SPIRIT SANTRI
Apakah kautahu, kawan?
Jantung seorang santri terbuat dari mimpi
Berdebar riang bersama semburat fajar
- Iklan -
Berdenyut merdu melantunkan masa depan
Apakah kautahu, kawan?
Langkah kaki seorang santri seperti angin
Menembus liar ilalang yang menghalang
Tak gentar dengan tinggi gunung dan luasnya hutan
Apakah kautahu, kawan?
Ketangguhan seorang santri serupa ombak di laut lepas
Melahap segala yang timbul tenggelam
Menerjang kencang mengecup bibir pantai
Purwokerto, Oktober 2024
BISKUIT ROMA
Setiap menatap Biskuit Roma
Santri paham bahwa sebingkis kenikmatan
Tak hanya gemeresak di riuh rumah makan
Setiap mengingat Biskuit Roma
Santri tahu bahwa awal bulan dan akhir bulan
seumpama saudara kembar
Setiap mengunyah Biskuit Roma
Dalam hening goyangan lidah
Pada lingkaran kebersamaan
Kebahagiaan ditelan, dilipatgandakan
Purwokerto, Oktober 2024
SEPOTONG ROTI DI RUMAH NGAJI FILSAFAT
Filsafat tak lain hidangan alot
Kelewat sukar dikunyah
Lebih-lebih menelannya.
Perlu puluhan purnama
Memakan sepotong roti filsafat.
Tapi sewaktu bertandang ke rumahmu
Dihidangkannya sepotong roti filsafat yang bertekstur halus cum lembut
Menggoyangkan lidah dengan syahdu
Dilahapnya dengan merdu
Sampai-sampai meninggalkan rindu di dasar kalbu.
Tak ada yang lebih nyamnyam selain sepotong roti filsafat
di rumah ngaji filsafat.
Purwokerto, Oktober 2024
SAMUDRA KASIH
Berjalan jauh menuju rumahmu
sama tegangnya
mendaki puncak kehidupan
Tak bisa hanya sebatas
Tangan kosong
Telanjang bekal
Butuh bawaan cukup
Seumpama logistik berupa,
Lima bungkus rindu dalam sehari
yang telah kautabung sebisa mungkin
Lalu, berliter-liter zikir
untuk membasahi bibir
dan membasuh sekujur batin
Meski nantinya
Pintu untukku, Kaubuka
Bukan sebab berjibun bekal
Melainkan samudra kasihmu yang kekal
Purwokerto, September 2024
HARUS DIHAPUSKAN
Malam minggu tak ubahnya penjajahan
Saat sunyi mendekap mencekam
Kenangan datang berbondong-bondong
Seumpama komandan batalion
dengan kawanan prajurit perang
Dilengkapi manjanik yang melontarkan bola api. Senyummu
Mengandung racun mematikan
menghunus tepat sasaran. Hatiku
Merdeka dari kenangan mantan
adalah hak segala pria
Oleh sebab itu, kenangan di balik air mata
harus segera dihapuskan
Karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri kejantanan
Purwokerto, Juli 2024
Fajrul Alam, lahir di Kebumen, Februari 2001. Kecanduan kopi dan gorengan. Saat ini seorang guru honorer dan berkegiatan di SKSP (Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban) Purwokerto. Karya-karyanya terbit di beraneka ragam koran, buku antologi puisi, majalah, dan media online.