Semarang, Maarifnujateng.or.id – Program Madrasah/Sekolah Inklusi LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah yang dilaksanakan di sejumlah tempat mendapat apresiasi di kancah nasional. Hal itu terungkap dalam pemuatan beberapa foto kegiatan siswa/guru Ma’arif di Majalah United Nations Comprehensive Response to COVID-19 Saving Lives, Protecting Societies, Recovering Better edisi September 2020. Majalah itu resmi diunggah melalui laman unsdg.un.org.
Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng R. Andi Irawan mengapresiasi berbagai pihak yang telah menyukseskan kegiatan inklusi di Jawa Tengah sehingga PBB memilih aktivitas madrasah inklusi Ma’arif di kancah global. Hal itu diungkapkannya dalam rapat Pengurus Harian LP Ma’arif PWNU Jateng pada Jumat malam (2/10/2020).
Senada dengan hal itu, Wakil Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani mengatakan bahwa pemilihan foto itu bukan rekomendasi UNICEF, melainkan langsung dari PBB.
Menurut Fakhrudin, dua siswa itu adalah Syaiful (Iful) dan Millah yang muncul di laporan global PBB, pada halaman 36 dan 62. Laporan itu bukan publikasi UNICEF, dan foto-foto kegiatan siswa dan guru Madrasah Inklusi khususnya MI Ma’arif Keji Kabupaten Semarang dan MI Ma’arif Ciberem Banyumas sudah digunakan utk publikasi resmi PBB.
- Iklan -
Syaiful adalah siswa MI Ma’arif Ciberem Banyumas dan Millah merupakan siswi MI Ma’arif Keji Kabupaten Semarang.
Pada halaman 36, ditulis “Syaiful, 12 tahun, seorang anak dengan gangguan fisik, studi dengan gurunya Fatikhatus di Banyumas, Jawa Tengah”.
Sementara pada halaman 62, Millah ditulis “Gadis berusia dua belas tahun dengan seorang disabilitas intelektual menerima panggilan video darinya guru saat belajar di rumah di Ungaran, Jawa Tengah.”
Selain masuk di laporan global PBB, kegiatan inklusi LP Ma’arif Jawa Tengah di beberapa madrasah juga dimuat di media resmi Unicef yaitu unicef.org. Pertama bertajuk “Shades in the Crayon Box: The Stories of Kevin and Syaiful”. Kedua bertajuk “Keberagaman adalah Sumber Belajar: Kisah Atika”. Ketiga bertajuk “Mendaki Puncak Dunia: Kisah Millah”.
Pihaknya mengapresiasi terpilihnya foto kegiatan itu karena tanpa disadari dan direkomendasi, dalam laporan PBB ditulis dan dijadikan sebagai laporan global. Hal ini merupakan hal luar biasa untuk memajukan pendidikan inklusi di Jawa Tengah dan umumnya di Indonesia. (*)