Oleh Hamidulloh Ibda
Menurut Anda, ada berapa tipe mahasiswa dalam kelulusan? Ya, hemat saya ada tiga tipe mahasiswa dalam kategori kelulusan. Pertama, lulus cepat dan tepat waktu. Entah nanti dia setelah lulus nganggur atau bekerja. Kedua, lulus lama. Tipe ini, mitosnya sering terjadi pada aktivis. Entah benar atau tidak. Ketiga, mengalir tidak jelas pilihannya. Tipe ini tidak terdeteksi apa penyebabnya karena saking banyaknya. Namun yang paling banyak adalah tipe ini, dan paling banyak adalah mahasiswa.
Pada saat menguji skripsi, ada dosen mengatakan “kuliah S1 itu kan yang dicari pada tugas akhirnya tidak seribet tesis jenjang S2 dan disertasi jenjang S3, jadi tidak perlu berlama-lama lah,” katanya. Bagi saya, ini benar adanya. Memang kalau mengacu SN Dikti maupun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), lulusan S1 itu level 6 dan tidak seribet S2 dan S3.
Namun dalam mengawal kelulusan mereka, saya sering dibuat jengkel jika ada mahasiswa menyepelekan kuliahnya. Jengkel di sini bukan tanpa alasan. Sebab, menyepelekan di sini karena mahasiswa malas menuntaskan kuliahnya. Padahal, mereka sudah dibayarkan oleh orang tuanya. Memang banyak faktor mahasiswa lulusnya lama. Namun yang jelas, penyakit utamanya kebanyakan malas.
- Iklan -
Saya amati terdapat sejumlah penyebab mahasiswa malas kuliah, meliputi kurangnya motivasi, tuntutan pekerjaan atau tanggung jawab lain di luar kuliah, masalah kesehatan mental atau fisik, kurangnya minat terhadap materi kuliah, tekanan akademik yang tinggi, lingkungan sosial yang tidak kondusif, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Setiap individu mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda. Bisa juga alasan klasik sibuk berorganisasi lantaran menjadi aktivis.
Riset saya juga menyebut bahwa pasca pandemi sekalipun masih terdapat mahasiswa yang mengalami burnout dan stres akademik (Ibda et. al., 2023). Ya, stres akademik pada mahasiswa menjadi fenomena di mana mereka mengalami tekanan atau beban emosional yang timbul akibat tuntutan dan tanggung jawab dalam lingkungan akademik, seperti tugas kuliah, ujian, dan harapan untuk mencapai hasil yang baik. Stres ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mahasiswa jika tidak ditangani dengan baik. Jika mahasiswa mengalami stres akademik, penting untuk mencari dukungan, berbicara dengan teman atau keluarga, dan memanfaatkan sumber daya kampus yang ada untuk membantu mengurangi tekanan tersebut.
Sebab Molornya Studi Mahasiswa
Mahasiswa yang lulus lama tidak bisa disalahkan seratus persen. Ada sejumlah kendala, masalah, dan batu kerikil yang menghadang baik bersifat internal maupun eksternal. Namun saya merinci sejumlah masalah tersebut. Pertama, faktor personal utamanya kemalasan mahasiswa itu sendiri. Kedua, problem kurikulum dan perkuliahan yang ribet. Beberapa program studi memiliki kurikulum yang rumit dengan banyak persyaratan mata kuliah wajib dan pilihan. Ini dapat membuat mahasiswa kesulitan untuk menyelesaikan semua mata kuliah tepat waktu.
Ketiga, minimnya konsistensi dalam studi. Beberapa mahasiswa mungkin tidak konsisten dalam mengikuti mata kuliah atau tidak mengambil jumlah kredit yang cukup setiap semester, yang juga bisa memperpanjang waktu studi mereka. Keempat, pergantian program studi. Beberapa mahasiswa mungkin memutuskan untuk mengubah jurusan atau program studi mereka selama masa kuliah, yang bisa memperpanjang waktu yang diperlukan untuk lulus.
Kelima, tantangan studi akademik. Beberapa mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami materi kuliah tertentu dan memerlukan waktu ekstra untuk memahaminya atau untuk mengambil mata kuliah tambahan. Keenam, problem kewajiban pekerjaan sampingan. Banyak mahasiswa bekerja sambilan selama kuliah untuk membiayai pendidikan mereka. Jika pekerjaan ini memakan banyak waktu, bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Ketujuh, masalah personal. Faktor-faktor pribadi seperti masalah kesehatan, masalah keluarga, atau masalah keuangan dapat mengganggu kemajuan akademik dan menyebabkan keterlambatan dalam lulus.
Kedelapan, adanya proyek-proyek tambahan. Beberapa mahasiswa mungkin terlibat dalam penelitian atau proyek-proyek tambahan yang memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikannya. Kesembilan, partisipasi ekstrakurikuler. Aktivitas ekstrakurikuler atau keikutsertaan dalam organisasi mahasiswa juga bisa memengaruhi waktu yang tersedia untuk fokus pada studi. Kesepuluh, tiadanya motivasi untuk komitmen menyelesaikan masalah. Beberapa mahasiswa mungkin tidak memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan studi atau tidak memiliki rencana karir yang jelas, yang dapat mengakibatkan kurangnya dorongan untuk menyelesaikan program studi mereka. Kesebelas, problem administratif. Masalah administratif seperti registrasi kelas yang salah atau kesalahan transfer kredit dapat menyebabkan keterlambatan dalam lulus.
Setiap mahasiswa memiliki pengalaman yang berbeda, lucu, unik, dan keterlambatan dalam lulus bisa disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor di atas. Penting bagi mahasiswa untuk mencari bantuan akademik dan nasihat jika mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka tepat waktu. Maka dibutuhkan pengetahuan tentang strategi lulus tepat waktu bagi mereka.
Strategi Lulus Tepat Waktu
Lulus tepat waktu itu sudah bagus. Namun lebih cepat selesai jauh lebih bagus. Idealnya, menyelesaikan kuliah sarjana tepat waktu adalah tujuan yang diinginkan oleh banyak mahasiswa. Ya bisa 3,5 tahun lah untuk jenjang S1. Dengan merancang strategi yang efektif, mahasiswa dapat meningkatkan peluang untuk lulus dengan cepat dan sukses. Ada sejumlah strategi yang bisa dilakukan mahasiswa.
Pertama, niat dan serius. Ini info dari pusat. Niat dan keseriusan menjadi energi kuat mahasiswa dalam mengawali dan mengakhiri studinya. Ini berlaku dari jenjang S1 sampai S3.
Kedua, perencanaan yang matang. Kuliah tanpa perencanaan pasti kacau. Mama mulailah merencanakan perjalanan kuliah sejak awal. Pilih program studi yang sesuai minat dan keahlian. Buatlah rencana studi semester per semester dan usahakan untuk mematuhi jadwal tersebut. Dengan merencanakan secara matang, Anda dapat menghindari penundaan dan mengoptimalkan waktu kuliah.
Ketiga, semangat lah di akhir studi. Bukan di awal studi saat semester 1-3 saja. Ini super penting karena biasanya mahasiswa semangat kuliah di awal saja. Justru harus di balik. Ketiga, pilih komunitas yang mendukung produktivitas kuliah. Jangan pilih teman atau komunitas yang tidak punya arah dan tujuan yang jelas.
Keempat, gunakan fasilitas kampus dengan maksimal. Fasilitas kampus seperti perpustakaan, pusat pembelajaran, atau tutor dapat sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman materi dan kinerja akademis. Manfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan dosen atau tutor jika mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran.
Kelima, pilih beban kuliah yang pas. Selalu pertimbangkan beban studi yang dapat ditangani dengan baik. Jangan terlalu banyak mengambil mata kuliah dalam satu semester sehingga kualitas belajar Anda terganggu. Cari keseimbangan antara beban studi yang cukup untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, tetapi juga masih bisa mengelola waktu dengan baik.
Keenam, beri porsi waktu dalam organisasi kampus. Menjadi aktivis tidak larangan namun menjadi kewajiban. Tapi harus lihai mengatur waktu. Aktivitas di luar akademis seperti bergabung dalam organisasi kampus dapat memberikan banyak manfaat. Selain menambah pengalaman sosial, terlibat dalam organisasi juga dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kerja sama yang berharga.
Ketujuh, jaga keseimbangan antara kuliah dan kehidupan pribadi. Penting untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dan kehidupan pribadi. Tetapkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan bersosialisasi dengan teman-teman. Dengan menjaga keseimbangan ini, mahasiswa akan lebih fokus dan efisien dalam belajar.
Kedelapan, hindari tunda-tunda. Jangan menunda-nunda pekerjaan tugas atau proyek kuliah. Selalu buat jadwal pengerjaan dan berusaha menyelesaikannya tepat waktu. Penundaan hanya akan menumpuk pekerjaan dan meningkatkan tingkat stres Anda.
Kesembilan, jangan malas, malas, dan malas. Kemasalan sekali akan melahirkan virus malas-malasan berikutnya. Ingat tugas Anda adalah kuliah, segera mungkin selesaikan tanggungjawab itu, entah Anda biaya mandiri, dibiayai orang tua, diberi subsidi, beasiswa dari pemerintah, pokoknya segera selesaikan tanggungjawab Anda.
Untuk mencapai kelulusan sarjana dengan cepat memerlukan perencanaan, kedisiplinan, dan kerja keras. Dengan mengikuti strategi-strategi di atas, mahasiswa dapat meningkatkan peluang untuk lulus kuliah tepat waktu dengan hasil yang sukses. Ingatlah bahwa setiap perjalanan kuliah adalah unik, tetapi dengan komitmen dan ketekunan, mahasiswa akan mencapai tujuan akademis mahasiswa dengan lebih efisien.
Perlu ditegaskan pula, bahwa ketika berani mengawali harus berani mengakhiri. Ketika sudah berani kuliah harus berani lulus. Bukan terjebak pada virus malas dan malas, maupun pengaruh teman atau komunitas. Oleh karena itu, bagi Anda yang belum lulus dan telah membaca tulisan ini, kapan Anda lulus?
-Penulis adalah reviewer di Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi (Pegem Akademi Yayıncılık Turki, terindeks Scopus Q4) (2023-sekarang), reviewer Cogent Education (Taylor & Francis, Britania Raya, terindeks Scopus Q2) (2023-sekarang), reviewer Journal of Ethnic and Cultural Studies (Florida Gulf Coast University Amerika Serikat, terindeks Scopus Q1) (2023-sekarang), reviewer Journal of Learning for Development (JL4D) terindeks Scopus Q3 yang dikelola Commonwealth of Learning Canada (2023-sekarang), reviewer International Journal of Information and Education Technology (IJIET) Scopus Q3 (2023-present), reviewer Millah: Journal of Religious Studies terindeks Scopus (2023-sekarang), reviewer International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din (2023-sekarang), reviewer IJSL: International Journal of Social Learning (2023-sekarang), Editorial Board Members in Global Synthesis in Education (GSE) (2023-sekarang), Reviewer Qeios Journal (2023-sekarang), dan reviewer 19 jurnal nasional.