BIODATA BUKU
Judul Buku: Berita Hoaks
Penulis: Doni Riadi
Penerbit: Komunitas Wedang Jahe
- Iklan -
Cetakan: Oktober 2019
Tebal: 21 x 14 cm, vi+136 Halaman
ISBN: 978-623-90422-4-0
Literasi yakni kegiatan membaca, menulis dan mengarsipkan. Mengenalkan kegiatan literasi sejak dini akan membuat anak mencintai kegiatan membaca dan menulis, akan membuat anak gemar membaca dan menjadikan kegiatan ini sebuah kegiatan yang mengasikan, anak akan menjadikan buku sebagai sahabat mereka. Pernahkah anda membaca sebuah bacaan dan anda seolah-olah bisa masuk kedalam cerita tersebut, jika iya berarti penulis berhasil membawa imajinasi mereka dan mengajak anda sebagai pembaca masuk kedalam imajinasi mereka juga.
Kegiatan membaca dan menulis merupakan dua kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain, laiknya surat dan perangko. Setelah kita membaca otak akan ternutrisi dan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan. Banyak sekali macam tulisan dari fiksi hingga non fiksi, macam tulisan atau karya sastra itu antara lain, puisi, novel dan cerpen. Taukah anda bila anak SD pun bisa menulis cerpen yang bercerita tentang kegiatan maupun pengalaman mereka.
Mereka dibimbing oleh wali kelas mereka yakni Bapak Doni Riadi, sebuah maha karya kumpulan atau antologi cerpen dari kelas V SD Alam Ar-Ridho yang terbit pada Oktober 2019, ini merupakan kemajuan dalam dunia sastra bahwa untuk menjadi seorang penulis sastra tidak dibatasi oleh usia, siapapun dan kapanmu semua orang bisa menulis, yang terpenting ialah sebuah kemauan, ketika kita memiliki kemauan maka lambat laun akan menjadi hobi.
Dalam antologi cerpen ini terdapat 17 cerpen karya anak-anak kelas VA, dan 24 cerpen karya kelas VB. Isi cerpen ini pengalaman mereka dengan keluarga dan teman-teman mereka, ada juga cerita fiksi yang mereka karang sendiri. kata-kata yang mudah dipahami dan cerita yang menarik dari tiap penulis membuat anda akan penasaran dari setiap tulisan anak-anak ini. Mereka tidak dibatasi untuk berkarya, tidak ada batasan karakter tulisan mereka. Mereka dibiarkan berimajinasi sesuai dengan imajinasi mereka, dan menuangkan dalam sebuah kisah.
Imanjinasi mereka sangat beragam sehingga menghasilkan cerita yang ringan, dengan bahasa yang sederhana namun mudah dipahami oleh pembaca. Ramadiano Rayya Farzna menuliskan cerpenya yang berjudul “Persahabatan Harimau dan Beruang” dalam ceritanya Rayya menceritakan kehidupan dua satwa yakni beruang dan harimau yang hidup bersama sejak kecil karena mereka berdua ditinggal induknya, harimau hewan yang sangat berani sedangkan beruang hewan yang sangat suka makan. Pada suatu siang mereka sedang mencari ikan di sungai. Banyak sekali ikan yang mereka jumpai. Mereka berjumpa dengan gerombolan ikan salmon. Beruang dan harimau bercanda dan berusaha menangkap ikan itu.
Tiba-tiba terdengar bunyi tembakan ternyata itu suara tembakan para pemburu. Harimau mengajak beruang untuk berlari dan pergi menjauh dari para pemburu, namun beruang masih memikirkan ikan-ikan itu. Saat berlari akhirnya mereka terpisah. Beruang bersembunyi di dalam goa dan harimau berlari ke atas gunung. Mereka saling mencari satu sama lain. Harimau mendengar suara tembakan pemburu di dekat goa tempat beruang bersembunyi, dan harimau sudah mengira bahwa sasaran pemburu adalah beruang yang ada dalam goa, akhirnya saat pemburu sedang mengincar beruang, harimau mengendap-endap dan menerkan sang pemburu hingga pingsan. Kemudian harimau berlari menghampiri beruang dan beruang pun berterimakasih kepada harimau. Akhirnya mereka meninggalkan goa dan berlari menjauh dari pemburu yang sudah terkapar. Di tenggah perjalan terdengar bunyi “kruuukkkkkk” ternyata sumber bunyi itu adalah perut beruang yang kelaparan, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke sungai dan mencari ikan disana.
Sepenggal kisah dari Rayya yang sangat menarik dan mengasikan, Rayya bisa membuat pembaca seolah-olah masuk dalam cerita, Rayya juga menulis dengan alur yang jelas, dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca cerpen Rayya terdiri dari sembilan paragraf. Dari cerita Rayya terdapat hikmah yang bisa dipetik tentang persahabatan dan larangan menyakiti dan memburu hewan, karena sejatinya hewan juga memiliki hak untuk hidup dan bebas di tempat yang mereka, seperti hutan.
Kreatifitas anak-anak tidak hanya menulis, ada anak yang juga membubuhkan gambarnya Syifa Awwalina Fausta cerpenya berjudul “ Cita-citaku” di sana dia tidak hanya menulis cerpen namun juga menggabar. Gambarnya nampak seperti komik ternyata Syifa tidak hanya pandai menulis namun juga mengambar. Adanya pengarahan dari guru diharapkan dapat menumbuhkan semangat berliterasi sejak dini. Guru menjembatani untuk anak-anak berkarya di dalam bidang yang mereka sukai.
Dalam kisah lain ada juga anak yang menyukai dunia horor salah satu anak bernama Naryama Arkananta Bagaskara menuliskan cerpen berjudul “Misteri Lingser Wengi” pada ceritanya Arka mengisahkan bahwa pada malam Jumat Kliwon terdapat rumah kosong. Kata warga desa setiap magrib banyak setan berkeliaran disana. Akhirnya warga desa memanggil pak ustadz, pak ustadz pun membacakan ayat kursi namun hantu tidak kunjung mau pergi. Dan akhirnya rumah itu dipagari supaya tidak dimasuki oleh orang karena nanti akan mendapat kutukan dari Raja hantu kalau tidak dipatuhi akanmenjadi batu.
Akhirnya Pak ustadz menyarankan para warga untuk membaca tiga kul dan ayat kursi, masing-masing dibaca tiga kali dan akhirnya raja hantu musnah, dan rumah itu sekarang dijadikan taman bermain. Tetapi tidak berlangsung lama tiba-tiba ada warga yang mendengar lagu lingsir wengi setelah diselidiki muasal suara itu dari kuburan yang ada diseberang. Para warga lalu memanggil pak usadz untuk mengusir hantu itu lagi. Ternyata setelah diselidiki yang menyetel lagu lingser wengi itu adalah tetangga sebelah yang suka mendengar lagu lingser wengi. Akhirnya warga hidup dengan sentosa.
Kisah yang dituliskan oleh Arka ini menarik untuk dibaca, meskipun Arka hanya menuliskan cerpenya dengan 7 paragraf sehingga cerita tidak terlalu detail, namun ada humor dibalik kisah yang Arka tulis, Arka berimajinasi tentang Raja Setan. Kisah-kisah seperti ini sangat dekat dengan kita karena kita pun sering mendengar kisah-kisah hantu yang enggan untuk dilewatkan karena penasaran. Jika Arka diarahkan untuk membuat kerangka, dan alur cerita kisah Arka akan sangat menarik untuk di baca.
Semoga semangat berliterasi tidak hanya menyebar pada siswa kelas V SD Alam Ar-Ridho, namun bisa menular pada seluruh siswa-siswi di Indonesia adanya bimbingan dari guru sangat diperlukan untuk menyemangati sekaligus membimbing para siswa untuk gemar menulis. Setiap sekolahan seharusnya menargetkan untuk mencetak buku minimal satu setiap tahun, buku ini bisa dijual ke wali murid supaya para wali murid tau bahwa anaknya sudah bisa berkarya sejak dini.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina, mahasiswa Prodi PAI dan pengiat literasi di Komunitas Pena Aswaja STAINU Temanggung.