Purworejo – STAINU Purworejo melalui LP3M menggelar webinar bertajuk “Menguatkan Literasi di Tengah Pandemi” yang menghadirkan dua pemateri. Pertama, dosen Universitas Peradaban Cintya Nurika Irma. Kedua, dosen dan Kaprodi PGMI STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda.
Ketua STAINU Purworejo Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum., mendukung penuh kegiatan tersebut karena agenda rutin dari kegiatan diskusi dosen. “Ini adalah bentuk MoA dengan STAINU Temanggung karena beberapa tahun lalu sudah melakukan MoU dengan STAINU Temanggung. Kita melakukan tindaklanjut riil atas kerjasama tersebut, salah satunya melalui kegiatan ini,” kata dia pada Selasa (7/7/2020).
Sementara itu, Ketua LP3M STAINU Purworejo Saifudin Zuhri, Lc., M.A., menambahkan, bahwa kegiatan itu merupakan salah hal untuk meningkatkan kualitas literasi di kalangan dosen dan mahasiswa.
Dalam penyampaian materinya, Cintya Nurika Irma, menjelaskan tentang strategi mengintensifkan penulisan skripsi. “Di tengah pandemi, waktunya banyak di rumah, namun mengapa penulisan skripsi kok tidak maksimal ya. Maka, harus ada komunikasi antara mahasiswa yang dibimbing dengan pembimbing,” katanya.
- Iklan -
Selain itu, saat ini, menurut dia, banyak tersedia litetatur yang online. Hal itu juga memudahkan dalam menyelesaikan penulisan skripsi. “Pembimbing dan mahasiswa, harus punya komitmen bahwa saat ini saya adalah periset yang harus menunjukkan novelty,” beber dia.
Perlu juga, menurut dia, tukar menukar literatur atau buku antara pembimbing dan mahasiswa. “Karena harus diingat, pembimbing dan mahasiswa itu tim,” lanjut dia.
Pihaknya juga menjelaskan, banyak hal tentang karya tulis ilmiah, metode penelitian, teknik sitasi, dan lainnya.
Sementara itu, Hamidulloh Ibda menjelaskan materi bertajuk “Mengubah Skripsi Menjadi Artikel Ilmiah di Jurnal Ilmiah”. Menurut reviewer JRTIE IAIN Pontianak tersebut, karya tulis ilmiah merupakan tulisan akademis (academic writing), ditulis kalangan akademisi perguruan tinggi/lembaga pendidikan, dosen, mahasiswa, guru, pelajar, peneliti, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan (control).
“Tidak hanya skripsi yang bisa meenjadi artikel ilmiah, namun juga tesis, disertasi, riset, atau tugas akhir untuk mahasiswa D3. Luarannya berupa menjadi artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, prosiding seminar, buku, dan lainnya,” beber Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif itu.
Adapun langkah teknis mengubah skripsi jadi artikel ilmiah dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, memilih jurnal ilmiah tujuan (author guidelines, focus and scope, dan lainnya). Kedua, download template. Ketiga, kolaborasi dengan pembimbing. Keempat, mengubah skripsi sesuai pedoman penulisan di template jurnal ilmiah yang akan dituju untuk disubmit. Kelima, register, login, submit. Kelima, review, peer review, publish.
Untuk anatomi artikel ilmiah, ia menjelaskan secara umum ada IMRAD, yaitu introduction atau pendahuluan, method atau metode, result and discussion yaitu hasil dan pembahan. “Kalau dirangkai dalam artikel ilmiah, ya secara umum mulai dari judul, abstrak, introduction, method, result and discussion, simpulan, daftar pustaka,” beber penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.
Sedangkan aspek lain, kata Ibda, pahami gaya selingkung / author guidelines, instal aplikasi manajemen referensi (Mendeley, Zotero), instal aplikasi / kunjungi laman cek plagiasi, lalu submit, review dan publish.
Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan tanya jawab dari peserta yang dihadiri secara online dari STAINU Purworejo, STAINU Temanggung, dan Universitas Peradaban yang berlangsung selama tiga jam lebih tersebut. (WEW).