Oleh: Untung Wahyudi
Judul : Buat Apa Shalat?!
Penulis : Haidar Bagir
Penerbit : Mizan
Cetakan : Ketiga, November 2021 (edisi III)
Tebal : 284 Halaman
ISBN : 978-602-441-208-1
Sebagai salah satu rukun Islam, salat adalah praktik ibadah yang wajib dilaksanakan secara tertib dan disipin oleh kaum Muslim. Salat lima waktu yang diperintahkan agama seharusnya dilaksanakan dengan penuh khusyuk sehingga, siapa pun yang menunaikannya mampu menghadirkan makna salat yang sebenarnya. Salat yang dilaksanakan bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan seorang hamba untuk “berjumpa” dengan Sang Pencipta.
Sebagai seorang Muslim yang sejak kecil sudah melaksanakan ritual salat lima waktu, mungkin selama ini ada pertanyaan yang mengusik hati dan pikiran: buat apa kita salat? Apa kira-kira makna di balik ritual yang tak pernah bosan kita tunaikan tersebut? Benarkah salat bisa mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran?
- Iklan -
Dalam buku Buat Apa Shalat?!, Haidar Bagir menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan salat. Dari bagaimana memaknai setiap gerakan dalam salat, hingga pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-sehari seorang Muslim.
Penulis menjelaskan, setidaknya ada lima manfaat salat yang bisa didapatkan jika kita menunaikannya dengan disiplin dan penuh khusyuk. Pertama, sebagai pencegah dari perbuatan buruk. Kedua, sebagai sumber petunjuk. Ketiga, salat adalah sarana kita meminta pertolongan dari Allah Swt. Keempat, salat adalah pelipur lara. Kelima, salat dapat melahirkan kreativitas. Keenam, salat sebagai sarana kesehatan tubuh.
Dari beberapa manfaat salat yang dijelaskan penulis dapat disimpulkan bahwa, berbagai manfaat salat tersebut—di samping fungsi utamanya sebagai sarana beribadah kepada Allah Swt.—mampu mengembangkan keimanan dan untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari (hal 45).
Dewasa ini, setiap orang senantiasa disibukkan dengan aktivitas sehari-hari yang menyita waktu. Kadang, ketika serius bekerja kita lupa waktu, termasuk untuk melaksanakan salat. Tak jarang, karena kesibukan yang padat, kita melupakan ibadah salat. Bekerja dan aktivitas duniawi menjadi prioritas utama, sementara salat dinomorduakan.
Padahal, sebagaimana dijelaskan penulis dalam buku setebal 284 halaman ini, salah satu manfaat salat adalah mampu meningkatkan kreativitas. Tak jarang para pekerja merasa lebih tenang dan santai untuk kembali beraktivitas, setelah melaksanakan kewajiban salat. Bahkan, ide-ide kreatif muncul setelah mereka “berjumpa” dengan Sang Pemilik Kreativitas.
Penulis juga menjelaskan, salat (yang benar) yang dilakukan dengan khusyuk (kehadiran hati) dan khudhuk (kerendahan diri), akan menghasilkan penuhnya hati kita dengan kehadiran Allah Swt. Dengan begitu, kita juga akan menghindari perbuatan yang menjurus pada kemungkaran dan hal-hal yang keji. Salat yang dilaksanakan dengan konsisten dan berdisiplin akan selalu memelihara “kesadaran akan Tuhan” dalam diri kita. Yakni, perasaan bahwa kita terus-menerus berada dalam pengawasan Allah Swt. (hal 63).
Disiplin dan Khusyuk dalam Salat
Setiap orang tentu ingin melaksanakan ibadah salat dengan disiplin dan penuh khyusuk agar bisa merasakan manfaat dan makna dalam setiap ritual ibadah yang dilaksanakan sebanyak lima kali dalam sehari. Dalam bab lain, penulis menjelaskan secara gamblang perihal bagaimana agar salat bisa khusyuk dan disiplin.
Untuk mendisiplinkan diri dalam salat, kita berusaha untuk tidak pernah menunda salat. Sesegera mungkin laksanakan salat ketika sudah masuk waktu salat. Semua pekerjaan hendaknya ditinggalkan tanpa harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu. Menunda, meskipun direncanakan hanya sebentar, kemungkinan besar akan membuat kita cenderung menunda lebih lama.
Untuk mencapai salat yang khuyuk, kita juga harus memastikan semua tempat yang terkait dengan pelaksanaan salat dan persiapan-persiapannya bersih dari najis, atau setidaknya najis tidak menempel pada tubuh. Selalu memastikan tempat berwudhu bersih dari najis. Pakaian yang bersih juga dapat mempengaruhi khusyuk tidaknya seseorang dalam salat. Jangan sampai saat salat dilaksanakan masih ada najis atau kotoran yang menempel dalam tubuh dan pakaian (hal 96).
Demikianlah. Salat yang dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh disiplin akan melahirkan berbagai manfaat. Salat yang kita dirikan mampu membuat kita lebih bersemangat dan lebih memperbaiki diri dalam kehidupan sehari-hari. Juga, mampu mencegah dari segala perbuatan yang merusak diri dan orang lain.
*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya