Oleh Dini Salamah
Di zaman modern ini, kehadiran media baru (internet) menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Internet hadir dengan berbagai piranti seperti telepon genggam atau sering di sebut (telepon pintar), laptop, tablet, gadget dan lain sebaginya. Selain di percaya dapat memudahkan berbagai pekerjaan, Internet juga dipercaya memiliki sejuta manfaat didalamnya. Melalui internet, kita dapat mengakses informasi dengan mudah, dapat berkomunikasi hanya melalui surat elektonik, serta memperoleh pengetahuan yang tanpa batas.
Menurut data Internetworldstats, Indonesia berada pada urutan ketiga dengan penggunaan internet terbanyak di Asia yaitu mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021, setelah Tiongkok yang berada diurutan pertama dengan penggunaan internet mencapai 989,08 juta jiwa. Dan India berada diurutan kedua dengan pengguna internet sebanyak 755,82 juta jiwa (databoks.katadata.co.id, 11/04/2022).
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadi pengguna internet aktif dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna internet juga berasal dari berbagai kalangan usia. Mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa hingga kalangan tua. Selain memiliki dampak positif, internet juga memiliki berbagai dampak negatif di dalamnya. Terutama bagi anak-anak yang pengetahuan literasi digitalnya rendah.
- Iklan -
Apa itu litersi digital? Menurut UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) 2011. Literasi digital adalah kecakapan (lifw skill) yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga melibatkan kemampuan dalam pembelajaran bersosialisasi, sikap berfikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi digital.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, banyak kita jumpai anak-anak yang telah menjadi pengguna internet. Biasanya anak-anak menggunakan perangkat gadget untuk mengakses game maupun film. Anak-anak yang pengetahuan literasi digitalnya rendah, mereka akan dengan mudah mengakses berbagai konten-konten negatif. Seperti konten Pornografi, LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), Perundungan (bullying), Pergaulan bebas, Informasi hoaks dan lain sebagainya yang akan berdampak buruk bagi perekembangannya.
Bahkan parahnya lagi, sebuah survei yang dilakukan oleh dr. Kristiana Siste (seorang Ahli Adiksi Perilaku) kepada anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia, hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 19% anak di Indonesia telah mengalami kecanduan internet(cnnindonesia.com, 11/04/2022). Disinilah pentingnya akan pengetahuan dan penerapan literasi digital pada anak.
Penggunaan internet oleh anak-anak saat dirumah sangatlah memerlukan bimbingan dari orangtua. Bimbingan ini sebagai wujud nyata perwujudan literasi digital dari orangtua pada sang anak. Pentingnya peran orangtua dalam literasi digital pada anak yaitu karena anak belum memiliki pengetahuan yang cukup, serta emosi anak yang belum stabil dalam mengakses berbagai informasi maupun hiburan melalui internet.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga dalam rangka penerapan literasi digital pada anak. Pertama, memberikan Education tentang berbagai dampak positif yang dapat diperoleh dalam penggunaan internet, serta dampak-dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Disini keluarga memiliki peranan penting untuk selalu memberikan pengetahuan akan literasi digital pada anak. Karena dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital pada anak, dapat menghindarkan anak dari berbagai ancaman, resiko, serta bahaya-bahaya negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet.
Selanjutnya, memberikan batasan waktu tertentu saat anak mengakses internet juga merupakan salah satu upaya penerapan literasi digital pada anak. Seperti melarang anak mengakses internet saat waktunya belajar, makan dan lain sebagainya. Misalnya dengan hadirnya internet dirumah, anak akan lebih tertarik dengan dunia maya daripada dunia nyata.
Akibatnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang individualis, egois, malas bergaul dengan teman sebaya serta jarang berinteraksi langsung dengan anggota keluarganya, karena anak terlalu sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri sampainlupa waktu. Nah disinilah pentingnya peran orangtua dalam memberian batasan waktu tertentu pada anak dalam mengakses internet. Yang terakhir yaitu selalu mendampingi anak ketika anak mengakses internet. Dengan begitu orangtua tetap bisa mengontrol serta mengawasi berbagai kegiatan anak dalam mengakses internet.
Selain menjadikan anak sebagai pengguna gawai yang bijak, literasi digital pada anak juga berguna untuk membentuk pola pikir anak yang Cerdas, Kritis, Kreatif, serta Inovatif. Karena dengan adanya pemahaman literasi digital yang baik maka sang anak bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bisa bermanfaat, serta mana konten negatif yang bisa berdampak buruk bagi masa depan anak.
–Mahasiswi Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung