Semarang, Maarifnujateng.or.id – Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakomanu) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023 menggelar Musyawarah Daerah (Musda) II di Hotel Muria Semarang, Sabtu (26/10/2024). Musda II Sakomanu LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah tersebut mengusung tema “Merawat Wawasan, Membangun Martabat”.
Dalam laporannya, Ketua Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakomanu) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023 Kak H. Shobirin mengatakan bahwa periode kepengurusan di bawah kepemimpinannya, mendapat sejumlah capaian prestasi. “Kami telah berhasil mendapatkan Juara Umum Pergamanas tahun 2019. Selain itu juga menggelar Kemah Kebangsaan, Karang Pamitran Pembina Pramuka Ma’arif se Jawa Tengah, Kursus Pembina Mahir Lanjutan (KML) terintegrasi PKPNU, Kemah Prestasi (PERSIMANU) I Jawa Tengah, penyusunan SKU terintegrasi Aswaja, dan lainnya,” beber Kak Shobirin.
- Iklan -
Pihaknya berharap, Musda II ini bisa memilih Ketua Sakomanu Jawa Tengah yang baru untuk membenahi sejumlah pekerjaan rumah yang belum selesai, dan melakukan percepatan program untuk memaksimalkan Gerakan Pramuka dari sisi kelembagaan, program, sumber daya manusia, maupun penguatan karakter Aswaja.
Dalam sambutannya, Ketua Mabisako Ma’arif NU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani mengatakan bahwa Musyawarah Daerah atau Musda ke II Sakomanu Jawa Tengah merupakan salah satu kegiatan penting dari organisasi di tingkat daerah dan merupakan forum untuk pertanggungjawaban organisasi. “Pemilihan dan penetapan kepengurusan organisasi juga sangat penting, termasuk juga dalam penetapan rencana organisasi yang akan dirancang untuk 5 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, Saya berharap semoga musyawarah hari ini, kakak-kakak dapat memanfaatkan momentum ini, sebagai bentuk pengabdian kita kepada generasi muda agar tercipta generasi muda Nahdliyin yang tangguh, mandiri dan berkarakter untuk bekal masa depannya,” katanya.
Tentunya, lanjut dia, menjadi tugas berat kakak-kakak peserta MUSDA II ini dalam menyusun rencana kerja dan program kerja serta pengurus Sakomanu Jawa Tengah periode 2024-2029 yang akan datang ini nantinya agar Sakomanu Jawa Tengah dapat menjalankan dan melaksanakan programnya dengan baik.
“Kami berharap program-program Sakomanu Jawa Tengah kedepanya dapat membantu pemerintah dalam mengatasi serta berusaha mencegah kaum muda untuk terlibat dalam masalah-masalah yang tidak diharapkan oleh Gerakan Pramuka, khususnya Sakomanu Jawa Tengah dapat selalu tampil terdepan, sehingga anggota Pramuka di Satuan Komunitas Ma’arif lebih dikenal di masyarakat dengan kegiatan dan program-program yang berkualitas dan menarik.
Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Prof. Dr. Ir. S. Budi Prayitno, M.Si., mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan selamat atas pelaksanaan Musda Sako Pramuka Ma’arif NU Jateng.
“Dalam kesempatan itu, saya ingin mengapresiasi seluruh kiprah dan aktivitas Sako Pramuka Ma’arif NU selama lima tahun pada periode sebelumnya. Dalam catatan kami, ada prestasi-prestasi yang menonjol yang telah ditorehkan Sako Pramuka Ma’arif NU. Tidak semata-mata Juara dalam kegiatan lomba, tapi aktivitas-aktivitas kepdulian terhadap sesama, kegiatan sosial, dan kegiatan lingkungan. Mohon maaf tidak saya sebutkan satu-persatu, tapi semua pasti mengakui bagaimana kiprah Sako Pramuka Ma’arif NU dalam melakukan inovasi dan konsistensi kegiatan kepramukaan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Sako Pandu Ma’arif NU Nasional, Kak Soleh Abwa mengatakan Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakomanu) resmi berubah menjadi Satuan Komunitas Pramuka Pandu Ma’arif NU atau biasa disebut dengan Pandu Ma’arif NU. Hal ini tentu membawa konsekuensi nomenklatur Sakomanu harus berubah nama menjadi Satuan Komunitas Pandu Ma’arif NU. Hal itu berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2024 Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulamadi Hotel Yuan Garden, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/9/2024) lalu.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa terdapat perbedaan mendasar Satuan Komunitas Pramuka Pandu Ma’arif NU dengan Satuan Komunitas yang lain. “Satuan Komunitas Pramuka Pandu Ma’arif NU apa bedanya dengan Sako yang lain? Jadi kalau Satuan Komunitas Pramuka Pandu Ma’arif NU harus berkiblat pada Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah,” beber dia dalam pembukaan.
Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Sakomanu PWNU Jawa Tengah Kak H. Shobirin dan jajaran pengurus Sakomanu PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023 dan perwakilan pengurus Sakomanu PCNU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya dalam rangkaian Musda II Sakomanu Jawa Tengah. (Ibda).