• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Islam Ramah Tanpa Amarah

07/10/2019
in Artikel, Opini
Reading Time: 3min read
0 0
0
Ilustrasi NU Online

Ilustrasi NU Online

0
SHARES
16
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Abdul Aziz

Islam merupakan agama rahmatan lil alamin (menjadi rahmat bagi seluruh alam) yang memberikan kedamaian dan ketentraman bagi seluruh manusia namun sekarang pandangan itu sedikit berubah akibat segelintir orang yang melakukan kekerasan atas nama Islam, terutama setelah tragedi bom di WTC pada 9 November 2001 yang menewaskan banyak korban jiwa sehingga membuat non muslim di barat mulai bertanya-tanya tentang apa itu Islam, apakah Islam itu agama teroris?

Dalam pandangan Karl Marx, seluruh agama baik Islam, Kristen maupun agama lain adalah ideologi semata. Agama sama saja dengan negara, seni, tatanan moral dan hasil karya intelektual lain. Semua itu merupakan superstruktural masyarakat yang sangat bergantung pada pondasi ekonomi. Maka, seandainya terjadi perubahan pada ekonomi, agamapun ikut berubah.

Secara harfiah, Islam bermakna kepasrahan dan ketundukan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Islam juga berarti keselamatan dan kedamaian. Nabi bersabda yang artinya “Orang Islam adalah orang yang kehadiranya membuat rasa aman orang lain baik dari ucapan maupun tanganya atau kekuasaanya”.

Bacajuga:

BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
7
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
7
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Membangun Pendidikan Toleransi di Sekolah

11/05/2022
8
Spirit Inspiring Teaching

Spirit Inspiring Teaching

10/05/2022
4

Ketika kita mengaku beragama Islam, maka kita harus patuh dan tunduk terhadap ajarannya, Islam mengajarkan kedamaian bukan permusuhan, Islam mengajarkan kasih sayang bukan pertikaian, namun saat ini wajah Islam sedikit mengalami perubahan akibat cara beragama sebagian umatnya yang ekstrem, fanatik dan kaku.

Cara beragama semacam ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, seperti yang dilakukan oleh kaum Khawarij, yaitu kelompok yang keluar dan membenci Ali bin Abi Thalib dan kelompoknya. Kata Ali bin Abi Thalib, “Mereka dari golongan kami, tapi mereka membangkang terhadap kami”.

Ketika mereka akan mengambil kurma yang jatuh dari pohon, mereka meminta izin kepada pemilik pohonya, mereka tidak mau mengambil yang tidak halal. Tapi, ketika mereka bertemu dengan Abdullah bin Hubbah di pinggir sungai, Abdullah ditanya, Bagaimana pendapat anda tentang Ali? Abdullah menjawab, Ali adalah orang baik-baik.” Seketika itu pula Abdullah dibunuh. Ia dibunuh ketika mengatakan bahwa Ali adalah orang baik-baik, bahkan istrinya yang sedang hamil juga dibunuh. Apa ini yang disebut muslim? Makan kurma yang jatuh minta izin tapi dengan gampangnya membunuh sahabat Nabi.

Dalam sejarah peradaban umat manusia, radikalisme dalam beragama pada umumnya berujung dengan kegagalan, apalagi jika filosofi yang digunakan adalah kebencian dan fanatisme. Pendukung radikalisme agama tampaknya tidak punya modal untuk menawarkan perdamaian dan kesejahteraan itu. Oleh sebab itu mereka menempuh jalan pintas, berupa self-defeating (menghancurkan diri sendiri) atas nama agama yang dipahami dalam suasana jiwa yang sangat rentan dan tertekan.

Suatu masyarakat yang seluruhnya terdiri dari kaum fanatik yang masing-masing bersedia mengorbankan dirinya tanpa perhitungan demi suatu cita-cita, betapapun luhur dan mulianya cita-cita itu, akan segera kehilangan kesadaranya tentang makna cita-cita itu sendiri, yang pada mulanya cita-cita inilah yang memberikan motivasi untuk bersemangat dalam kegiatanya. Karena sikap fundamentalisme ini, maka kaum fundamentalis selalu menjadi sumber dan pembela tindakan-tindakan anti-sosial.

Ramah Bukan Marah
Menyuguhkan Islam yang ramah merupakan sebuah keharusan bagi pemeluknya, pasalnya saat ini kelompok radikal mulai muncul kembali dengan jargon-jargonya yang terkesan galak dan sangar itu. Mari kita simak ayat Alquran yang menjelaskan tentang bersikap lemah lembut “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”(QS. Ali Imran:3:159).

Ayat Alquran di atas benar-benar sangat indah dan puitis. Ia mengajak kita untuk bermusyawarah dengan siapapun yang kita anggap “berbeda” dengan cara yang baik dan lemah lembut, bukan dengan cara menghujat, mencaci maki, apalagi memakai dengan teror dan kekerasan.

Menunjukan sikap ramah baik terhadap sesama pemeluk agama Islam maupun non-muslim adalah sebuah keharusan, hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah dalam bermasyarakat, kita ambil contoh ketika nabi memberi makan pengemis buta dari golongan orang Yahudi, nabi memberi makan kepada pengemis buta itu dengan ketulusan dan keihklasan tanpa membedakan apakah dia orang Islam atau tidak, meskipun pengemis buta tadi selalu menghujat nabi dan menghasut orang di sekelilingnya untuk membenci nabi, namun nabi tetap bersabar dan tetap memberi makan pengemis tersebut. Sampai akhirnya pengemis itu tau bahwa selama ini yang menyuapinya makan adalah Nabi Muhammad saw. dan pada akhirnya pengemis buta itu memeluk Islam.

Dalam konteks ke Indonesiaan, kita mengenal Wali Songo yang terkenal dengan dakwahnya yang lemah lembut dan santun, sehingga membuat simpati orang Indonesia yang kala itu sudah memeluk agama Hindu/Budha berbondong-bondong masuk Islam.

Mengimplementasikan cara nabi dan Walisongo dalam berdakwah dan bersosial merupakan sebuah solusi yang tepat di tengah derasnya arus radikalisme yang menyebarkan kekerasan dalam berdakwah dan bersosial. Karena pada dasarnya radikalisme dalam beragama sangat tidak dianjurkan, bahkan cara tersebut hanya akan membuat wajah Islam akan semakin suram dan menakutkan. Maka dari itu, setop marah-marah demi terciptanya Islam yang ramah!

-Penulis adalah penghafal Alquran, lulusan Pascasarjana PTIQ Jakarta.

Tags: Abdul AzizIslam Ramah Tanpa AmarahLP Ma'arif JatengNU JatengPTIQ Jakarta
ShareSendTweet
Previous Post

LP Ma’arif PWNU Jateng Luncurkan Logo Gerakan Literasi Ma’arif

Next Post

Orientasi Kependidikan Islam

Related Posts

BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah
Artikel

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
7
Puisi-Puisi Saiful Bahri
Artikel

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
7
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah
Artikel

Membangun Pendidikan Toleransi di Sekolah

11/05/2022
8
Next Post
Sepakat dalam Perbedaan Pendapat

Orientasi Kependidikan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022

Tulisan Terbaru

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
5
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
7
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
7
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022
11
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version