Sabtu, 9 Desember 2023 Lembaga pendidikan Ma`arif NU Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengawas Penggerak Sekolah/Madrasah Ma`arif NU Jawa Tengah. Ketua LP Ma`arif R Andi Irawan menjelaskan dalam sambutannya bahwa LP MA`arif periode ini telah mewariskan layanan termasuk sistem data dan penguatan ideologi Aswaja An-Nahdliyah melalui kurikulum yang sudah di Revisi dan juga melalui DIKLAT Guru Ke-NU-an se Jawa Tengah yang sudah dilaksanakan di 16 cabang.
Dalam kesempatan itu, R Andi Irawan menjelaskan bahwa, saat ini LP Ma`arif NU Jawa Tengah sudah mengembangkan beberapa sistem penguatan pendidikan Ma`arif. “Saat ini LP Ma`arif NU Jawa Tengah sudah membuat pedoman madrasah unggulan dan juga sudah mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Ma`arif NU Jawa Tengah”.
Sistem layanan untuk peningkatan mutu ini ditujukan untuk mengawasi dan menggerakkan agar sekolah/madarsah ma`arif di Cabang meningkat mutunya dan mampu beradaptasi dan layanan ke masyarakat. Dan kami mewajibakan semua madrasah/sekolah Ma`arif wajib mengajarkan kurikulum ke-NU-an. Total pengawas penggerak saat ini 212 pengawas penggerak.
Sekretaris LP Ma`arif NU PBNU, Haryanto Ogie dalam sambutannya menyampaikan apresiasi PW LP Ma`arif NU Jawa Tengah lebih awal memiliki gerakan pembentukan pengawas penggerak. Menurut Ogie, Pembentukan Pengawas Penggerak Ma`arif ini sudah sesuai dengan Keputusan Rakernas LP Ma`arif NU PBNU tahun 2023 tentang adanya himbauan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Ma`arif bermartabat di satuan pendidikan. Menurut Ogie, fungsi Satgas Ma`arif bermartabat ada 3 hal yaitu: 1), Menanggulangi Perundungan (Bullying) di satuan pendidikan. 2), Menanggulangi Kekerasan antara siswa dan guru, 3), Intoleransi yang tinggi.
- Iklan -
“Saat ini dampak penggunaan media digital/perilaku sosial media yang bebas sangat mempengaruhi perilaku peserta didik. Oleh karena itu melalui pengawas penggerak ini saya berharap agar dibentuk satgas ma`arif bermartabat untuk meminimalisir 3 hal tadi” demikian disampaikan Ogie.
Selanjutnya Ogie juga menjelaskan tentang adanya regulasi baru tentang tata kelola baru yang akan di putusakan bersama yaitu Sistem Pendidikan Nahlatul Ulama` (SISDIKNU) yang akan di putuskan PBNU dalam rangka pelaksanaan managerial ke lembaga-lembaga pendidikan. “SISDIKNU tahun 2022 akan diputuskan oleh PBNU sebagai regulasi penyelenggaraan pendidikan termasuk LP Ma`arif NU. Silahkan nanti dibentuk satgas Ma`arif bermartabat untuk menanggulangi hal tersebut” ungkapnya.
Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Mahsun dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada LP Ma`arif NU Jawa Tengah atas prestasi yang dicapai termasuk dalam sistem data melalui SIMNU. Menurut Kyai Mahsun, Penguatan terhadap sekolah/madrasah ma`arif NU melalui pengawas penggerak itu penting untuk memperkuat tata kelola dan peningkatan mutu internal satuan pendidikan.
Masih menurut Mahsun, pengawas penggerak juga bisa berfungsi menjaga aset lembaga pendidikan Ma`arif NU di Cabang semakin kuat dan aset-aset yang asalnya milik NU tidak berpindah ke pribadi pengurus NU. Dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa saat ini LP Ma`arif periode Gus Yahya ini menjadi sangat kuat karena LP Ma`arif benar-benar di kembalikan sebagai Lembaga bukan Badan Otonom. Saat ini koordinasi antara lembaga di PWNU Jawa Tengah sangat baik dan kedepan saya yakin lembaga pendidikan NU kita akan bisa berkompetisi dan lebih maju.
“Saat ini yang punya model pengembangan jamiyah NU dalam bentuk Penggerak itu baru PWNU Jawa Tengah. Termasuk Pengawas Penggerak Ma`arif dan Juga Kader Penggerak Pertanian. Saya sangat berharap semoga melalui momentum ini menjadi gerakan masif dalam penguatan layanan jamaah karena separo peningkatan mutu pendidikan adalah pengawasan dan penjaminan mutu. Dan insyaalloh ini akan menjadi berkah bagi kita” demikian tegas Kyai Mahsun sebelum membuka acara pelatihan.
Sebagai informasi, bahwa saat ini Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Sudah memiliki 212 Pengawas Penggerak yang tersebar di 36 Cabang Lembaga Pendidikan Ma`arif Jawa Tengah NU.