Oleh: Asimuddin Musa
Secara keseluruhan, buku ini tidak membicarakan masalah kemiskinan, meskipun di dalamnya memang sedikit menyinggung tentang masalah kemiskinan. Buku ini mengkaji pemikiran KHR As’ad Syamsul Arifin tentang ekonomi dalam Islam. Salah satu tokoh pendiri organisasi terbesar di Indonesia ini, yakni Nahdlatul Umala (NU), memiliki pandangan-pandangan brilian tentang ekonomi umat. Beliau memperhatikan persoalan perekonomian ini dikarenakan Agama Islam menaruh perhatian yang cukup serius dalam membangun tatanan kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip ideal Islam tentang kesejahteraan dan kemakmuran hidup dan kehidupan, yaitu mendorong umat muslim untuk mengembangkan ekonomi halal.
Membangun ekonomi halal niscaya dilabuhkan sebagai implementasi keimanan. Kehidupan yang sudah mengalami banyak kemajuan dalam dunia global seperti saat ini harus disikapi secara serius agar kesejahteraan dan kemakmuran tidak tereduksi sehingga angka kemiskinan tidak terus meningkat. Kemajuan dunia yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menyiapkan akomodasi bagi masyarakat dunia agar dapat berkompetisi untuk meraih sebuah kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan, malah dalam konteks kehidupan praktis ada gap yang cukup menganga, yakni tawaran yang diberikan tidak selaras dengan semangat moral yang harus dipegang teguh, yaitu harus saling menguntungkan satu sama lain.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ali Masykur Musa (2014) juga mengangkat tema serupa. Hanya saja dalam artikelnya, dia mencatat terjadinya krisis global yang dapat mengakibatkan pada ketimpangan ekonomi secara serius pada penduduk miskin di negara-negara berkembang salah satunya diakibatkan oleh budaya ekonomi kapitalis yang marak dipraktikkan dalam konteks saat ini. Dalam praktik ekonomi yang berlabel syariah saja, menurut Ali, hanya tinggal labelnya saja, tetapi dalam praktiknya jauh panggang dari kata sempurna.
- Iklan -
Dalam tradisi Islam, spirit yang diusung dalam tradisi ekonomi umat ialah mewujudkan perekonomian dengan mengedepankan kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran bersama. Hal ini berbeda dengan budaya ekonomi kapitalis yang orientasi utamanya cenderung mencari keuntungan (laba) semata sembari meninggalkan prisip ideal—yakni pembumian sestem bagi hasil—yang berganti menjadi sistem permodalan yang berbasiskan bunga. Intinya, pesan moral yang ditegaskan Ali tersebut ialah menekankan praktik perekonomian dengan mencontoh Nabi Saw., yakni melakukan jual beli untuk memperoleh keuntung bersama antara pemilik mudal dan juga pemilik aset, serta didasarkan pada basis saling tolong-menolong. Dan, resiko kerugiannya harus ditanggung bersama.
Kalau dalam buku Ali lebih membicarakan krisis ekonomi global, dalam buku ini tidak demikian, melainkan lebih membicarakan pemikiran KHR As’ad Syamsul Arifin tentang ekonomi dalam Islam. Sebagaimana Ali, KHR As’ad Syamsul Arifin juga mendorong umat muslim untuk memanfaatkan kemampuan kreatifnya dengan menyeimbangkan antara aspek transendental, yakni menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan dengan Allah (hubungan vertikal) dan menjalin hubungan yang baik antar sesama hamba Tuhan (hubungan horizontal) agar kesejahteraan dan kemakmuran hidup dan kehidupan benar-benar terjamin.
Buku ini dibagi atas tiga pembahasan. Di bagian pertama, buku ini mengajukan bukti-bukti konkret bahwa Islam ialah agama rahmat. Sebagai agama rahmat, maka Islam hendak menegaskan bahwa dirinya menghendaki agar kehidupan di dunia harus berpijak pada semangat Al-Qur’an, yaitu mengarahkan kehidupan pada semangat kebersamaan, keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, dan kemanusiaan. Jadi, usaha manusia dalam memakmurkan kehidupan, menurut KHR As’ad, merupakan serangkaian aktivitas yang bernilai ibadah kepada Allah, dikarenakan usaha tersebut mempunyai jalinan yang kuat dengan sistem ajaran Islam yang bersifat komprehensif dan universal tersebut.
Di bagian kedua, buku ini menghadirkan prinsip-prisip ideal yang menjadi rujukan KHR As’ad yang diambil dari Al-Qur’an. Sementara di bagian ketiga juga berisi prinsip-prinsip ideal yang diambil dari Hadis Rasulullah. Menurut beliau, ayat pertama yang turun adalah berkaitan dengan perintah membaca supaya umat muslim terhindar dari penyakit berupa kebodohan (hal: 4). Kemiskinan bisa saja menjadi berkurang bilamana budaya membaca terus digalakkan. Bahkan, budaya membaca dapat membantu meningkatkan kreativitas berkarya dan kompetensi sehingga dapat mengantarkan pemeluknya mampu bersaing dalam dunia global.
Alhasil, perbuatan yang bernilai ibadah tidak melulu selalu berkaitan dengan persoalan akidah dan akhlak, yang mana keduanya ini bersifat absolut dan konstan, serta selalu selaras dalam setiap situasi dan kondisi, tetapi Agama Islam juga menekankan umat muslim agar membangun relasi yang baik dengan sesama hamba, yang dalam Islam dikenal dengan syariah atau muamalah (relasi yang baik dalam tataran sosial) dan harus dipahami secara komprehesif dan universal. Dikatakan komprehensif, karena syariah Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, baik ibadah maupun muamalah; dikatan universal, dikarenakan syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat (hal: 3). Karena itu, mencari rezeki menurut beliau merupakan tanggungjawab sosial dan moral bagi setiap individu yang bernilai ibadah dan sangat diperintahkan dalam Islam (QS. 62: 9-10).
Buku ini bukan saja menarik tetapi juga sangat penting, dikarenakan isi di dalamnya berisi pemikiran-pemikiran KHR As’ad Syamsul Arifin tentang ekonomi dalam Islam—sebuah pemikiran yang sangat urgen untuk diperhatikan. Selain itu, keunggulan lain dari buku ini ialah kita seolah mendapatkan tausiah secara langsung dari beliau tentang sebuah tema yang tidak kalah urgennya di samping tema pembahasan-pembahasan yang lain seperti tentang tema seputar keberagamaan, yang terkadang tema ini selalu menarik dibahas, seperti tentang masalah keyakinan, kebudayaan, tradisi dan adat-istiadat. Tapi, yang menyangkut masalah perekonomian jarang sekali disentuh. Padahal, bisa jadi masalah kefakiran dapat membawa seseorang pada kekafiran (hal: 5).
Buku : Pemikiran Kiai As’ad tentang Ekonomi Islam
Penulis: Moh. Asra Maksum dkk.
Penerbit: Pena Salsabila
Tebal: xii + 87 halaman
ISBN: 978-602-7567-12-2
Asimuddin Musa, Guru di LPI Nurul Jali, Dewan Pengasuh di TPQ Al-Mabrur Prang Alas Pakamban Daya Pragaan Sumenep.