SEMARANG, suaramerdeka.com– Kabar gembira bagi para lulusan Madrasah Aliyah, SMA, SMK sederajat di Jateng. Pemerintah Taiwan melalui Hongfu International Technology CO Ltd sedikitnya 30 perusahaan berbagai industri siap menampung mereka untuk magang bekerja sambil kuliah secara gratis selama empat tahun. Kabar itu disampaikan CEO Hongfu International Technology, Jimmy Chen, dalam upacara penandatangan kerja sama (MoU) dengan tiga universitas dan dua lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Jateng, Selasa malam (7/11).
Jimmy Chen didampingi Hu Huiling dan Ti Yu Chang sekaligus mewakili Chia Nan University (CNU) Tainan, Taiwan. Dua lembaga pendidikan yang melakukan MoU yaitu Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Maarif (LP Maarif) Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, Agus Sofwan Hadi, dan Direktur Pusat Pengembangan Budaya Islam-China (PPBIC) Semarang, Agus Fathuddin Yusuf. Sedang tiga Universitas yang siap bekerja sama dengan CNU dan Hongfu yaitu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Dr H Muhibbin MAg, Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Prof Dr H Mahmutarom SH MH, dan Rektor Universitas Sains Ilmu Alquran (Unsiq) Wonosobo, Prof Dr KH Muchotob MA.
Upacara penandatangan MoU di Gedung Moch Ihsan lantai 8 Pemkot Semarang itu disaksikan mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Chairun Anwar, mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, dan Wakil Wali Kota Semarang, Hj Hevearita Gunaryanti. Di ruangan tersebut juga hadir Rektor Huizhou Univesity Peng Yong Hong dan Rektor Unisbank Semarang, Dr H Hasan Abdul Rozaq SH CN MM.
Dalam pidatonya, Jimmy Chen mengatakan, kerja sama Indonesia dan Taiwan saat ini semakin baik dan erat. Keuntungan belajar di Taiwan, mereka tiga hari belajardi kampus, tiga hari magang bekerja di perusahaan dan satu hari istirahat. Kami yang akan memfasilitasi mereka selama berada di Taiwan,” kata Jimmy.
- Iklan -
Calon mahasiswa juga bebas memilih ilmu jurusan bidang studi yang diminati.
Mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, mengaku sangat gembira adanya penandatanganan MoU tersebut. “Setelah MoU, kami minta PPBIC, LP Maarif NU, UIN Walisongo, Unwahas, dan Unsiq untuk bekerja cepat merealisasikan kerja sama tersebut. Kebanyakan setelah MoU sepi tidak ada tindak lanjutnya” tegas Ali Mufiz.
Yang lebih menggembirakan, dia mengaku Hongfu dan empat perguruan tinggi di Taiwan memberikan porsi besar bagi lulusan madrasah dan pesantren di Jawa Tengah. Peluang yang baik tersebut menurutnya harus ditangkap agar lahir anak-anak muda pintar, cerdas, dan terampil di masa depan. Ungkapan senada disampaikan Ketua PW LP Maarif NU Jateng, Agus Sofwan Hadi.
Pihaknya akan segera bekerja sama dengan pondok pesantren dan pengelola pendidikan madrasah di Jateng untuk siap-siap mengirimkan santrinya belajar di Taiwan. Untuk keperluan tiket menuju Taiwan, pengurusan paspor dan visa pihaknya berencanaakan bekerja sama dengan pihak-pihak yang bisa memberikan bantuan.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti, mengharapkan kerja sama pendidikan tersebut digarap dengan baik agar menghasilkan sarjana-sarjana yang siap bekerja di masyarakat. Para rektor perguruan tinggi yang hadir juga menyatakan siap melakukan tukar menukar mahasiswa, dosen, penelitian bersama, program pasca sarjana S2 mau pun S3 dan magang di berbagai perusahaan.
(Setiawan Hendra Kelana /SMNetwork /CN40 )