Oleh Hamidulloh Ibda
Sering muncul pertanyaan dan datang ke WhatsApp saya tentang strategi menulis artikel di jurnal Scopus dari hasil riset, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dan sebagai tugas atau persyaratan beasiswa. Problem ini tidak mudah, juga tidak terlalu susah jika kita serius. Sebab, mau artikel dari hibah riset, PkM, syarat beasiswa, syarat S2/S3, memang prinsipnya sama, yaitu naskahnya harus berkualitas. Begitu!
Menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal yang terindeks Scopus adalah langkah penting dalam mendukung hibah riset, pengabdian kepada masyarakat (PkM), atau untuk mendukung aplikasi beasiswa. Artikel yang dipublikasikan di jurnal-jurnal terindeks Scopus dianggap memiliki kredibilitas akademik yang tinggi dan dapat meningkatkan reputasi penulis serta lembaga yang terlibat.
Masalah yang Dihadapi
- Iklan -
Menulis artikel Scopus berdasarkan hasil riset atau pengabdian kepada masyarakat dan syarat beasiswa tentu memiliki tantangan tersendiri. Terdapat sejumlah problem yang mungkin dihadapi dalam proses penulisan artikel semacam itu. Pertama, kuatir tidak diterima dan tidak dimuat. Ini lucu. Belum menulis dan submit tapi sudah kuatir tidak diterima dan tidak dimuat. Tapi biasanya ini bagi pemula.
Kedua, kekhawatiran akan kualitas dan relevansi. Penulis harus memastikan bahwa riset atau pengabdian kepada masyarakat dan syarat beasiswa yang mereka tulis memiliki kualitas yang memadai dan relevan dengan topik yang sedang dibahas. Artikel yang kurang relevan atau tidak berkualitas dapat ditolak oleh jurnal Scopus. Ketiga, komunikasi yang jelas dan efektif. Artikel harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan efektif agar dapat dipahami oleh pembaca yang beragam latar belakang. Menyampaikan temuan riset atau kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan syarat beasiswa dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca non-akademis juga dapat menjadi tantangan tersendiri. Keempat, penanganan kritik dan saran. Setelah artikel diajukan, penulis mungkin dihadapkan pada kritik dan saran dari para reviewer. Penulis harus mampu menanggapi kritik dan saran ini dengan bijaksana dan memperbaiki artikel mereka sesuai kebutuhan.
Kelima, kompleksitas dalam analisis data. Banyak penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan naskah untuk syarat beasiswa melibatkan analisis data yang kompleks. Penulis perlu memastikan bahwa analisis data yang dilakukan sesuai dengan metodologi yang tepat dan menghasilkan temuan yang signifikan. Keenam, kesesuaian dengan standar jurnal. Artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal Scopus harus memenuhi standar tertentu yang ditetapkan oleh jurnal tersebut. Ini termasuk format penulisan, gaya, struktur, dan ketentuan lainnya. Memastikan kesesuaian dengan standar ini dapat menjadi tantangan tersendiri.
Ketujuh, waktu dan upaya yang dibutuhkan. Menulis artikel Scopus yang berbasis riset atau pengabdian kepada masyarakat dan syarat beasiswa membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar. Mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, hingga penulisan dan revisi, semua tahapan memerlukan dedikasi yang tinggi. Kedelapan, tantangan dalam pengembangan konsep. Terkadang, pengembangan konsep dari riset atau pengabdian kepada masyarakat menjadi sebuah artikel dapat menjadi tantangan tersendiri. Memastikan bahwa konsep yang diusulkan relevan, orisinal, dan berkontribusi pada literatur juga merupakan bagian penting dari proses penulisan. Kesembilan, aksesibilitas dan difusi hasil. Salah satu tujuan dari penulisan artikel Scopus adalah untuk mengkomunikasikan hasil riset atau pengabdian kepada masyarakat kepada audiens yang lebih luas. Oleh karena itu, penulis perlu memastikan bahwa artikel mereka dapat diakses dan difusikan secara efektif.
Tawaran Strategi
Dalam menghadapi problem-problem tersebut, penulis perlu memperhatikan kebutuhan dan tujuan dari riset atau kegiatan pengabdian kepada masyarakat mereka, serta mengikuti panduan dan praktik terbaik dalam penulisan artikel ilmiah. Jika merujuk hasil bacaan dan pengalaman saya pribadi, memang banyak sekali strategi. Dari strategi-strategi itu, saya perlu sampaikan beberapa strategi untuk menulis artikel Scopus yang kuat utamanya dari artikel hibah riset/PkM, dan syarat beasiswa. Pertama, tentukan jurnal sasaran dan perhatikan pedoman jurnal. Kita harus meneliti pedoman penulisan dari jurnal yang Anda targetkan untuk memastikan artikel Anda memenuhi persyaratan format dan gaya yang ditetapkan oleh jurnal tersebut. Pastikan artikel Anda sesuai dengan batas-batas panjang dan struktur yang ditentukan oleh jurnal.
Kedua, pilih topik yang relevan dan signifikan. Pilih topik yang relevan dengan bidang riset Anda dan memiliki signifikansi yang jelas. Identifikasi kekosongan pengetahuan atau tantangan di bidang tersebut yang dapat Anda jelajahi dan jawab melalui penelitian Anda. Ketiga ,teliti literatur terkait. Lakukan tinjauan literatur yang cermat untuk memahami konteks penelitian Anda dan mengidentifikasi gap pengetahuan yang dapat Anda isi. Telusuri artikel-artikel yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal Scopus terkait dengan topik Anda dan gunakan sebagai referensi dan perbandingan. Keempat, buat rancangan penelitian yang kuat. Tentukan metodologi penelitian yang tepat sesuai dengan topik yang Anda pilih. Pastikan rancangan penelitian Anda memenuhi standar ilmiah yang tinggi dan dapat diandalkan. Gunakan alat analisis yang sesuai untuk menganalisis data Anda dengan akurat.
Kelima, tulis dengan jelas dan ringkas. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana untuk mengkomunikasikan ide-ide Anda. Susun struktur artikel Anda dengan baik, mulai dari pendahuluan, metodologi, hasil, pembahasan, hingga simpulan. Pastikan setiap bagian artikel mendukung argumen Anda secara konsisten. Hindari pengulangan yang tidak perlu dan pastikan setiap kalimat memberikan kontribusi pada pemahaman keseluruhan artikel.
Keenam, cek dan revisi secara cermat. Lakukan revisi yang cermat terhadap artikel Anda untuk memastikan kesalahan gramatikal, kesalahan faktual, atau ambiguitas telah diperbaiki. Perhatikan referensi dan pastikan setiap klaim atau argumen didukung dengan referensi yang tepat. Ketujuh, gunakan platform dan sumber daya yang tersedia. Manfaatkan platform dan sumber daya yang tersedia seperti panduan penulisan, webinar, atau workshop yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan atau organisasi penelitian untuk meningkatkan keterampilan menulis Anda. Kedelapan, lakukan review sebelum mengirimkan. Lakukan review menyeluruh terhadap artikel Anda sebelum mengirimkannya ke jurnal Scopus yang Anda pilih. Pastikan tidak ada kesalahan atau kelalaian yang dapat mengurangi kemungkinan diterimanya artikel Anda.
Kesembilan, kolaborasi dan dapatkan umpan balik. Kolaborasi dengan sesama peneliti atau mentor untuk mendapatkan umpan balik terhadap penulisan Anda sebelum mengirimkannya ke jurnal. Terima kritik dan saran dengan terbuka untuk meningkatkan kualitas artikel Anda. Kesepuluh, tetap konsisten, sabar, dan berdoa kepada Allah Swt. Menulis artikel untuk jurnal Scopus membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah konsisten dalam upaya Anda dan jangan menyerah meskipun menghadapi penolakan. Gunakan umpan balik dari reviewer untuk terus meningkatkan artikel Anda.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini dengan baik, Anda dapat meningkatkan peluang untuk menerbitkan artikel Anda di jurnal-jurnal terindeks Scopus, yang akan mendukung tujuan riset, pengabdian kepada masyarakat, atau aplikasi beasiswa Anda. Begitu!
–Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., adalah international reviewer pada sejumlah jurnal, yaitu Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi – Scopus Q4 (2023-present), Cogent Education – Taylor & Francis – Scopus Q2 (2023-present), Journal of Ethnic and Cultural Studies – Scopus Q1 (2023-present), Journal of Learning for Development (JL4D) Scopus Q3 (2023-present), International Journal of Information and Education Technology (IJIET) Scopus Q3 (2023-present), Millah: Journal of Religious Studies – Scopus (2023-present), International Journal of Learning, Teaching and Educational Research (IJLTER) – Scopus Q3 (2023-present), International Review of Research in Open and Distance Learning (IRRODL) – Scopus Q1 (2023-present), Journal of Education and Learning (EduLearn) – Scopus Q4 (2023-present), International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education (IJCRSEE) – Scopus Q3 (2023-present), International Journal of Serious Games (IJSG), Italy, terindeks Scopus Q3 (2023-present), Cogent Arts & Humanities – Taylor & Francis – Scopus Q2 (2023-present), FWU Journal of Social Sciences ( Shaheed Benazir Bhutto Women University Peshawar) Pakistan, Scopus Q1 (2024-present), International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din (2023-present), IJSL: International Journal of Social Learning (2023-present), Editorial Board Members in Global Synthesis in Education (GSE) (2023-present), reviewer Qeios Journal (2023-present), International Journal of Special Education (IJSE) (SPED Ltd, Kanada), Scopus Q3 (2024-present), Asian Journal of Education and Social Studies (India) (2024-present), Journal of Global Research in Education and Social Science (India) (2024-present), African Educational Research Journal (Nigeria) (2024-present), dan 25 jurnal nasional dan jurnal nasional terindeks Sinta.