KISAH
Kita pernah mencoba
Untuk tidak mengulang sejarah luka
Derai kisah mencari rindunya
- Iklan -
Fatamorgana di musim lalu
Menjadikan tubuhnya patah
Seribu kali ia menjelma waktu
Asal yang terjatuh di pangkuan ibu
kita yakin kan doa ibu itu nyata.
2023
SEBAIT DOA HUJAN
labirin canda membujuk langit desember
untuk meminjamkan gumpalan kabut yang masih
utuh dalam keterkaitan menemui ambigu waktu
selang beberapa jam ia terpesona melihat tanah yang
tetap tahan meski gigil sering memukul pipi manisnya
yang telah terbiasa basah tergoda puing masa
“selama ini kau pastikan ketabahan tak pernah usai
menertawakan gejolak candu yang tetap syahdu”
angin musim dan doanya tiada hentinya mengangkat
tangan-tangan hujan yang kerap kau saksikan di
perbatasan canda rumput dan bunga mekar di sawah
janur pohon telah bersabar walau langit mengizinkan
hujan turun dengan lebatnya melewati enigma
suara-suara kabut dan tajamnya lagu bumantara
Pangabasen, 02 Desember 2023
TANGAN DESEMBER
gerak tubuh desember
membuka pintu kabar
bagi asa yang tertukar
derita hanya canda
walau membawa dusta
ke lereng bukit peristiwa
untuk apa hujan pergi
melewati kisah desember
yang masih tersedu-sedu
2023
NARASI PERPISAHAN
mata daun membawakan angin yang menjatuhkan tubuhnya pada tatapan jejak yang tertinggal di jalan raya seraya jumpa sedetik saja laksana senyum yang membawa pohon berbuah keterasingan antara pertemuan dan perpisahan sebagai narasi perpisahan doa-doa di tangan semoga jejak yang tertinggal di jalan raya bisa tumbuh kembali tanpa angin menjatuhkannya ke tanah
gundah batu terinjak panorama senyum waktu yang memanggil jam dinding untuk tetap dalam ketenangan yang tidak semestinya abadi tapi tetap membawa leksikon kisah dan kasih di relung janji yang pernah terbawa alunan lagu-lagu rindu hingga perpisahan memilih doa
2023
RITME KENANGAN
vibrasi lagu melanda tubuh kota
kota yang dulu pernah menimang kita
di alun kota nada menunjukkan arah
di mana petikan gitar dan seruling
hanya tunduk pada tabir api kenangan
berita lama, dawai, waktu abadi,
hanya dusta dendam dan rindu
yang kaku melihat dusta lagu-lagu
(berapa jarak yang jauh tempuh
menemui senyumnya di kota itu)
kenangan dan ketenangan
bagai halimun bersanding lamun
2023
Saiful Bahri, kelahiran Sumenep, O5 Februari 1995. Ia mengabdi di Madrasah Al-Huda Pangabasen Gapura. Selain menulis, ia juga seorang aktivis di Komunitas Literasi Semenjak, Dhemar Korong, Fok@da, Purnama, Ansor, Pengasuh grup Literasi Indonesia, dan pendidik setia di komunitas (Literasi Senin Pagi Madrasah Aliyah Al-Huda). Disela-sela kesibukannya ia belajar menulis Puisi, Cerpen, Cernak, Esai, Resensi, Artikel, Opini, dll. Beberapa tulisannya pernah dimuat di koran lokal maupun koran Nasional, seperti: Jawa Pos (pro-kontra), Republika (Puisi 2018), Riau Pos (2017), Bangka Pos (2017), Palembang Ekspres (2017), Radar Madura (2017-2018), Radar Surabaya (2017), Radar Banyuwangi (2017), Radar Bojonegoro (2017), Kedaulatan Rakyat Jogjakarta (2017), Solo Pos (2017-2018), Malang Voice (2017), Majalah Simalaba (2017), Analisa Medan (2018), Radar Cirebon (2018), Kabar Madura (2018), Jurnal Asia-Medan (2018), Banjarmasin Pos (2018), Budaya Fajar-Makassar (2018-2019), Radar Pagi (2018), Dinamikanews (2018), Denpost Bali (2018), Website Redaksi Apajake (2018-2019), Catatan Pringadi (2019), Jejak Publisher (2019), Ideide.id (2019), Iqra.id (2019), Magrib.id (2020), Gokenje.id (2020), Majalah Pewara Dinamika Jogja (2019), Koran Cakra Bangsa (2019) Media Semesta Seni (2020), Website maarifnujateng.or.id (Agustus 2020-2021), Becik.id (2020), MJS Colombo Jogja (2020), Duniasantri.com (2021), Banaran Media (2020), Ruagsekolah.net (2020), Duniasantri.co (2022-2023), Jurnaba.co (2020), pcnusumenep.or.id (2020), ayikasyik.id (2022), Lombok Post (2022), moderpesawat.id (2022), Madrim Pos (2023), takanta.id (2023). Puisinya juga masuk dalam antologi CTA Creation (2017). Antologi Senyuman Lembah Ijen-Banyuwangi (2018). Antologi kumpulan karya anak bangsa: Sepasang Camar-Majalah Simalaba (2018). Antologi puisi Perempuan (2018). Juara satu lomba cipta puisi bertema Hari Raya di media FAM Indonesia (2018). Antologi HPI Riau: Kunanti di Kampar Kiri (2018). Antologi Puisi Masa Lalu (2018). Antologi Puisi Festival Sastra Internasional Gunung Bintan Jejak Hang Tuah (Jazirah I 2018). Antologi Puisi Internasional FSIGB (Jazirah II 2019). Antologi Banjar Baru Rainy Day’s (2018-2019).