para pemula yang sedang ingin belajar tentang kaidah-kaidah dalam Bahasa Arab.
Pada bab terakhir buku ini dibahas tentang ‘adad, apa itu ‘adad? Seorang yang belum belajar Bahasa Arab akan kebingungan untuk menjawab namun dalam buku ini di ulas secara mendalam tentang ‘adad. Wazan untuk “adat” terdiri atas tiga macam, yang pertama lafadz yang mengikuti aturan.
Bila ‘adat-nya “mudzakar” maka ma’dud-nya juga mudzakar, bila ‘adat-nya “mu’annast” maka ma’dudnya juga mu’anast. Hal ini berlaku untuk bilangan satu, dua, dan bilangan yang ber-wazan fa’ilun. Yang kedua lafal atau bilangan kebalika aturan dalam hal ini, ‘adat di-mu’anast-kan apabila ma’dudnya mudzakar dan sebaliknya, ‘adat di- mudzakar-kan apabila ma’dud-nya mu’annats bilangan ini berlaku tiga hingga sembilan.
Belajar bahasa Arab tidak mengenal usia, berapapun usia anda jika anda berniat untuk belajar tidak ada yang sukar, mulai dari menyukai, awali dengan rasa suka maka akan ada ketertarikan antara anda dan Bahasa Arab, sebagian orang menganggap Bahasa Arab sukar untu di pelajari namun buku ini adalah solusinya, kaidah-kaidah Bahasa Arab dikupas tuntas. Untuk anda yang ingin belajar Bahasa Arab segera miliki buku ini jadikan buku ini sebagai pelengkap koleksi anda.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung.