Semarang, Maarifnujateng.or.id – Tim Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jateng menggelar Seminar Literasi bertajuk “Harmoni dalam Literasi” yang menghadirkan sastrawan Dr. S. Prasetyo Utomo, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng KH Muhammad Muzammil, Ketua LP Ma’arif Jateng R Andi Irawan, M.Ag sebagai narasumber, Sabtu malam (29/5/2021) yang digelar secara luring dan daring. Kegiatan itu digelar dalam rangka menguatkan program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM).
Dalam kesempatan itu Tim GLM mengundang 91 penulis terpilih dari tiga jenis karya yang dijadikan buku bunga rampai artikel-esai, antologi puisi dan cerpen pilihan.
Mereka diundang dalam penganugerahan sekaligus temu penulis dan sastrawan bertajuk “Harmoni dalam Literasi” yang digelar oleh Tim GLM Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jateng bertempat di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah.
Kegiatan ini menjadi pertama kali yang berhasil dilaksanakan LP Ma’arif Jateng terkhusus bagi Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) untuk mengumpulkan penulis-penulis terpilih yang berkontribusi di website LP Ma’arif PWNU Jateng.
- Iklan -
Dalam seminar literasi yang dimoderatori oleh Hamidulloh Ibda tersebut, Dr. Prasetya Utomo menyampaikan bahwa ruang kehidupan budaya literasi adalah melalui membaca dan mencipta setelah membaca. Selain itu, literasi bukan hanya kegiatan yang berhenti dalam membaca dan menulis akan tetapi juga bisa menjadi “laku” bagi kehidupan, serta bagaimana memasukkan pembelajaran sastra sebagai “laku kehidupan” di pendidikan Ma’arif.
Sementara KH Muzammil menyampaikan literasi adalah ladang untuk beribadah karena sifatnya abadi. Secara substansial, menulis tidak melulu dikaitkan dengan hal yang materialis, lebih dari itu. “Para ulama dahulu, menulis adalah bukti keikhlasan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan,” bebernya dalam seminar yang dimoderatori Koordinator GLM Hamidulloh Ibda tersebut.
Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng R. Andi Irawan berpendapat bahwa GLM di Ma’arif Jateng adalah pertama kalinya yang ada di Jawa terlebih di Indonesia, “coba dicek,” lanjut beliau. Artinya, bahwa Temu Penulis dan Sastrawan yang berkontribusi di LP Ma’arif Jateng menjadi sinyal untuk terus mengembangkan budaya-budaya literasi.
Kegiatan itu akan diagendakan setiap tahun untuk menampung ide-ide dan sinergi program GLM yang disemarakkan oleh penulis se Nusantara. Hadir juga beberapa pengurus LP Ma’arif PWNU Jateng dan penulis dari Madura, Nganjuk, Jepara, Demak, Yogyakarta, Temanggung, Semarang dan lainnya. (adm/ibda).