Oleh Dian Marta Wijayanti
Sekira bulan November sampai Desember ini, saya harus membagi waktu karena banyak diundang rekan-rekan kepala sekolah untuk mengisi acara In House Training (IHT). Beberapa tawaran tidak saya sanggupi semua karena alasan kesibukan dan waktu yang tidak memungkinkan. IHT, sebenarnya sangat bagus untuk melakukan berbagai penguatan mutu di sekolah maupun madrasah.
Dalam konteks saat ini, diakui atau tidak pendidikan merupakan landasan bagi kemajuan sebuah masyarakat. Di era yang terus berkembang ini, peran sekolah dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas menjadi semakin penting. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pelaksanaan pelatihan IHT di lingkungan sekolah.
Konsep dan Manfaat IHT
- Iklan -
Pelatihan in house atau In House Training secara umum menjadi program pelatihan yang diselenggarakan di dalam lingkungan sekolah. Pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan bagi para pendidik, dan tenaga kependidikan di dalam institusi pendidikan tersebut. Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi administrasi, serta memperkuat kolaborasi antartenaga kependidikan dan guru.
Pertama, peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui pelatihan in house, guru dapat memperbarui pengetahuan mereka tentang metode pengajaran terkini, strategi pembelajaran yang efektif, dan perkembangan teknologi pendidikan. Ini membantu mereka menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa.
Kedua, penyesuaian diri dengan perubahan. Dunia pendidikan terus berubah dengan cepat, baik dalam hal kurikulum, teknologi, maupun kebutuhan siswa. Melalui pelatihan in house, para pendidik dapat terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Ketiga, pengembangan kepemimpinan dan keterampilan manajerial. Bagi para tenaga kependidikan non-akademis, pelatihan in house dapat memberikan wawasan baru dalam manajemen administrasi sekolah, penggunaan perangkat lunak terkini, dan peningkatan keterampilan interpersonal. Ini mendukung efisiensi operasional dan pengelolaan sekolah yang lebih baik.
Keempat, meningkatkan kolaborasi dan teamwork. Pelatihan in house menciptakan kesempatan bagi para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, serta membangun tim yang solid. Hal ini dapat meningkatkan atmosfer kerja yang harmonis dan saling mendukung di lingkungan sekolah.
Strategi IHT
Sebenarnya, setiap kepala sekolah memiliki model manajerial yang dikembangkan. Dalam konteks IHT, kepala sekolah tentu memiliki strategi IHT agar memajukan sekolah yang ia pimpin. Setidaknya, ada sejumlah strategi agar IHT ini sukses. Pertama, analisis dan identifikasi kebutuhan. Penting untuk melakukan evaluasi kebutuhan sebelum merencanakan pelatihan. Ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, atau evaluasi kinerja sekolah secara menyeluruh. Kedua, penyusunan rencana pelatihan yang tepat. Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pelatihan yang sesuai. Hal ini mencakup pemilihan topik, metode pelatihan, serta jadwal pelaksanaan yang memadai.
Ketiga, pelibatan sumber daya internal dan eksternal. Selain pemanfaatan pengetahuan dan keterampilan internal sekolah, penting juga untuk mengundang narasumber eksternal yang ahli di bidangnya guna memberikan wawasan baru dan perspektif yang beragam. Narasumber eksternaal bisa diambilkan dari Guru Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak, Kepala Sekolah Beprestasi, akademisi, dan unsur lain sesuai kebutuhan. Keempat, perlunya evaluasi hasil pelatihan. Evaluasi merupakan tahap krusial untuk memastikan efektivitas dari pelatihan yang telah dilakukan. Dengan mengevaluasi, sekolah dapat mengetahui sejauh mana peningkatan telah tercapai dan area mana yang memerlukan perbaikan.
Pelatihan in house di sekolah bukan hanya investasi dalam pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, tetapi juga merupakan investasi dalam mutu pendidikan secara keseluruhan. Melalui pendekatan terpadu ini, sekolah dapat mempersiapkan diri menghadapi tuntutan zaman, memperkuat proses pembelajaran, serta menghasilkan lingkungan belajar yang berkualitas bagi generasi penerus.
Urgensi IHT
IHT atau biasa disebut pelatihan internal di sekolah memiliki urgensi yang besar karena beberapa alasan penting. Pertama, pengembangan profesionalisme guru. Pelatihan internal memberikan kesempatan bagi para guru dan tenaga kependidikan sekolah untuk terus mengembangkan keterampilan mereka. Ini bisa berupa pembaruan terhadap kurikulum, teknik pengajaran baru, atau penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Guru yang terlatih dengan baik akan lebih mampu memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
Kedua, peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya pelatihan internal, sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan. Guru yang terlatih dengan baik akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan siswa, dan dapat menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan gaya belajar individu.
Ketiga, pengembangan budaya sekolah. Pelatihan internal juga membantu dalam membangun budaya sekolah yang inklusif, kolaboratif, dan berfokus pada pembelajaran yang berkelanjutan. Guru yang terlibat dalam pelatihan ini dapat merasa lebih termotivasi dan terhubung dengan visi dan misi sekolah.
Keempat, peningkatan kinerja sekolah. Dengan memiliki tenaga kependidikan yang terlatih dengan baik, kinerja sekolah secara keseluruhan bisa meningkat. Guru yang merasa didukung dengan pelatihan yang relevan akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi, yang pada akhirnya akan tercermin dalam kualitas pembelajaran dan pencapaian siswa.
Kelima, pembaruan pengetahuan dan keterampilan. Dunia pendidikan terus berkembang. In-house training memungkinkan para guru untuk tetap terkini dengan pengetahuan terbaru, metode pengajaran terbaik, serta teknologi pendidikan yang mutakhir. Hal ini membantu mereka untuk lebih efektif dalam menghadapi perubahan dalam kebutuhan siswa dan lingkungan pembelajaran.
Dengan memprioritaskan IHT, sekolah dapat memastikan bahwa guru dan tenaga kependidikan selalu siap menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang. IHT tidak hanya penting untuk pengembangan profesional individu tetapi juga kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan di sekolah.
-Dian Marta Wijayanti, Juara I Kepala Sekolah Dasar Berprestasi Kota Semarang tahun 2023, Kepala SDN Gajahmungkur 03 Kota Semarang, Mahasiswa S3 Manajemen Kependidikan Sekolah Pascasarjana UNNES.