Oleh: Anisa Rachma Agustina
Alumni Prodi PAI INISNU Temanggung, Penggiat Literasi Pena Aswaja INISNU Temanggung
Memilih pendidikan terbaik untuk buah hatinya adalah salah satu tugas dari orang tua. Seorang anak yang belum paham mengenai mekanisme sistem pendidikan akan mengikuti anjuran orang tuanya. Ia akan bersekolah dimanapun asal itu pilihan orang tuanya. Semakin majunya peradaban membuat pola pikir setiap orang berkembang pula. Awalnya pendidikan madrasah dianggap tertinggal sehingga tidak banyak orang tua yang percaya untuk menyekolahkan buah hatinya di sana.
Nyatanya dengan berbagai perubahan yang ada pola pikir tersebut mulai tergerus. Kini madrasah ikut eksis memberikan berbagai output siswa-siswi yang tidak kalah dengan sekolah negeri. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk menunjang kompetensi serta potensi peserta didik. Sehingga lulusan madrasah memiliki keahlian yang dapat bersaing serta memiliki akhlak yang baik. Selain dibekali dengan ilmu pengetahuan para siswa-siswi madrasah juga dibekali dengan ilmu keagamaan yang komplek untuk bekal mereka menjalani kehidupan.
- Iklan -
Madrasah muncul sekitar abad ke-20, lahirnya madrasah bermula dari pendidikan pesantren yang telah memberikan banyak perubahan dan melahirkan banyak tokoh besar. Madrasah memiliki kontribusi yang besar bagi proses keberlangsungan kemajuan pendidikan di tanah air. Secara istilah madrasah adalah isim makan (nama tempat), yang berasal dari kata “darasa”, yang memiliki makna tempat orang belajar, lalu berkembang menjadi sebuah istilah yang dipahami oleh sebagian masyarakat yaitu tempat pendidikan, khususnya pendidikan bernuansa Islam. (Huda, 2002:211)
Menurut Hasbullah ada empat hal yang melatarbelakangi kehadiran madrasah, yakni: pertama, sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan dalam sistem pendidikan Islam. Kedua, penyempurnaan sistem pesantren dimana para lulusan madrasah memiliki ijazah yang dapat berfungsi sebagaimana sekolah formal. Ketiga, terdapat sikap mental dari golongan umat Islam, terkhusus para santri yang terpukau pada sistem pendidikan orang barat. Keempat, hasil akulturasi yang menjadi jembatan bagi pendidikan pesantren dan sistem pendidikan modern. (Hasbullah, 1999: 163)
Dari sana berbagai madrasah lahir untuk bersama-sama mewujudkan sebuah lembaga pendidikan yang bisa menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan agama. Mata pelajaran di madrasah tergolong lebih banyak. Ketika mata pelajaran agama di sekolah negeri hanya disebut Pendidikan Islam dan Budi Pekerti. Di madrasah kamu akan menemukan pecahan dari mata pelajaran tersebut menjadi: Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Mata pelajaran ini dibahas secara rinci supaya peserta didik lebih memahami lebih mendalam setiap kajian yang menjadi pokok bahasan. Siswa-siswi madrasah juga dibekali dengan pengetahuan umum laiknya siswa yang bersekolah di sekolah negeri. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa madrasah akan memiliki dua kompetensi yakni ilmu pengetahuan umum serta ilmu keagamaan yang mendalam.
Eksistensi Madrasah
Lahir sebagai sebuah institusi pendidikan, eksistensi madrasah selalu berhadapan dengan berbagai perubahan dalam kancah lokal, nasional, atau internasional. Semakin deras arus perubahan menuntut lembaga pendidikan ini untuk dapat beradaptasi dengan perubahan zaman, peka terhadap permintaan pasar, memiliki daya saing tinggi, dapat membangun persepsi masyarakat terhadap institusi madrasah, memiliki sifat inklusif bagi arus yang besar dan usahakan untuk banyak melibatkan kepentingan transnasional (Maskur, 2017)
Semakin majunya peradaban membuat para orang dibalik layar madrasah ikut mengupgrade dirinya, dengan berbagai kompetensi untuk dapat memajukan madrasah dengan segala dinamika yang sangat pelik. Madrasah harus bisa bersaing untuk menunjukan eksistensi di masyarakat. Supaya lembaga pendidikan Islam ini tidak terbelakang. Beberapa hal yang bisa dilakukan para guru dan stakeholder madrasah supaya dapat senantiasa eksis antara lain:
Pertama, memiliki program unggulan. Ketika Anda menginginkan madrasah yang dikelola maju dan memiliki banyak peminat dan peserta didik. Maka segeralah merancang program unggulan dalam madrasah. Diskusikan dengan seluruh elemen bersama komite. Hal ini akan menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan buah hatinya di madrasah. Carilah program unggulan yang dekat dengan kehidupan dan memberikan dampak manfaat yang banyak. Salah satu program unggulan yang bisa diterapkan adalah program tahfidz. Orang tua tidak akan sungkan mengeluarkan biaya lebih asal anaknya bisa ikut menghafal Al-Qur’an.
Kedua, memperbaiki sistem manajemen madrasah. Untuk mewujudkan sebuah lembaga pendidikan yang mumpuni, maka seluruh elemen dalam madrasah harus bahu membahu memperbaiki manajemen madrasah. Kalau perlu harus dirombak supaya manajemen awal yang tidak terlalu baik menjadi baik. Adakan evaluasi dalam sepekan sekali, dengan hal ini kesalahan dan kekurangan bisa diatasi dengan maksimal.
Ketiga, melek media dan dinamikanya. Zaman digital yang semakin maju membuat pengelola madrasah harus melek digital. Promosi dilaksanakan bukan hanya pada sektor warga sekitar menggunakan brosur yang dibagikan. Madrasah harus memiliki staff atau orang yang bertugas mengurusi dan aktif dalam sosial media. Dengan demikian madrasah akan semakin eksis, bukan hanya di dunia nyata, melainkan di media sosial. Promosi di media sosial akan berdampak besar terhadap kemajuan madrasah, setiap orang dari setiap penjuru dapat melihat dan membaca tanpa harus datang menyambangi madrasah tersebut.
Keempat, memperbaiki sistem kurikulum. Hal keempat yang harus madrasah lakukan adalah memperbaiki sistem kurikulum. Ketika kurikulum yang digunakan nyatanya tidak sesuai dan memunculkan impact bagi kemajuan madrasah. Maka kurikulum tersebut harus di revisi dan diperbaiki. Supaya visi misi yang telah dibuat madrasah bisa terlaksana sebagaimana mestinya. Cocokan kurikulum dengan kondisi madrasah serta peserta didik. Setiap elemen juga bisa melakukan uji coba untuk kurikulum ini, ketika hal itu baik untuk perkembangan madrasah, maka dapat dilanjutkan.
Kelima, menguasai strategi branding. Untuk dapat eksis di era gempuran berbagai sekolah yang ada. Madrasah harus punya strategi branding, hal ini supaya orang-orang kenal dan tau dengan madrasah yang sedang dikelola. Branding madrasah mu sebagai sekolah yang bernuansa Islam terbaik di daerah dengan berbagai kegiatan positif bagi peserta didiknya. Memajukan sebuah lembaga pendidikan hingga benar-benar eksis di tengah masyarakat adalah tugas setiap orang yang bernaung di dalamnya. Tidak bisa hanya mengandalkan satu dua orang saja, maka dari itu lembaga, komite bersama keluarga besar madrasah harus bahu membahu untuk mewujudkan madrasah yang dapat eksis dengan berbagai program yang ada.