Oleh Siwi Agustianingsih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis hasil studi PISA 2022, pada Selasa (5/12). Hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat (persentil) sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa peningkatan peringkat ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi. Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi.
PISA dilaksanakan setiap tiga tahun sekali dan melibatkan ribuan siswa remaja di berbagai negara. Hasil PISA memberikan gambaran tentang sejauh mana sistem pendidikan suatu negara berhasil mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai bidang literasi. Peringkat hasil belajar yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berdasarkan PISA 2022 menunjukkan peningkatan posisi Indonesia dalam literasi membaca, matematika, dan sains, mengindikasikan kemajuan dalam mutu pendidikan di Negara Indonesia.
Hasil PISA hanya dilihat berdasarkan aspek utama, yaitu literasi membaca, literasi matematika, dan literasi sains. Sedangkan Literasi itu sendiri adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, dan memahami informasi tertulis. Konsep literasi telah berkembang dan meluas dari sekedar kemampuan membaca dan menulis menjadi keterampilan yang lebih kompleks. Saat ini, literasi mencakup kemampuan mengonsumsi, menganalisis, dan menghasilkan informasi dalam berbagai bentuk, termasuk tulisan, gambar, grafik, dan media lainnya. Secara umum, literasi tidak hanya melibatkan kemampuan teknis dalam membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis. Literasi mencakup pemahaman konteks dan pengetahuan budaya yang mendukung interpretasi yang tepat terhadap informasi yang diberikan.
- Iklan -
Literasi juga dapat melibatkan keterampilan dalam berbagai domain, seperti literasi sains, literasi matematika, literasi digital, dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern yang semakin kompleks dan terhubung dengan perkembangan teknologi dan informasi.
Hasil PISA yang naik bukan berarti kita harus berdiam diri tanpa melakukan apapun, tetapi kita harus terus menunjukkan perubahan yang nyata dalam hal literasi. Tujuan literasi mencakup sejumlah aspek, dan ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan jenis literasi yang diinginkan. Namun, secara umum, tujuan literasi melibatkan pengembangan kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, menilai, dan berpartisipasi secara efektif dalam berbagai bentuk komunikasi dan pengetahuan
Banyak gebrakan literasi yang dilakukan oleh beberapa pihak karena mengingat tujuan literasi yang memang sangat berperan dalam kehidupan. Sekolah SMP Negeri 2 Cimanggu terus memperbaiki literasi yang dilakukan di sekolah, agar literasi yang dilakukan tidak hanya mengedepankan segi membaca saja, tetapi aspek lain juga diperhatikan. Sekolah ini mengusung literasi yang berakhlak. Literasi di sekolah kami diberi nama dengan GELIAS dan NGABARIS. GELIAS adalah akronim dari gerakan literasi asyik. NGABARIS adalah ngaji bareng siswa. Perpaduan inovasi literasi ini adalah inovasi yang berakhlak. Literasi yang berakhlak mencakup tidak hanya aspek teknis membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan pengembangan nilai-nilai moral dan etika. Cara menumbuhkan literasi berakhlak dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan praktik dalam pendidikan. Pertama, integrasi nilai-nilai moral dalam pembelajaran, pemilihan materi bacaan yang mendukung nilai berakhlak, diskusi dan refleksi, model perilaku etis oleh pendidik, pemberdayaan siswa, dan evaluasi kritis dan kreatif.
GELIAS, Gerakan Literasi Asyik.
Dalam melakukan gerakan literasi asyik ini hal yang dilakukan adalah
Kegiatan kunjungan ke perpustakaan.
Kegiatan kunjungan ke perpustakaan dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat dan menyenangkan, terutama dalam memfasilitasi pengembangan literasi dan pengetahuan. Kegiatan disini bisa terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu untuk mengajarkan siswa membaca buku kemudian mengidentifikasi, mengambil intisari, dan menceritakan isi dari buku tersebut. Bisa juga belajar menulis di perpustakaan. Atau meminjam buku-buku yang ada di perpustakaan. Walaupun sekarang sudah berkembang literasi digital tetapi kami tetap membelajarkan pada siswa supaya menghargai tulisan-tulisan dengan membaca buku bacaan yang ada di sekolah. Sekolah menyediakan buku-buku bacaan yang menarik minat siswa remaja yakni buku novel fiksi remaja, misteri dan detektif, motivasi, komik, buku nonfiksi menarik, dll.
Pembuatan Mading Kelas
Mading kelas adalah cara kreatif untuk mengekspresikan ide, informasi, dan karya siswa dalam sebuah ruang kelas. Pembuatan mading kelas disesuaikan dengan tema hari-hari bersejarah misalkan sumpah pemuda dan bulan bahasa, hari kemerdekaan, dll. Siswa bisa berekspresi dengan pembuatan mading ini, selain itu bisa terlihat identitas sebuah kelas. Setiap kelas membuat mading, terkadang dilombakan dan diberi apresiasi.
Pojok literasi
“Pojok Literasi” adalah suatu area atau ruang yang didedikasikan untuk meningkatkan minat dan keterampilan literasi di suatu lingkungan, seperti sekolah atau perpustakaan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan membaca. Buku bacaan, jurnal literasi, buku refleksi, buku untuk hafalan surat pendek dijadikan satu disitu sehingga mereka bisa membaca kapanpun yang mereka mau.
Literasi di Lapangan
Literasi ini terjadwal secara bersama-sama di lapangan di dampingi oleh guru atau wali kelas, siswa membaca buku bacaan dan ada yang terjadwal untuk maju di depan menceritakan sesuatu untuk melatih rasa percaya diri mereka. Selain itu juga siswa belajar menulis cerita, atau puisi dalam buku hasil literasinya. Siswa mengisi jurnal literasi, kemudian di pantau oleh wali kelas masing-masing.
NGABARIS, Ngaji Bareng Siswa
Sholat Dhuha Bersama
Latihan Sholat dhuha bersama dilakukan secara bersama-sama di lapangan setiap hari selasa sebelum KBM dimulai yang dipimpin oleh imam, dilanjutkan kultum yang diisi oleh siswa yang sudah dijadwalkan untuk mengisi secara bergilir. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan ketaatan beribadah, penguatan ikatan bersama, pembentukan kebiasaan beribadah, pembelajaran nilai-nilai keagamaan, peningkatan kualitas sholat, pengembangan keterampilan bicara, pembelajaran kolaboratif, menghadirkan suasana positif, penanaman nilai kepemimpinan, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Sholawat dan Asmaul Husna
Sholawat dilakukan setiap hari rabu dan Asmaul Husna dilakukan pada hari kamis sebelum pembelajaran dimulai. Setelah sholawat maupun Asmaul Husna selesai kemudian membaca buku literasi non mapel. Siswa secara berkelompok setiap kelasnya digilir untuk memandu kegiatan ini. Setiap kelas harus bisa memandu kegiatan ini dan mempersiapkan secara maksimal. Setelah sholawat Kegiatan rutin seperti sholawat dan pembacaan Asmaul Husna sebelum pembelajaran ini memiliki tujuan yang mendalam dan bermanfaat, tujuannya adalah peningkatan ketaatan beribadah, pembentukan kebiasaan positif agar siswa tidak asing dengan sholawat dan asmaul husna, penghayatan nilai-nilai keagamaan, pembentukan karakter islami, pengenalan asmaul husna, pengembangan keterampilan kelompok, penanaman sikap religious, menghadirkan suasana positif, mengakar nilai spiritual.
Tadarus, Hafalan surat pendek
Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas dan didampingi oleh wali kelas masing-masing. Ada kartu kendali untuk kegiatan ini. Kegiatan ini juga dilakukan penyisiran bagi siswa-siswa yang belum sama sekali bisa membaca Al Qur’an. Kemudian siswa yang belum mampu membaca Al-Qur’an dari masing-masing kelas dikumpulkan menjadi satu untuk dibimbing secara mendalam oleh guru agama. Tujuan dari kegiatan tadarus, hafalan surat pendek, penyisiran siswa pada kemampuan membaca Al Qur’an ini adalah meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, pembinaan hafalan, pengembangan kecintaan dan kedekatan dengan Al-Qur’an, peningkatan keterlibatan siswa, pengawasan, pengorganisasian kelas secara efektif, meningkatkan atmosfer keagamaan di sekolah.
Itulah kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam kegiatan GELIAS (Gerakan literasi asyik) dan NGABARIS (Ngaji bareng siswa). Selain kegiatan tersebut sekolah kami membiasakan siswa bersalaman dengan bapak/ibu guru, guru piket selalu hadir lebih awal dibandingkan dengan siswanya sehingga guru bisa lebih memperhatikan karakteristik dan kondisi siswa. Sebelum pembelajaran berdo’a dan membaca Asmaul Husna, melakukan sholat dzuhur berjamaah sesuai jadwal. Siswa mengikuti acara keagamaan di sekolah. Menurut saya walaupun sekolah kita bukan sekolah berbasis ponpes, kita harus bisa memberikan inovasi atau program yang mampu membelajarkan pada anak tentang akhlak agar nantinya menjadi sebuah pembiasaan dan kebiasaan yang terinternal dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, literasi sesungguhnya adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik, di mana setiap aktivitas literasi tidak hanya mengasah kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga membentuk karakter dan moral siswa. Inilah yang diwujudkan melalui GELIAS dan NGABARIS di SMP Negeri 2 Cimanggu, sebuah pendekatan literasi yang sesungguhnya.
-Siwi Agustianingsih, S.Pd., Lahir di Cilacap, 16 Agustus 1993. Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 2 Cimanggu. Penulis Buku CPNS “Bermodal Duit Sejuta”. Mahasiswa S2 Administrasi Sistem Pendidikan UNIGAL