Ungaran, Maarifnujateng.or.id – Bertempat di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ketua LP Ma’arif Kabupaten Semarang menyampaikan terdapat 155 madrasah-sekolah di bawah naungan LP. Ma’arif Kabupaten Semarang dan terdapat 14 ribu lebih peserta didik dengan 1000 lebih pendidik. Hal itu terungkap dalam Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus LP. Ma’arif NU PCNU Kabupaten Semarang dan Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) pada Kamis (7/11/2024).
Setelah Laporan dari Ketua LP Ma’arif Kab. Semarang dilanjutkan pelantikan dan pengukuhan Pengurus LP Ma’arif sesuai dengan Nomor SK 001.1/PC/A.I/H.022/8/2024 yang dibacakan oleh KH Imam Sunaryo dan dilantik oleh sekretaris PCNU Kabupaten Semarang oleh Ir. Abdul Kholik.
- Iklan -
Sambutan Kepala Kantor Kemenag Semarang H. Ta’yinul Biri Bagus Nugroho, kepala kantor yang sebelumya menjabat Sekretaris Menteri Agama RI, menyampaikan semoga LP. Ma’arif PCNU dan Kemenag dapat bekerjasama, bersinegi untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Semarang.
“Beberapa waktu yang lalu, Harlah LP. Ma’arif sudah dilaksanakan dengan tema merawat wawasan membangun martabat ini termasuk garis lurus dengan hadratus syaikh dan Lp ma’arif menjadi benteng utama pendidikan,” katanya.
Selanjutnya pengarahan dari Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani. “Perlu kami sampaikan Kabupaten Semarang naungan pendidikanya termasuk besar di Jawa Tengah. Kami berharap Ma’arif NU Kabupaten Semarang dan Kota Semarang yang dekat wilayah, kami jadikan penyangga kegiatan di wilayah. Artinya Kota Semarang dan Kabupaten Semarang harus siap menjadi destinasi kunjungan untuk visitasi ataupun praktik baik. Kami sampaikan praktik terbaik bidang inklusi di Kabupaten Semarang yaitu MI Ma’arif Keji baik di Jawa Tengah maupun tingkat nasional,” tegas Fakhrudin.
Fakhrudin berharap, Rakerdin berfungsi monitoring terkait salah satunya pengawas penggerak. “Kami baru saja melaksanakan Rakerwil yang diikuti oleh cabang-cabang Se Jawa Tengah. Program-program yang ada di Jawa Tengah bisa diselarasakan dengan kabupaten. Ada 10 program pengurus wilayah yang bisa dijadikan acuan dalam Rakerdin hari ini, salah satunya adalah transformasi digital,” lanjut dia.
Transformasi digital menjadi fokus utama program kerja wilayah, lanjutnya, kami sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak terkait menunjang transformasi digital yang insyaallah hari ini juga hadir dalam kegiatan Rakerdin. “Semoga Kabupaten Semarang ada yang dijadikan piloting program transformasi digital dari wilayah,” harapnya.
Selanjutnya adalah penguatan program kurikulum ahlussunnah waljamaah. “Evaluasi kami, Kabupaten Semarang mengalami penuruan penguatan kurikulum ke-NU-an, salah satunya buku ke-NU-an. Maka saya mohon untuk tidak membuat kurikulum ke-NU-an sendiri. Wilayah sudah menyiapkan kurikulum ke-NU-an. Kami mengundang pakar yang ditashikih oleh Lakpesdam, PWNU, Syuriah untuk menyelarakan kurikulum ke-NU-an dengan kurikulum nasional agar dapat digunakan di madrasah dan sekolah,” papar Fakhrudin.
Dikatakannya, salah satu indikator dari Ketua PWNU Jawa Tengah, katanya, adalah semua sepakat menggunakan kurikulum Aswaja, kurikulum wajib di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah yang diikuti puluhan peserta. (Adm/Maruf)