Oleh : Niam At Majha
Zakat adalah salah satu rukun Islam, akan tetapi dalam pelaksanaannya sangat menyedihkan di bandingkan dengan Haji. Padahal haji membutuhkan dan mengeluarkan biaya yang amat besar. Meskipun dalam al Quran perintah zakat di sebut sebanyak 82 bersama sholat. Hal ini menunjukan apabila sholat dan zakat beriringan tidak dapat dipisahkan. Namun realitas yang berjalan di masyarakat sebaliknya, zakat menjadi sebuah kesadaran yang paling akhir untuk menjalaninya. Pertanyaannya yaitu apakah ada yang salah dengan masyarakat kita saat ini? Atau kesadaran berbakat masih minim, sehingga antara sholat dan zakat seakan akan terpisahkan.
Buku karya Dr. Jamal Ma’mur Asmani, MA yang bertajuk Zakat Solusi Mengatasi Kemiskinan Umat dengan pemaparan apabila potensi zakat di Indonesia sangat besar yaitu 217 trilyun pertahun, sedangkan di Jawa Tengah sebesar 17 trilyun. Di tingkat nasional zakat yang tergali baru 4,2 trilyun, sedangkan di Jawa Tengah maksimal baru 1 trilyun. Ini tentu realitas yang sangat menyedihkan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar muslimnya di dunia belum bisa menjadi contoh yang baik sebagai negara Muslim yang sadar zakat. Implikasi dari realitas ini adalah angka kemiskinan yang masih sangat besar dan mayoritas nya adalah umat Islam. (hal v)
Sungguh ironis memang, ketika kita melihat realitas yang seperti apabila masyarakat kita hampir mayoritas belum sadar akan pentingnya zakat, dan manfaat zakat untuk sesama, lebih dari itu semua; zakat dapat pula untuk mengatasi kemiskinan. Padahal konsep zakat yaitu semakin kita berzakat maka harta kita tak akan berkurang dan rejeki yang kita punyai sudah bersih sebab kita telah mengeluarkan hak hak faqir miskin.
Banyak hikmah yang terkandung dalam zakat salah satu diantaranya adalah mengentaskan kemiskinan. Secara detail hikmah zakat adalah sebagai berikut, pertama menjaga harta dari penglihatan dan tangan orang orang yang tidak baik, seperti pencuri. Nabi bersabda; jagalah hartamu dengan zakat, obati orang orang sakit dengan sedekah, dan bersiaplah menghadapi bencana dengan doa ( Hr. Thabrani dan Abu Naim) .
Kedua, menolong orang orang fakir miskin dan orang orang yang membutuhkan. Jika mereka mampu bekerja, zakat akan membuat mereka semakin giat bekerja dan jika mereka tidak mampu bekerja, zakat akan membantu membantu mereka akan mempertahankan hidup. Masyarakat terhindar dari penyakit kefakiran dan Negara terhindar dari penganiayaan dan kelemahan. Selain itu zakat dapat menyisakan jiwa dari penyakit bakhil dan membiasakan diri dengan sifat dermawan. Dengan zakat seseorang akan memiliki empati sosial, sehingga mentalitas sosial akan terbangun dengan baik. (hal 42)
Penulis selain menjelaskan hikmah dari zakat adalah mendorong masyarakat untuk memberikan dana zakat kepada lembaga amil zakat yang amanah dan profesional supaya pendistribusian zakat dapat terlaksana secara sukses.
Judul : Zakat Solusi Mengatasi Kemiskinan Umat
Penulis : Dr. Jamal Ma’mur Asmani, MA
Penerbit : CV Aswaja Press indo
Tebal : 149 hal
Cetakan : Pertama, 2016