Tegal, Maarifnujateng.or.id – Bertampat di Hotel Grand Dian Jl. Jenderal Ahmad Yani No.101 Adiwerna, Tegal, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang menggelar Uji Validasi Tahap 1 Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab pada Selasa (27/4/2021).
Hadir jajaran penelitia BLA Semarang, perwakilan PKBM, Pengasuh Pesantren, perwakilan Kemenag dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta dari unsur akademisi dan pengelola kuttab.
Pada sesi pertama, narasumber dari pengelola Kuttab Al-Fatih Depok dengan materi “Mengenal Lebih Dekat Kuttab Al-Fatih” yang dimoderatori Ketua Tim Dr. Aji Sofanudin, M.Si.
Pada sesi kedua, narasumber Pengurus Bidang Diklat dan Litbang Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda menyampaikan materi “Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab” yang dimoderatori peneliti Nugroho Eko Atmanto.
- Iklan -
Dalam penjelasannya, Hamidulloh Ibda menegaskan bahwa uji validasi itu bermuara pada dua aspek. Pertama validasi isi. Kedua validasi konstruk.
“Kami mohon masukan, kritik dan saran. Untuk validasi isi, mohon diberi masukan pada aspek tata bahasa, sumber literatur, ketepatan penulisan, data atau informasi yang ditulis, dan subtansi model pendidikan pada kuttab,” tegas Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah tersebut.
Sedangkan pada validasi konstruk, fokus pada kualitas pengembangan model pendidikan pada kuttab. “Ini membutuhkan para ahli. Maka dari pengembangan model pendidikan pendidikan agama pada kuttab ini disinkronisasi dengan teori-teori model pendidikan Islam yang ada. Bisa dengan model pendidikan klasik maupun modern,” beber dosen dan Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAINU Temanggung tersebut.
Pihaknya juga menegaskan bahwa arah dari model ini nanti dijadikan sebagai rekomendasi pengelolaan kuttab di Indonesia, apakah berizin di bawah Kemenag atau Kemdikbud.
Senada dengan hal itu, Dr. Aji Sofanudin menambahkan bahwa arah penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti BLA memang berbeda dengan penelitian pada umumnya khususnya di perguruan tinggi. “Penelitian kami adalah policy research atau penelitian yang mengarah kepada kebijakan. Maka dari pengembangan model pendidikan agama pada kuttab ini nanti menjadi rekomendasi agar ada kebijakan pada kuttab,” beber dia.
Sesuai rencana, dijelaskan pula bahwa uji validasi nanti dilakukan tiga tahap. Setelah tahap pertama di Tegal ini akan dilanjutkan di Banyumas dan Surakarta untuk tahap kedua dan ketiga. (adm44).