SNIP LP Ma’arif NU Jateng mengadakan sosialisasi Program Madrasah Inklusif tingkat provinsi di Kabupaten Banyumas (02/10). Hadir sebagai peserta seluruh stakeholder pendidikan dari Pemprov Jawa Tengah dan dua kabupaten sasaran yaitu Banyumas dan Kebumen. Program ini merupakan hasil kerjasama Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia yang diwakili Kemenag dan LP Ma’arif NU Jawa Tengah.
M. Adnan, MA selaku direktur SNIP LP Ma’arif NU Jateng sekaligus perwakilan dari PW NU Jawa Tengah menuturkan “Program ini menjadi suatu kebutuhan dalam melihat perkembangan madrasah ke depan, dimana sudah tidak layak ada lembaga pendidikan yang diskriminatif”. Menurutnya sebagaimana visi-misi LP Ma’arif NU Jawa Tengah yang mengedapankan pendidikan bagi semua kalangan tanpa terkecuali, menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh madrasah saat ini.
Senada dengan M. Adnan, menurut H. Agus Sofwan Hadi, SH ketua LP Ma’arif NU Jateng lembaga yang dipimpinnya saat ini berkomitmen untuk memperhatikan penyandang difabel. Sebagai wujud perhatian tersebut, di lingkungan LP Ma’arif NU Jawa Tengah saat ini telah ada SLB Ma’arif di Magelang. Selain SLB, sebagai percontohan juga telah dideklarasikan madrasah inklusif MI Ma’arif Keji di Kabupaten Semarang. Madrasah ini telah menerima 22 orang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari berbagai ketunaan. Dengan biaya mandiri, madrasah Keji mampu eksis bahkan terus berkembang.
Program pendidikan inklusif yang disosialisasikan merupakan pilot project yang selanjutnya akan didesiminasikan dan dipantau keberlanjutannya. Menjadi sasaran 3 madrasah di Kabupaten Banyumas dan 1 di Kabupaten Kebumen. Program ini berisi kegiatan pelatihan, monitoring dan pengembangan kebutuhan fisik di madrasah sasaran. Adapun outputnya diharapkan madrasah sasaran dapat menjadi pelopor bagi madrasah lain untuk menerapkan inklusi.