Kajen Pekalongan, Maarifnujateng.or.id – Dalam rangka menunjukkan solidaritas dan empati kepada madrasah-madrasah yang terdampak bencana alam di wilayah Kabupaten Pekalongan, MI Sullam Taufiq Kajen melaksanakan kegiatan Aksi Peduli Madrasah Terdampak Bencana melalui penggalangan donasi Infaq Jum’at. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, (29-11-2024), dengan melibatkan siswa-siswi, guru, dan seluruh warga madrasah.
Koordinator Kesiswaan MI Sullam Taufiq Kajen, Fitria Nur Khairunnisa’, menyampaikan bahwa penggalangan donasi ini merupakan salah satu bentuk nyata dari pendidikan karakter yang terus ditanamkan kepada siswa-siswi. “Hari ini, kami mengajak siswa-siswi dan seluruh warga madrasah untuk berpartisipasi dalam aksi peduli ini. Hasil donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada madrasah yang terdampak bencana alam, baik karena tanah longsor, banjir, maupun bencana rob,” ujarnya.
Hasil donasi yang terkumpul akan disalurkan ke sejumlah lembaga pendidikan yang terdampak bencana alam di Kabupaten Pekalongan, di antaranya MI Luragung Kandangserang yang terdampak bencana tanah longsor, MI Jeruksari dan MI Tegaldowo di Kecamatan Tirto yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul, serta TPQ An-Nahdliyyah di lokasi relokasi warga terdampak rob di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto.
“Pemilihan lembaga-lembaga ini dilakukan berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan yang dilakukan oleh tim kami. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka, baik secara material maupun moral,” tambah Fitria.
- Iklan -
Kepala MI Sullam Taufiq Kajen, M. Syaikhul Alim, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendidik siswa-siswi agar memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama.
“Kami ingin mengajarkan kepada siswa bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa membantu orang lain, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan. Ini adalah bagian dari nilai-nilai Islami yang selalu kami tanamkan di MI Sullam Taufiq Kajen,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar donasi yang terkumpul dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima. “Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di madrasah yang terdampak bencana. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial,” imbuhnya.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan antusias dari para siswa dan warga madrasah. Mereka dengan sukarela menyisihkan sebagian uang sakunya untuk berkontribusi dalam aksi peduli ini. Salah satu siswa, Hisyam, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi. “Aku merasa senang bisa membantu teman-teman yang terkena bencana. Meskipun sedikit, aku berharap ini bisa bermanfaat,” katanya dengan senyum semangat.
Selain itu, dukungan penuh dari para guru dan staf madrasah turut menjadi faktor keberhasilan kegiatan ini. Mereka membantu dalam proses pengumpulan hingga pencatatan donasi, memastikan semua berjalan dengan lancar.
Kegiatan Aksi Peduli Madrasah Terdampak Bencana ini tidak hanya menjadi momen untuk berbagi, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya rasa solidaritas dalam menghadapi ujian kehidupan. Dengan semangat kebersamaan, MI Sullam Taufiq Kajen membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya sekadar mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter mulia yang peduli terhadap sesama.
“Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk turut serta membantu dan peduli terhadap mereka yang membutuhkan,” tutup Syaikhul Alim. (Adm/HI/Kharis Zakariya).