Semarang, Maarifnujateng.or.id – Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XII Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah telah berjalan hari pertama pada Jumat (10/2/2023). Sejumlah perlombaan mulai dilaksanakan dan berlangsung seru.
Pantauan di lapangan, ada beberapa cabang lomba yang jurinya telat. Salah satunya adalah Lomba Pidato Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP. “Tadi jurinya telat karena dari luar kota, sopirnya tidak tepat waktu untuk mengantar karena kebetulan ada agenda. Jadi setelah kami brifing, mereka tak sabar menanti untuk segera tampil, ya siswanya juga gurunya,” kata Koordinator Lomba Pidato Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP Hamidulloh Ibda.
Tadi banyak yang telepon, WA, juga di depan pintu sudah agak mulai tidak tenang. “Ya saya juga panik. Tapi semua ada hikmahnya, karena memang juri rumahnya jauh, dan tidak bisa menginap di penginapan yang sudah disiapkan panitia. Maka ya harap maklum dan kami siap dikomplain,” kata dia.
Pengurus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah tersebut juga menginformasikan tidak hanya lomba yang ia tangani yang jurinya datang terlambat namun juga ada lomba lain seperti lomba di cabang olahraga.
- Iklan -
“Peserta komplain baik dari pendamping maupun official itu saya maknai mereka sangat semangat dan tidak sabar anak didiknya untuk tampil. Itu positif lah. Cuma beberapa informasi penting memang tidak tersampaikan dari pimpinan kontingen kepada official, pendamping dan peserta, padahal tadi malam sudah kita kumpulkan dan semua informasi sudah tersampaikan. Tapi ya nggak masalah, namanya kegiatan sebesar ini ya wajar,” kata Ibda.
Untuk lomba pidato Bahasa Indonesia sendiri molor sampai satu jam, karena sesuai jadwal harusnya dimulai pukul 08.00 WIB, namun karena keterlambatan juri jadinya dimulai pukul 09.07 WIB. “Tapi alhamdulillah sudah berjalan lancar,” kata dia.
Koordinator Lomba Bidang Seni Porsema XII, Moh. Yasin, membenarkan hal itu, karena beberapa juri datang terlambat. “Kalau juri bidang seni hanya lomba pidato Bahasa Indonesia yang telat, kalau juri cabang olahraga beberapa ada yang telat,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang juri Lomba Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP Emma Maemunah dari Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN) memberikan masukan kepada panitia untuk terus meningkatkan layanan dan pengelolaan. “Secara keseluruhan kinerja Panitia Porsema sudah bagus, hanya waktu yang molor karena baru selesai pulul 18.30 WIB,” kata dia.
Hal itu terjadi karena selain juri yang datang telat, juga dikarenakan lomba pidato Bahasa Indonesia diikuti dua jenjang yaitu MI/SD dan MTs/SMP sehingga selesai sampai malam. (ADM/Ibda)