Oleh : Khoirun Niam
Membaca sejarah seorang ulama yang dikenal dengan kealimannya dan ke sholehannya, selain dapat menumbuhkan semangat untuk meniru jejaknya dan juga merupakan anjuran yang dapat menuunkan rahmat, keberkahan bagi yang membaca kisah dan mengikuti teladan yang dijalankannya.
Maka dari itu, buku yang bertajuk KH. Ahmad Djaelani Al Hafidz Mutiara al Quran dari Bermi Pati adalah biografi yang menjelaskan kehidupannya dan nilai-nilai ketauladanan yang dapat di ambil untuk generasi selanjutnya dalam mengamalkan al Quran dalam kehidupan sehari-hari; selain itu pula orang-orang yang pernah bertemu secara langsung atau pun santrinya dapat mengambil iktibar dari buku ini.
Seperti yang penulis buku ini kemukakan sosok KH. Ahmad Djaelani yang humoris, supel, dan penuh atensi kepada teman. Ternyata di balik karakter humornya, sosok ini menyimpan mutiara yang luar biasa, yaitu pribadi yang menggabungkan kitab dan al-Quran. Beliau meneruskan estafet keilmuan KH. M. Arwani Amin yang menguasai kitab kuning terlebih dahulu, baru menghafalkan dan mendalami kandungan al-Quran.
- Iklan -
Penguasaan kitab KH. Ahmad Djaelani ditempa di Pondok Al-Ma’ruf Bandungsari Grobogan yang dikenal sebagai pondok alat, khususnya sharaf. Beliau mendalami nahwu dan sharaf di bawah bimbingan KH. Abdul Karim dan Kiai Muslih. Nahwu dan sharaf adalah pondasi utama dalam mengakses kitab-kitab kuning dari berbagai aspek, seperti tafsir, hadis, fiqh, ushul fiqh, tauhid, tasawuf, akhlak, dan lain-lain.
Dan buku ini berusaha memotret peran kesejarahan yang sudah di torehkan KH Ahmad Djaelani yang berhasil menjaga al Quran dengan santri-santrinya yang menyebar di seluruh penjuru tanah air yang konsisten mengajarkan al Quran kepada masyarakat (hal viii)
Sebab al-Qur’an adalah pelita kehidupan serta sumber segala ilmu, hikmah, dan gerakan dakwah. Sedangkan kitab kuning adalah alat menggali kandungan ilmu, hikmah, dan dakwah yang ada dalam al-qur’an. Orang yang hafal al-qur’an, tapi tidak menguasai kitab kuning, maka ia hanya mendapatkan pahala al-qur’an dari qiro’ahnya (membaca) saja. Ia tidak mampu menggali kandungan ilmu, hikmah, dan gerakan dakwah dalam al-Qur’an yang progresif, inovatif, dan transformatif.
Selain itu, al Quran tidak hanya menjadi panduan dalam masalah akhirat, akan tetapi dalam masalah dunia. Sebagai mukjizat nabi Muhammad yang abadi, al Quran terus memancarkan cahaya yang mampu menerangi kegelapan umat manusia, al Quran memberikan solusi berbagai problemarika hidup manusia baik dalam bidang teologi, ekonomi, politik, kebudayaan dan kemanusiaan. (hal 121)
Maka dari itu, siapa pun yang menginginkan atau menambah ghirah untuk mencintai al Quran atau ingin mendapatkan suritauladan dalam menjaga al-Quran maka buku ini sangat untuk dibaca dan dikoleksi bagi siapa saja.
Judul : KH. Ahmad Djaelani Al Hafidz Mutiara al Quran dari Bermi Pati
Penulis : Dr. Jamal Ma’mur. MA
Penerbit : Global Press
Khoirun Niam, Penikmart Buku tinggal di Pati