Oleh Dini Salamah
Saat mendengar kata “guru” tentunya bayangan yang ada di benak kita yaitu seseorang yang dengan ikhlas, tulus dan senang hati telah memberikan ilmunya kepada murid. Seorang sosok yang memiliki kedudukan mulia di tengah-tengah masyarakat, serta seorang sosok yang menjadi suri teladan, anutan khususnya bagi sang murid.
Menurut Ngalim Purwanto, guru adalah orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seorang guru adalah seseorang yang telah/pernah memberikan, menyalurkan serta mentransfer ilmunya kepada kita. Tidak peduli seberapapun ilmu yang telah ia berikan, walaupun ilmu itu hanya satu huruf ataupun satu kata, maka ia telah disebut sebagai seorang guru.
Seorang guru tentunya sedikit banyak telah menorehkan berbagai kenangan dan pengalaman dalam hidup kita. Tetapi ternyata tidak semua guru itu terkenang di hati sang murid. Melainkan hanya sebagian kecil saja. Biasanya guru yang terkenang ini sering di sebut – sebut sebagai guru idola/sosok guru yang di idolakan sang murid yang senantiasa memiliki tempat paling istimewa di hati sang murid.
- Iklan -
Biasanya guru idola memiliki kemampun untuk merubah pola pikir, tingkah laku, hingga memengaruhi jiwa sang murid. Lebih dari itu bahkan sampai memberikan perubahan yang cukup signifikan di hidup sang murid. Guru yang mampu memberikan perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik inilah yang diberi julukan sebagai “guru Inspiratif”.
Guru inspiratif akan senantiasa memberi inspirasi- inspirasi pada sang murid. Berbagai motivasi hidup akan selalu dilontarkan setiap harinya. Hal ini dilakukan dalam rangka membentuk jiwa yang tangguh, jiwa yang kuat serta sikap pantang menyerah dalam meraih harapan dan cita-cita yang telah menjadi impian sang murid.
Mengenai sosok guru, Charles Bradford Henry berpendapat bahwa : “A good teacher can inspire hope, ignite the imagination, and instill a love of learning” yang artinya guru yang baik dapat menginspirasi harapan, menyalakan imajinasi dan menanamkan kecintaan belajar.
Guru yang inspiratif ini akan melakukan berbagai trobosan-trobosan unik untuk meyakinkan kepada sang murid bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini. Termasuk cita-cita. Setinggi apapun cita-cita/impian kita, pasti bisa terwujud. Asalkan kita berusaha dengan sungguh-sungguh, kerja keras serta pantang menyerah dalam mewujudkannya.
Dalam hal mengajar, guru inspiratif tidak hanya terpacu pada sistem kurikulum saja. Lebih dari sekadar itu. Tetapi memiliki orientasi yang lebih luas. Lebih-lebih dalam bidang kehidupan. Ia selau mengajak para murid untuk berfikir ke depan serta tak henti-hentinya untuk mengasah ketajaman pola pikir murid agar sang murid dapat berfikir lebih kreatif, inovatif, produktif serta solutif dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Guru inspiratif akan selalu berusaha untuk menemukan ataupun menggali minat dan bakat yang dimiliki sang murid. Dengan begitu diharapkan dengan usaha yang telah dilakukan sang guru ini, seorang murid mampu mengembangkan berbagai potensi hebat dengan kemampuan yang dimilikinya.
Sayangnya jumlah guru inspiratif sangatlah sedikit. Dari sepuluh jumlah guru, hanya ada satu sosok guru inspiratif. Hal ini berbanding terbalik dengan sosok guru kurikulum. Jumlah guru kurikulum relatif banyak. Yaitu sembilan dari sepuluh guru yang mengajar. Guru kurikulum yaitu guru yang mengajar hanya berdasarkan kurikulum semata.
Guru kurikulum merasa sang murid sukses apabila murid berhasil menyelesaikan pembelajaran kurikulum dengan perolehan nilai yang tinggi dan memuaskan. Padahal sebenarnya kesuksesan sang murid tidak hanya diukur secara kuantitatif dari angka-angka yang telah diperoleh dari evaluasi tetapi juga pada bagaimana para siswanya menjalani kehidupan selanjutnya setelah mereka menyelesaikan masa-masa studi di sekolah.
Guru kurikulum selalu menyodorkan materi-materi setiap harinya. Semua materi yang ada dikurikulum harus dapat terselesaikan. Jika materi dikurikulum cukup padat, maka sang murid diajak untuk mengejar materi setiap harinya agar materi terselesaikan tepat pada waktunya.
Padahal kalau di telusuri lebih lanjut, sistem pembelajaran seperti ini akan berdampak negatif bagi sang murid. Murid akan merasa cepat penat, letih, capek, bosan bahkan pusing jika setiap harinya mereka harus menyerap materi-materi padat tersebut.
Murid yang cerdas mungkin masih bisa mengikuti pola pengajaran guru kurikulum ini. Tetapi di sisi lain, murid yang kemampuan berfikirnya kurang memadai pastinya akan kesusahan, kesulitan bahkan tertatih-tatih dalam mengikuti proses pembelajaran.Yang pada akhirnya mereka tidak termotivasi untuk belajar karena mereka menganggap dirinya bodoh.
Pada dasarnya guru kurikulum memang diperlukan, tetapi sosok guru inspiratif juga haruslah di wujudkan. Keduanya memiliki peranan yang sama penting. Jika guru kurikulum mampu menciptakan orang-orang kantoran, maka guru inspiratif akan melahirkan para pemimpin masa depan yang tangguh, hebat, serta unggul dalam berbagai hal.
Beberapa hal yang diperlukan dalam menyulut spirit guru inspiratif . Pertama yaitu “rasa cinta”. Mengajar itu harus dilandasi rasa cinta bukan terpaksa. Dengan menumbuhkan rasa cinta dalam mengajar maka akan melahirkan sikap semangat, optimis serta yakin akan keberhasilan sang murid.
Sebaliknya, guru yang mengajar dengan keterpaksaan akan melahirkan sikap cuek, acuh tak acuh, bahkan tidak peduli akan keberhasilan para siswanya. Karena ia mengajar hanya dilandasi pada kewajiban mengajar saja.
Selanjutnya yaitu “tujuan”. Tujuan sangatlah diperlukan dalam .enyulut spirit guru inspiratif. Guru inspiratif haruslah memiliki tujuan yang jelas. Yaitu menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang terampil, pandai, cerdas dan sukses.
Terakhir yaitu “komitmen”. Komitmen menjadi guru inspiratif sangatlah penting. Dengan komitmen yang kuat, maka akan melahirkan spirit guru inspiratif. Hal ini dikarenakan komitmen menjadi guru inspiratif akan senantiasa tertanam di jiwa sang guru dan menjadikan sang guru untuk lebih berusaha semaksimal mungkin dalam mengajar para siswanya.
Guru inspiratif selalu memberi motivasi serta dorongan-dorongan positif pada sang murid. Maka dari itu pentingnya guru inspiratif harus terus menerus disuarakan, diperjuangkan serta diwujudkan. Dengan begitu, ada harapan perubahan yang baik bagi masa depan bangsa. Bayangkan saja jika separuh dari guru di negara Indonesia ini adalah sosok guru inspiratif, pastinya negara mampu melahirkan generasi pemimpin, generasi masa depan, generasi penerus bangsa yang hebat serta tak terkalahkan.
Memang Guru inspiratif bukanlah segala-galanya, tetapi dengan adanya sosok guru inspiratif akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi masa depan serta perubahan dalam kehidupan para siswa-siswanya.
– Mahasiswa Prodi PIAUD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung