Oleh Nur Hafidz
Di era pandemi Covid-19 membuat masyarakat resah terutama dalam bidang pendidikan pada sistem pembelajaran anak. Covid-19 membawa banyak perubahan kehidupan dalam belajar anak di rumah. Hal ini menjadikan perlunya implementasi eksplorasi lebih mendalam dalam desain pendampingan dalam pembelajaran anak yang dikenal oleh Nabi Muhammad Saw melalui banyak hadis. Dari tanggapan UNESCO yang bergerak dalam bidang pendidikan, sangat menyetujui pelaksanaan pembelajaran dengan wadah pembelajaran jarak jauh, sehingga pembelajaran daring ini yang berperan aktif adalah guru yang memberikan pelayanan di lembaga sekolah dan orang tua sebagai guru di rumah. Pengaplikasi pembelajaran tidak lepas dengan pendampinan. Bahkan sasarannya dalam pendampingan adalah anak-anak. Dengan kondisi demikian, saat semua aktivitas dilakukan dari rumah, maka kegiatan belajar sekolah pun harus dilakukan di rumah. Hubungan jarak jauh tanpa tatap muka secara langsung harus dijalani antara guru dan murid untuk belajar daring.
Para peserta didik “dipaksa” melakukan homeschooling dengan memanfaatkan berbagai aplikasi dan media yang tersedia diinternet. Seketika foto, video maupun meme para ibu yang menjadi “guru dadakan” selama masa pandemi bertebaran di jagat maya. Sebagian bahkan mengundang gelak tawa. Tapi pointnya adalah usaha orang tua dalam membimbing anak-anaknya di rumah menjadi kunci sukses anak-anak melakukan dengan cara pendampingan anak pada masa pandemi ini.
Pada pendampingan bagi anak-anak dalam perspektif hadis dimana pembelajaram tersebut belum terlaksana dengan baik. Apalagi kaitannya dengan persoalan Covid-19 dalam usia anak juga merupakan subjek utama yang ingin kita dampingi. Ada berbagai hadis yang dikaji salah satunya cara Nabi Muhammad Saw membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dalam melakukan pendampingan bagi pembelajaran anak. Hal ini dalam keilmuan banyaknya orang tua dan guru yang belum mengetahui pendampingan anak usia dini dalam pembelajaran dari Nabi Muhammad saw dengan menggunakan integrasi-interkoneksi keilmuan. Selain itu, juga menjadi bagian yang tak terpisahkan pada masa pandemi yang juga menjadi bagian penting bagi banyaknya anak usia dini yang membutuhkan pendampingan dalam pembelajaran.
- Iklan -
Hadis sebagai ajaran Islam untuk memberikan petunjuk dalam menghadapi permasalahan yang sedang dialami banyak kalangan di mana pendampingan pembela anak. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad saw. di dalam studi pendidikan, maka Islam menempatkan pendampingan bagi anak tidak sebatas pembelajaran saja melainkan sebagai bagian tindakan yang harus dilakukan bagi orang tua, guru dan lingkungan. Dalam hal ini dilingkungan sekolah dibawah bimbingan guru yang memberikan pelayanan bagi anak. Namun, kenyataannya ada banyak terjadi pendampingan bagi anak tidak sesuai dengan harapan yang ada. Atas dasar itulah, maka hal ini diperlukan pemahaman yang khusus dalam melakukan pendampingan bagi anak.
Peran Penting Model Pendampingan dalam Pembelajaran
Peran penting dalam pengajaran dan mengawasi dalam pembelajaran adalah memberikan perhatian lebih kepada anak, menemani dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Fenomena Covid-19 ini mengembalikan peran dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak yang mana dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah R.a.:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Seseorang yang mendidik anaknya itu lebih baik daripada bersedekah dengan satu sha’”
Hadis di atas menjelaskan tentang seberapa pentingnya pendampingan orang tua terhadap pembelajaran anaknya. Pendampingan pembelajaran anak pada masa pandemi covid-19 tentu saja dialami secara berbeda. Orang tua diharapkan membuat suasana belajar yang nyaman dan aman yaitu dengan memberikan fasilitas belajar yang memadai, melakukan pendampingan dalam penyelesaian tugas, akan lebih baik ditambahkan pemberian hadiah ketika anak menyelesaikan tugas. Dalam pendampingan dalam pembelajaran anak ini tentu berkolaborasi dengan guru.
Guru memberi pelayanan dalam pembelajaran online yang efekif dan efesien. Maksudnya gaya pembelajaran guru perlu diperluas, karena pembelajaran tentunya berbeda dalam ruangan. Dalam pembelajaran dalam ruangan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara adalah hal paling pokok. Namun, ketika beralih ke platform, guru menyediakan berbagai menu yang dibagikan, yaitu video, dokumentasi, suara, dan lainnya. Sehingga peran guru dan orang tua dalam menghadapi pembelajaran anak di masa pandemic Covid-19 dapat berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang di susun. Dan anak-anak dapat menikmati kegiatan secara nyaman dan aman.
Dalam memenuhi peran sebagai pendamping dan pembimbing anak untuk bertahan hidup, orang tua harus menyadari bahwa tugasnya bukan memberikan keselamatan pada anak-anak, tetapi membantu anak untuk bertumbuh dan berkembang dalam menyelesaikan persoalan hidupnya sendiri. Persoalan ini bisa diatasi jika orang tua berhasil mendampingi proses pembangunan kesempurnaan diri anak itu sendiri. Orang tua harus memahami hal ini. Jadi bertahan hidup sebagai takdir kemanusiaan anak bersumber dari kenyataan anak yang belum mampu menaklukan lingkungan (dunia) sekitarnya sebagai upaya untuk penyempurnaan diri anak. Di sinilah, dalam momen krisis menghadapi keguncangan keadaan belajar di rumah selama masa pandemi covid-19, anak-anak membutuhkan kehadiran orang tua yang mendampingi. Mendampingi anak-anak dalam belajar untuk menyelesaikan berbagi persoalan yang dihadapi dalam bertahan hidup. Dengan pendampingan ini, anak-anak merasakan orang tuanya, orang tuanya selalu bisa menjadi guru yang baik selama anak-anak belajar di rumah.
Transformasi Model Pendampingan pada Masa Kini
Tranformasi model pendampingan pada masa pandemi Covid-19 pendampingan pembelajaran pada anak membuat pola kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Anak berada di rumah selama 24 jam bersama orang tua, sehingga orang tua menjadi patokan utama sebagai pendamping pembelajaran di rumah menggantikan seorang guru. Di Indonesia sistem belajar di rumah merupakan hal yang tidak biasa, sehigga menjadi kejutan besar ketika hal ini terjadi ketika masa pandemi, karena terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Dalam hal ini orang tua bukan hanya menggantikan guru untuk anak dalam hal belajar, tetapi juga menggantikan teman yang biasanya menemaninya di sekolah, karena anak membutuhkan teman yang menyenangkan ketika belajar.
Konsep model pendampingan menempatkan posisi selama pandemic Covid-19 adalah orang tua sebagai guru. Guru yang tidak saja bertugas mendidik (nenanamkan nilai), tetapi juga mengajar (memberikan ilmu pengetahuan) dan melatih (memberikan keterampilan) pada anak agar anak bisa bertahan hidup dan berkontribusi sosial dengan baik selama masa pandemi covid-19 ini. Untuk menjadi guru yang baik, tentu saja tidak seperti guru di sekolah di mana guru didominasi oleh sikap dan kegiatan-kegiatan yang formal.
Guru di rumah untuk anak-anak adalah guru yang mampu bertransformasi menjadi sahabat dan orang tua untuk anak-anak. Peran sahabat mengidentifikasi orang tua untuk bisa menjadi teman yang menyenangkan buat anak-anak di rumah agar kebutuhan berkontribusi sosial bisa terpenuhi. Ini sangat berat, tetapi inilah satu keharusan dan tuntutan keadaan yang harus dipenuhi. Anak-anak sedang mengalami keguncangan kenyataan sosial. Dalam keguncangan kenyataan sosial inilah, anak-anak membutuhkan teman yang menyenangkan untuk belajar memahami keadaan-keadaan sosial yang baru. Keadaan sosial yang berbeda dari sebelumnya. Keadaan sosial yang harus dipahami dan ditaklukkan oleh anak dalam takdir kemanusiaannya untuk memberikan kontribusi sosial dalam kehidupannya.
Selain sebagai teman, untuk pemenuhan kebutuhan bertahan hidupnya, anak-anak membutuhkan peran guru sebagai orang tua. Melalui peran sebagai orang tua anak-anak merasa dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya selama menghadapi keguncangan kenyataan ini. Kehadirian orang tua akan membantu anak dalam bertahan hidup untuk menaklukkan keadaan lingkungannya yang baru. Lingkungan yang hanya ada dalam tembok rumah tanpa teman-teman seperti biasanya. Dalam peran sebagai orang tua, guru di rumah akan membantu anak mengatasi persoalan psikologisnya, persoalan kebutuhan tubuhnya, hingga persoalan kebutuhan spiritualnya yang sekarang hanya bisa dipenuhi di rumah. Peran guru sebagai orang tua ini akan menegaskan kedudukan penting orang tua dalam membantu dan mendampingi anak-anak selama masa pandemi covid-19.
Dengan demikian, Anak-anak membutuhkan kehadiran orang tua yang mendampingi ketika pembelajaran untuk menyelesaikan berbagi persoalan yang dihadapi, dengan pendampingan ini, anak anak merasakan orang tuanya, selalu bisa menjadi guru sekaligus teman bermain yang baik selama anak-anak berada di rumah dan anak juga merasakan lebih diperhatikan oleh orang tuanya. Dengan terpenuhinya pendampingan pembelajaran anak secara optimal maka hasil dalam pembelajaran yang diterima oleh anak otomatis juga optimal.
-UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.