BIODATA BUKU
Judul: Pendidikan Akhlak dalam Islam
Penulis: Suhartono, Roidah Lina
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
- Iklan -
Cetakan: Desember 2019
Tebal: 13 X 19 cm, x+79 Halaman
ISBN: 978-623-7590-33-0
Akhlak dalam KBBI berarti budi pekerti, menurut Al-Ghazali akhlak merupakan suatu sifat yang teranam dalam jiwa seseorang manusia dari sifat tersebut akan timbul sebuah perbuatan yang mudah tanpa berlu berpikir panjang. Nabi diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak.
Pendidikan akhlak merupakan usaha sadar, teratur, dan sistematis di dalam meberikan bimbingan dan pembinaan oleh orang tua atau pendidik kepada anak menuju terbentuknya kebiasaan dan perilaku mulia serta kepribadian yang utama. (Hlm. 7) pendidikan akhlak harus diajarkan kepada anak sedini mungkin supaya anak terbiasa berperilaku baik, dan berakhlak nur karimah, orang tua harus mencontohkan perilaku yang baik kepada anak. Tujuan pendidikan akhlak supaya dapat membersihkan diri dari perbuatan dosa. Pengajaran akhlak kepada anak juga diharapkan supaya anak mengetahui mana perbuatan baik dan buruk sehingga anak akan menghindari perbuatan tercela.
Pendidikan akhlak pertama kali anak akan di dapatkan dari keluarganya, khususnya ibu. Pola asuh orang tua yang baik akan berpengaruh dengan perkembangan emosi dan perilaku anak. Dalam buku ini dijelaskan ada beberapa metode dan strategi pendidikan akhlak yang pertama, adalah metode keteladanan (Uswatun Hasanah). Kecenderungan anak memiliki sifat peniru. Contoh teladan dari orang tua akan berpengaruh terhadap pemkembangan mental. Pendidikan setelah keluarga berlanjut ke jenjang sekolah disini anak akan banyak meniru para pendidik di seolahnya.
Kedua, metode pembiasaan sejak dini anak harus dibiasakan untuk melakukan kegiatan dan berperilaku baik, harus dilatih. Mendidik, membiasakan juga membimbing dengan begitu anak perlahan dapat meraih sifat dan ketrampilan yang baik. Ketiga, adalah metode nasihat. Hakikat dari metode ini yakni untuk mendorong menuju situasi luhur, menghiasi dengan akhlak yang mulia dan membekali dengan prinsip islam. Nasihat yang tulus akan membekas pada jiwa yang bening. Nasihat dapat berupa saran maupun ajakan untuk berbuat yang baik dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Keempat, metode perhatian adalah mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa mengawal perkembangan anak. Kelima, metode hukuman dan hadiah, pemberian hadiah apabila anak melakukan hal terpuji, dan sebaliknya jika anak melakukan hal tercela di beri hukuman sebagai efek jera.
Dalam buku ini juga dijelaskan tentang akhlak kepada Allah yang meliputi: beribadah kepada Allah pendidikan ibadah kepada Allah perlu ditanamkan sejak dini, melalui pemberian contoh teladan, latihan, pengawasan, nasihat, hingga sampai pada pemberian hukuman pada anak sesuai dengan kondisi. Dengan demikian anak akan melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya. Ibadah dilakukan dengan benar yang akan mendatangkan ketentraman hati, ketenangan jiwa sehingga bisa menjadi hamba yang bisa bahagia dunia dan akhirat. (Hlm. 24) yang selanjutnya adalaha bersyukur kepada Allah, ada tiga hal yang mencakup beryukur. meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua nikmat datangnya dari Allah, memperbanyak memuji Allah, menggunakan nikmat untuk hal yang diridhoi Allah.
Dengan terus mendekatkan diri kepada Allah kita akan merasakan ketenangan, akan selalu merasa bahwa segala permasalahan daapat terselesaiakn dengan selalu mengandalkan Allah dalam segala perkara. Dan jangan lupa selalu berhusnudzan kepada Allah. Karena perlakuan Allah sesuai dengan prasangka hambanya.
Selanjutnya yakni berakhlak kepada Rosulullah. Rosulullah Muhammad Shalallhu’alaihiwasalam adalah nabi yang terakhir. Beliau adalah mahluk paling mulia dihadapan Allah SWT. Maka dari itu sudah kewajiban kita sebagai umat beliau untuk memuliakan beliau dengan cara meneladani sikap dan perilaku beliau dan mengamalkan dalam kehidupan keseharian, bershalawat kepada beliau, sebagai bentuk kecintaan umat beliau, menghidupkan sunah beliau, membela Rosulullah SAW.
Setelah penjelasan tentang cara berakhlak kepada Rosulullah yang selanjutnya anda akan dipertemukan dengan bab akhlak kepada orang tua. Bab ini akan sangat penting mengingat akhlak kepada orang tua yang kian meluntur akibaat pergaulan dan berkembangnya ilmu teknologi, anak-anak menjadi sungkan untuk berakhlak kepada orang tua karena menganggap dirinya lebih tau dibanding orang tuanya, anak-anak berani membantah dan melawan kepada kedua orang tua mereka karena mereka tidak tau cara berakhlak kepada orang tua.
Orang tua adalaha orang yang dipilih oleh Allah untuk menjaga, merawat dan mendidik anak-anaknya. Perintah berbhakti kepada orang tua terdapat pada Q.S Luqman ayat 14 yang artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orangtuamu. Hanya kepada aku kembalimu.
Perintah berbhakti kepada orang tua Allah tempatkan setelah Allah tempatkan setelah perintah agar manusia memenuhi hak Allah yaitu perintah beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, serta menempatkan berbuat baik kepada orang tua diatas manusia yang lainnya, seperti sanak-saudara, anak yatim, fakir-miskin, teman sejawat dan yang lainnya. (Hlm. 41) kita harus senantiasa menaati perintah orang tua, memuliakan orang tua,, mendoakan orang tua, dan selalu menjaga tali silaturahmi dengan orang tua. Berada jauh dari orang tua seharusnya tidak menimbulkan jarak dengan meraka, sebaagai anak kita harus memanfaatkan berbagai media komunikasi yang ada untuk tetap selalu berkabar dengan orang tua.
Pembahasan tidak hanya sampai sana, namun berlanjut tentang akhlak kepada tetangga, tetangga merupakan orang terdekat dengan kediaman kita, saat btuh sesuatu yang mendesak maupun bantuan pasti orang yang akan kita cari pertama kali adalah tetangga, maka dari itu pentingnya menjaga hubungan baik anatar tetangga supaya tercipta hubungan yang rukun dan damai. Selalu berbuat baik kepada tetangga, tidak menanggu tetangga, memberikan hadiah kepada tetangga.
Dalam bab viii dijelaskan tentang adab sehari-hari, misal tentaang adab makan dan minum ada beberapa aturan makan dan minum misalnya makan tidak sambil berdiri, berdoa sebelum dan sesudahnya dan yang lain anda bisa temukan dalam buku ini, terdapat adab tidur, adab ketika buang air, adap berpakaian, dan terakhir ditutup oleh Adab bertamu dan menerima tamu. Buku ini sangat pas dibaca oleh semua kalangan karena bukan hanya anak-anak yang harus belajar tentang akhlak namun terkadang orang dewasa juga perlu mendalami tentang akhlak supaya bisa menajalani kehidupan sesuai dengan aturan berakhlak dalam islam.
Kelebihan buku ini, pada desain sampul yang sangat simpel membuat kita tidak akan percaya jika isinya menakjubkan. Banyak hal kecil yang kita sering lalai justru dapat berpengaruh pada kehidupannya. Sedangkan kekurangan buku, ada sebagian hadist yang berbahasa Arab tidak ditulis dan dikosongi, hanya di beri artinya saja.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina Mahasiswa dan penggiat literasi pena Aswaja STAINU Temanggung