Jogjakarta, Hari terakhir Sekolah Aswaja Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Trisula STAINU Temanggung digelar di Kediaman KH Ahmad Muwafiq, Jogjakarta pada (Sabtu, 28/03/2021).
Materi terakhir “strategi dakwah walisongo” Disampaikan langsung oleh KH Ahmad Muwafiq. Disampaikan beliau bahwa Mahasiswa sekarang harus melestarikan budaya-budaya dahulu yang sudah bagus, harus melek dengan keadaan dan di zaman yang seperti ini tidak boleh menjustifikasi bahwa zaman ini adalah zaman yang susah dan rusak, mahasiswa harus percaya diri dengan zamannya.
Selanjutnya, pada kesempatan yang sama Dr.Tajuddin Dosen UIN Walisongo Semarang berkesempatan menyampaikan keaswajaan dalam aspek tasawuf. Beliau mengatakan bahwa Kader-kader PMII yang geraknya tidak dilandasi dengan hati, maka orientasi nya tidak pada ranah perjuangan dan bersifat meterialis.
Sebagai kader PMII, harus ada olah hati, agar dalam melaksanakan gerakannya berlandaskan hati dan betul-betul diresapi sebagai bagian dari perjuangan mempertahankan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, lanjutnya.
- Iklan -
Kemudian, saifuddin akrab disapa kang Udin senior PMII memberikan dua pesan untuk kader-kader PMII. Pertama, menjaga Ahlussunnah wal Jamaah sebagai bagian dari beragama. Kedua, Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bagian dari bernegara.
Kegiatan Sekolah Aswaja ini bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban sehingga diadakan pembacaan tahlil, surat yasin, Maulid Dziba yang dipimpin oleh KH Ahmad Muwafiq diikuti oleh peserta sekolah Aswaja. Setelah selesai, diadakan makan besar bersama.
Kegiatan di ndalem gus muwafiq memberikan warna baru bagi PMII Temanggung, serta suntikan doktrinasi yang lebih mantap tenang keyakinan terhadap Ahlussunnah Wal Jamaah.
Pesan gus muwafiq kepada kader-kader PMII bahwa kader PMII harus tau mana “lisanul maqol” Dan “Lisanul hall”, sehingga dalam membaca pergerakan dapat dirasakan sampai ke lapisan masyarakat.