Oleh M. Darul Ulum
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Ivet Semarang
Di era serba digital kita sangat mudah berinteraksi dan mencari suatu informasi dari mana saja bahkan sampai belahan dunia dengan sarana menggunakan IPTEK seperti yang saat kita alami saat ini. dengan demikian tidak mungkin di pungkiri lagi semua informasi yang ada itu valid atau tidak. oleh sebab itu untuk menyikapi banjirnya informasi di era sekarang ini serta ketidak selarasan informasi yang masuk kita perlu menggunakan mekanisme yang benar cara mengolah informasi di jadikan pelajaran dan pengetahuan
Setiap manusia dibekali otak oleh Tuhan untuk berpikir supaya bisa dijadikan sarana untuk mengambil informasi atau pengetahuan agar bisa membedakan mana yang baik atau jelek mana yang benar atau salah mana yang bermanfaat atau tidak.
- Iklan -
Ada dua jenis sistem cara berpikir manusia dalam mengolah informasi ;
Pertama berpikir secara cepat adalah cara berpikir yang Asosiatif (suatu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide-ide yang lain) Cepat (suatu proses berpikir dalam waktu yang singkat tangkas dan cekatan dengan menggunakan apa yang ada dipikiran dengan spontan) Otomatis (suatu proses berpikir yang secara otomatis muncul di kepala) Emosional (suatu proses berpikir menggunakan perasaan) dan dalam kendali otak bawah sadar.
Dalam proses belajar menggunakan sistem ini berguna untuk mengingat sesuatu dalam jangka waktu yang panjang. misalnya mendesain gedung dan bermain autbond
Kedua berpikir secara lambat adalah cara berpikir yang lambat (suatu proses berpikir secara hati-hati dan waspada). Logis (kemampuan berpikir untuk menarik kesimpulan sesuai logika). Penauh perhitungan antara sebab akibat dan dalam kendali otak secara sadar
Dalam proses belajar menggunakan sistem ini berguna untuk berhitung atau mengerjakan sesuatu hal yang rumit yang mana membutuhkan kewaspadaan ketelitian logika dan analis. misalnya mengerjakan soal matematika dan melakukan suatu penelitian
Hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun kreativitas :
Pertama Modal yang meliputi Modal otak ( menggunakan cara berpikir cepat, cara berpikir lambat dan kolaborasi ke duanya). Mode otak ( mode norma / bagaimana agar sesama mungkin dengan lingkungan sekitar , mode ekonomi / bagaimana mendapatkan nominal profit sebanyak mungkin , mode kompetisi / bagaimana tidak kalah dengan kompetitor dan mode ekspolasi / bagaimana menemukan ide baru dan inovasinya dengan cara berani mencoba serta tidak takut gagal).
Kedua poses kreativitas yang meliputi Menyerap ( kita menyerap informasi menggunakan cara berpikir lambat karena otak ini bekerja dengan menyerap detail suatu informasi dan kemudian melakukan analisa dan mengkategorikan hal-hal yang primer maupun sekunder pada suatu objek pembelajaran ) Meledakkan ( setelah menyerap infomasi dan kita mempunyai pengetahuan suatu objek ilmu kemudian kita meledakannya menggunakan cara berpikir cepat dengan cara mengeluarkan semua ide pengetahuan dan intuisi yang dimiliki untuk menemukan bahan baku dalam menyelesaikan masalah ) dan yang terakhir Menata ( setelah bahan baku seperti ide yang kemudian muncul solusi atau pendapat seperti intuisi dan usaha meledakannya sudah dilakukan selanjutnya tingal proses menata dengan menggunakan cara berpikir lambat yaitu mempertimbangkan semua hal dari berbagai sudut pandang mengeceknya meneliti sekali lagi menata dan membuatnya menjadi suatu yang bisa dinikmati )
Ketiga aktualisasi ( mencoba belajar menggunakan cara berpikir cepat dan cara berpikir lambat kerahkan semua usaha yang bisa dilakukan untuk menghasikan manfaat dan prestasi belajar dimanapun berada
Bagi generasi milenial yang hidup di era revolusi industri 5.0 perlu dibekali kemampuan belajar yang benar dengan menggunakan metode berpikir yang tepat supaya bisa mengolah banjirnya informasi menjadi sebuah pengetahuan atau pelajaran karena informasi yang ada diera sekarang tidak selaras dengan kevalidan informasi yang diberikan supaya tidak menjadi budak dari kemajuan IPTEK. belajar menggunakan sistem berpikir cepat dan lambat dengan seluruh tenaga dan usaha yang bisa dilakukan untuk menghasilkan manfaat dan prestasi belajar dimanapun berada serta mengetahui hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun kreativitas dalam semua perkara