Biodata Buku
Judul Buku: Pembinaan Keahlian Perawatan Jenazah Bagi Mujahizah (Studi Kasus Pada Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung
Penulis: Hidayatun Ulfa
Penerbit: CV Pilar Nusantara
- Iklan -
ISBN: 978-623-7590-02-6
Cetakan: 1 Oktober 2019
Tebal: 21 x 14 cm, 104 Halaman
Semua yang bernyawa pasti akan mati, kematian itu rahasia illahi, kapan malaikat akan menjemput kita, kita tidak akan pernah mengetahuinya, dan ketika itu jantung mulai beristirahat dari pekerjaannya memompa darah. Saat ruh dan jasad kita terpisah kita sudah tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Saat itulah kita baru menyadari bahwa kita membutuhkan bantuan orang lain untuk merawat jenazah kita.
Panduan perawatan bagi jenazah perempuan sangat diperlukan dikalangan masyarakat karena perawatan jenazah laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana tata cara merawat jenazah khususnya bagi mujahijaz. Pendampingan dilakukan untuk memotivasi supaya mampu mempraktekan perawatan jenazah melalui video tutorial hingga praktik langsung.
Pengertian jenazah yang berasal dari bahasa Arab berasal dari k ata janaza-jinazatul yang berarti mayat . dalam KBBI jenazah berarti mayat. Kajian dipusatkan pada keahlian memandikan dan mengkafani jenazah perempuan. Dikarenakan menyolati dan mengkuburkan bisa dilaksanakan secara bersama-sama. Tujuan utama penulisan buku ini ialah supaya para mujahizah di Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dapat atau mampu mengetahui tata cara merawat jenazah, serta mempraktikan cara merawat jenazah. (Hlm. 6-7).
Terdapat perbedaan antara satu dusun dengan dusun lainnya, mulai dari penggunaan air, tempat, dan perlengkapannya. Dan untuk meminimalisirkan sistem kemruyuk supaya para mujahizah bisa tenang dan berkonsentrasi saat prosesi perawatan jenazah tidak ribut sendiri. Pengetahuan dalam bidang ini diharapkan supaya para mujahizah dapat mempraktekan langsung pada jenazah perempuan di tiap dusun mereka.
Strategi pembinaan perawatan jenazah bagi Mujahizah menggunakan model pengabdian berbasis ABCD (Asset Bassed Community Development) strategi yang digunakan diantaranya adalah Discovery (menemukan) yaitu menemukan kendala dalam sebuah komunitas.
Dalam buku ini juga dijelaskan tentang hal yang harus dilakukan terhadap orang yang menjelang meninggal diantaranya adalah, menghadapkan ke arah kiblat, talqinlah dengan kalimat tauhid, hadirkanlah saudara yang dicintainya, menjauhkan dari orang yang sedang haid, nifas, dan junub, bagi yang datang melihat hendaklah memperbanyak doa, ingatkan Allah dan amal baiknya. Ini adalah hal-hal yang dilakukan keluarga yang sedang menjumpai sanak saudara yang sedang sakaratul maut.
Dalam buku ini juga dijelaskan tata cara memandikan jenazah ada empat belas poin tata cara memandikan jenazah yang pertama ialah diwajibkan menutup badanya dari pusar hingga lutut disebagian daerah biasanya ditutup menggunakan daun pisang muda, mandikan pada tempat tertutup. Pakailah sampul tangan dan bersihkan mayat dari berbagai kotoran. Bersihkan seluruh badan, lalu tekan perutnya perlahan. Tinggikan bagian kepala supaya air tidak mengalir ke kepala. Masukan jari yang telah dibalut kain kedalam mulut mayat untuk membersihkan gigi dan mulut juga hidungnya, siram air ke bagian belakang hingga perut dari sebelah kanan, hingga ujung kaki lakukan juga pada bagian kiri. Mandikan mayat dengan air sabun. Saat memandikan perlakukan mayat dengan lembut.
Kewajiban memandikan mayat satu kali, sunahnya mengulangi dengan bilangan ganjil. Jika keluar najis dari mayat hendaknya dibuang dan dimandikan kembali. Keringkan dengan handuk. Sebelum dikafani berikan wangi-wangian. Persiapkan keperluan mandi sebelum mayat dimandikan.
Yang selanjutnya adalah tata cara mengkafani kain kafan laki-laki terdiri dari tiga lembar kain putih, tidak menggunakan baju maupun penutup kepala. Untuk jenazah perempuan terdiri dari lima lembar kain putih. Cara mengkafani jenazah perempuan ialah, susunlah kain kafan yang sudah dipotong, urutkan dengan tertib angakt mayat dalam keadaan tertutup, taburi dengan wewangian atau kapur barus. Ikatlah kain penutup kedua pahanya. Paikan kain sarungnya. Pasangkan baju kurungnya. Kepang rambutnya lalu julurkan ke belakang. Pakaikanlah penutup kepala. Bungkus dengan kain pembungkus. Itu adalah cara mengkafani mayat perempuan, untuk lebih lengkapnya bisa anda temukan pada halaman 26-27.
Mujahizah merupakan perawat jenazah perempuan. Sebelum merawat jenazah hendaknya Mujahizah menawarkan kepada pihak keluarga terlebih dahulu karena utamanya yang merawat itu keluarga yang meninggal dunia, selain itu rahasia pada jenazah juga akan terjaga. Penelitian untuk buku ini dilaksanakan di Kecamatan Tembarak, Temanggung, Jawa Tenggah. Adanya pelatihan ini menambah wawasan para Mujahizah khususnya di Kecamatan Tembarak.
Semoga dengan adanya pelatihan perawatan jenazah pada mujahizah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan juga menambah wawasan khususnya para mujahizah di Kecamatan Tembarak. Jika anda ingin mengetahui lebih detailnya tentang bagaimana memperlakukan seseorang yang berada pada fase sebelum menghembuskan nafas terakhir hingga cara memandikan, mengkafani hingga menguburkannya, anda bisa peroleh dalam buku ini. Buku ini dikemas dengan menarik. Disediakan juga gambar pada saat praktik para mujahizah sedang merawat jenazah perempuan.
Kelebihan buku ini pembahasan tiap-tiap bab dibahas secara rinci dan mendalam, sehingga pembaca dapat memahami secara maksimal. Kekurangan buku, desain sampul kurang menarik, di dalam buku disediakan foto pada saat kegiatan praktik perawatan jenazah namun dicetak hitam putih. Seharusnya foto dokumentasi dicetak berwarna.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina, Pengiat Komunitas Pena Aswaja.