Oleh: Anisa Rachma Agustina
(Refleksi Hari Bank Dunia, 1 April 2020)
Menabung ialah menyisakan sebagian uang kita untuk ditempatkan pada tempat khusus atau dalam sebuah lembaga dan dapat diambil sewaktu-waktu saat kita membutuhkan. Menabung bukan hanya untuk menyisihkan sebagian uang namun lebih tepatnya mempersiapkan dana untuk masa depan. Menabung juga menjadi alternatif untuk tidak meminjam uang kepada orang lain. Saat terjadi hal mendesak orang yang mempunyai tabungan akan mengambil tabungan mereka daripada meminjam kepada yang berwenang.
Beberapa jenis tabungan itu antara lain tabungan investasi yang meliputi deposito, saham, valuta asing atau valas. Tabungan rencana seperti tabungan haji dan tabungan pendidikan untuk anak. Biaya pendidikan anak semakin hari semakin mahal, sudah seyogyanya kita sebagai orang tua mempersiapkan biaya pendidikan supaya saat mereka dewasa dan membutuhkan banyak biaya khususnya untuk pendidikan mereka kita tidak kelimpangan. Menabung yang kita kenal biasanya hanya menabung uang, padahal ada jenis tabungan lainya misalnya tabungan emas, yang diselengarakan oleh pengadaian.
Manfaat menabung sangat beragam antara lain kita dapat belajar berhemat, ingat pepatah hemat pangkal kaya? Pepatah yang sering kita dengar pada zaman SD. Dengan berhemat kita juga lebih akan menghargai uang, dan tidak berlebihan dalam sesuatu hal, dengan menabung kita juga belajar untuk disiplin, misalnya kita harus menyisihkan uang saku setiap hari sebesar Rp. 2.000 dari uang saku yang ibu berikan kedisiplinan menyisihkan uang jajan ini akan kita petik dikemudian hari.
Dengan menabung kita juga akan terbebas dan mencegah hutang, seseorang yang berhutang biasanya karena tidak memiliki simpanan, jika kita memiliki tabungan kita akan menghindari berhutang dan lebih memilih untuk mengambil tabungan mereka, dengan menabung juga bisa melatih kesabaran, untuk mendapatkan sesuatu yang kita dambakan sudah seyogyanya kita berusaha untuk mendapatkannya, salah satu jalannya ialah dengan menabung dan bersabar sampai harapanmu terwujud. Menabung juga sebagai lahan investasi di masa depan, dengan menabung kamu akan belajar untuk mengatur keuanganmu.
Budaya Menabung
Budaya menabung harus diterapkan sejak dini supaya saat dewasa anak-anak gemar menabung. Ada pepatah mengatakan sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, pepatah yang amat terkenal bukan? Dan sering kita dengar yakni apabila kita menabung sedikit-demi sedikit pada suatu saat akan menjadi banyak. Budaya menabung juga diterapkan supaya anak tidak boros. Ajarkan anak untuk berpikir ke depan bahwa kebutuhan bukan hanya pada saat ini saja, melainkan terdapat kebutuhan tanpa diduga.
- Iklan -
Dengan menabung anak juga diharapkan bisa memanajemen keuangannya, ajarkan anak untuk membagi antara kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Dengan membudayakan menabung para orang tua juga sekaligus mengajarkan pada anak untuk berusa mendapatkan barang yang mereka mau dengan uang mereka sendiri. Membelikan dan mencukupi kebutuhan anak itu kewajiban orang tua, namun apabila anak meminta sesuatu yang mungkin dirasa tidak terlalu berpengaruh misalnya anak meminta PS anda bisa mengajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu supaya dapat membeli PS, dan tegaskan pada mereka bahwa nanti anda akan membantu jika uang yang anak kumpulkan kurang.
Apabila kita ingin mengajarkan sesuatu hal yang baik terhadap anak sebaiknya kita juga menerapkan perilaku itu terhadap diri kita, selain belajar dari orang tua dan guru anak lebih cenderung suka meniru, jadi jika anda ingin mengajarkan budaya menabung pada anak sebaiknya anda juga menyukai atau membudayakan menabung pada diri anda.
Misalnya seorang ibu yang selepas berbelanja dipasar membawa uang sisa belanja, bisa disisihkan dalam toples bekas bisa juga anda beri tulisan motivasi, saat anda memasukan uang koin ke dalam toples dan anak anda melihat anda bisa jelaskan manfaat dari menabung, dengan hal kecil seperti itu akan muncul kesadaran pada anak untuk menabung.
Menrut Sardjito selaku deputi komisioner edukasi dan perlindungan konsumen OJK menjelaskan Indonesia kalah dari Filipina dalam hal menabung dalam hal ini berdasarkan rasio terhadap PDB. Kebanyakan orang Indonesia lebih sennag berbelanja dari pada menyimpan uang di bank. Rasio tabungan terhadap GDP orang Indonesia masih berada di angka 30,78%, tabungan juga bermanfaat untuk pembangunan dan perekonomian. (Detikfinance 28/05/2019). Maka dari itu sebagai orang tua kita harus mengantarkan anak-anak kita untuk gemar menabung.
Mari Mulai Menabung
Mari mulai menabung kata ini tepat untuk orang-orang yang enggan untuk menabung dan yang belum mengajarkan menabung untuk anak-anak. Hal yang bisa dilakukan supaya anak gemar menabung antara lain pertama, berikan edukasi tentang tata cara menabung. Ada beberapa tata cara menabunng salah satunya antara lain dengan memisahkan uang kertas dan uang koin, untuk menarik minat anak anda juga bisa mengajak anak membuat tabungan mereka sendiri dari bahan bekas, misalnya dari toples bekas sosis yang diberi lubang untuk memasukkan uang, lalu anda bisa mengajak anak anda untuk menghias toples tersebut agar nampak indah.
Hiasan bisa di buat dari kain flanel, motte, ronnce. Selain menggunakan toples bekas anda bisa membeli celengan yang terbuat dari tanah liat terdapat banya bentuk yang beragam, hal ini juga dilakukan untuk melestarikan celengan tradisional. Buat agenda menghias celengan dengan buah hati. Setelah anda membeli celengan tanah liat anda bisa bekerjasama dengan buah hati untuk menghias celengan dengan menggunakan biji-bijian nilai estetika akan muncul dan kedekatan orang tua dan anak akan tumbuh.
Yang kedua berikan edukasi tentang pentingnya menabung pada anak, berikan penjelasan yang jelas anda bisa menggunakan media cerita misalnya menggunakan boneka tangan, dengan begitu anak pasti akan lebih menyimak penjelasan anda. Seseorang entah itu dewasa maupun anak-anak akan lebih menyukai di ceritakan dari pada di gurui.
Yang ketiga berikan jadwal supaya anak disiplin dalam hal menabung, misalnya berikan aturan yang tegas kepada anak, supaya anak gemar menabung. Berikan motivasi kepada anak supaya gemar menabung. Berikan uang saku lebih supaya anak bisa menyimpan sebagian dari uang sakunya.
Yang keempat jangan terlalu memanjakan anak, dalam kata lain ketika anak meminta sesuatu hal yang berharga, jangan angsung diberikaan, namun ajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan sesuatu yang mereka impikan, hal ini bisa memacy semangat menabung anak. Setelah anak mendapatkannya dia juga akan lebih menghargai jeri payahnya sendiri.
Yang kelima bukakan anak tabungan di Bank Konvensional, banyak bank yang menyediakan pilihan untuk tabungan khusus anak-anak. Misalnya Maybank Tabungan Supr Kidz, BRI Junio, CIMB Niaga Tabungan Junio, BNI Taplus Anak, BJB Tandamata Myfirst, Tabungan BTN Junior, Bca Simpanan Pelajar. Setelah anda membuka tabungan ajak anak bertransaksi langsung dengan membawa anak lansung ke Bank. Mari membudayakan menabung sedini mungkin.
-Penulis adalah Mahasiswa Prodi PAI, Pengiat Komunitas Pena Aswaja STAINU Temanggung