Oleh Hamidulloh Ibda
Sejak awal adanya TikTok yang dirillis pada September 2016, saya tidak tertarik babarblas. Teman-teman dan bahkan mahasiswa menanyakan akun TikTok saya. Lalu tahun 2021 kayaknya saya membuat, tapi enggan mengoperasikan. Pada 2023, barulah saya membuat TikTok dan agak aktif. Waktu mengirim video hasil unggahan saya ke WAG, teman berceloteh “Akhirnya punya akun TikTok juga”. Saya pun tertawa hahahahaha.
Dalam konteks personal, akun-akun media sosial memang menjadi penting. Entah sekadar iseng, mengisi waktu luang atau waktu gabut, untuk jualan, promosi, branding, hingga untuk kampanye. Tapi yang ingin saya bicarakan adalah soal TikTok edukatif. Hal ini dilatarbelakangi juga tahun lalu saya membimbing mahasiswa yang meneliti tentang penggunaan TikTok untuk pembelajaran, dan tahun ini membimbing skripsi mahasiswa yang mengkaji TikTok sebagai bagian dari madrasah branding. Menarik sebenarnya.
Kelebihan Tiktok
- Iklan -
TikTok, sejak kemunculannya, telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia. Ia memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, mudah dan murah. Ya, bagi yang tidak bisa merangkai kata-kata, dimudahkan untuk membuat akun TikTok, atau mudah untuk TikTokan.
Kedua, algoritma rekomendasi yang kuat. TikTok menggunakan algoritma yang cerdas dan kuat untuk menganalisis preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi konten yang sesuai. Ini berarti pengguna dapat menemukan konten yang relevan dengan minat mereka, dan pada gilirannya, memberikan kesempatan bagi kreator konten untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Ketiga, konten pendek dan beragam. TikTok mengusung format konten pendek, dengan durasi video maksimal 60 detik. Ini memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah menghasilkan dan mengonsumsi konten tanpa harus berinvestasi waktu yang lama. Keberagaman konten di TikTok juga sangat besar, mulai dari tarian, lip sync, komedi, hingga tutorial atau vlog.
Ketiga, platform yang inklusif. TikTok telah memperlihatkan inklusivitas yang kuat, dengan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengunggah dan menemukan konten mereka sendiri. Ini memungkinkan pengguna dari berbagai latar belakang dan kemampuan untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dari komunitas TikTok.
Keempat, efek kreatif dan fitur pengeditan video. TikTok menyediakan berbagai efek kreatif dan fitur pengeditan video yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan konten yang menarik dan menarik. Dengan banyaknya filter, efek suara, dan fitur-fitur lainnya, pengguna dapat mengeksplorasi kreativitas mereka dan membuat video yang menarik perhatian.
Kelima, komunitas yang aktif. TikTok memiliki komunitas yang aktif dan besar. Pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lain melalui fitur komentar, suka, berbagi, dan kolaborasi. Hal ini memungkinkan terciptanya hubungan dan koneksi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia.
Keenam, TikTok memiliki pengguna terbanyak, apalagi di Indonesia. Dalam laporan bertajuk “Countries with the largest TikTok audience as of April 2023” (Negara dengan penonton TikTok terbanyak per April 2023), dilaporkan pengguna TikTok di Indonesia sejumlah 113 juta per April 2023 (TribunJateng.com, 11/7/2023).
Hal ini menandakan TikTok edukatif urgen dihadirkan. Namun, penting untuk diingat bahwa seperti halnya platform media sosial lainnya, TikTok juga memiliki kekurangan dan risiko. Penting bagi pengguna untuk menjaga privasi dan keamanan mereka saat menggunakan platform ini, serta menggunakannya dengan bijak.
Tiktok Edukatif
Sebagai platform media sosial yang populer yang memungkinkan pengguna untuk berbagi video pendek, TikTok harus didesain untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran. Meskipun TikTok awalnya dikenal karena konten hiburan dan musik, namun ada juga konten pendidikan yang dapat ditemukan di platform tersebut. Terdapat sejumlah jenis konten pendidikan yang dapat ditemukan di TikTok. Pertama, berbagi fakta dan informasi. Terdapat akun-akun yang berbagi fakta menarik atau informasi edukatif dalam format yang mudah dicerna. Contohnya, dapat berupa fakta sains, sejarah, atau budaya.
Kedua, demonstrasi praktis. Beberapa pengguna TikTok menunjukkan cara melakukan kegiatan praktis dalam format video pendek. Misalnya, mereka dapat memperlihatkan cara memasak, merakit perangkat elektronik, atau menjelaskan langkah-langkah dalam eksperimen ilmiah.
Ketiga, tips belajar. Banyak pengguna TikTok berbagi tips dan trik untuk membantu belajar lebih efektif. Mereka dapat memberikan saran tentang bagaimana mengatur waktu, memotivasi diri sendiri, atau menciptakan lingkungan belajar yang efisien.
Keempat, motivasi dan inspirasi. Beberapa pembuat konten menggunakan TikTok untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada pengikut mereka. Mereka dapat berbagi kutipan inspiratif, cerita inspiratif, atau memberikan nasihat tentang bagaimana menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Kelima, belajar bahasa. TikTok dapat digunakan sebagai sarana belajar bahasa. Ada pengguna yang berbagi kosakata, frasa, atau pengucapan yang berbeda dalam bahasa-bahasa tertentu. Hal ini dapat membantu pengguna memperluas pengetahuan bahasa mereka dengan cara yang menyenangkan.
Keenam, tutorial dalam bentuk apapun utamanya dalam pendidikan. Beberapa video saya di akun TikTok Hamidulloh Ibda juga menawarkan sejumlah video tutorial, misal tentang cara submit artikel ilmiah di OJS, cara mencari jurnal Scopus, dan lainnya.
Dalam hal ini, perlu diingat bahwa karena TikTok terkenal dengan video pendeknya, konten pendidikan yang ada di platform ini biasanya lebih ringkas dan disajikan dengan gaya yang lebih menarik. Tetaplah kritis terhadap informasi yang disajikan dan pastikan untuk memverifikasi kebenarannya melalui sumber yang terpercaya jika diperlukan.
Pemanfaatan TikTok dalam Pembelajaran
Pemanfaatan TikTok dalam pembelajaran telah menjadi tren baru di dunia pendidikan. TikTok adalah platform media sosial berbasis video pendek yang sangat populer, terutama di kalangan remaja dan anak muda. Dalam konteks pembelajaran, TikTok dapat digunakan sebagai alat yang kreatif dan interaktif untuk membantu siswa memahami konsep-konsep pelajaran dengan cara yang menarik. Terdapat beberapa cara pemanfaatan TikTok dalam pembelajaran. Pertama, membuat video pengantar materi. Guru dapat membuat video singkat yang menyajikan pengantar atau ringkasan materi pelajaran. Video ini dapat menggabungkan animasi, musik, dan efek kreatif untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks secara lebih menarik dan mudah dicerna oleh siswa.
Kedua, kolaborasi siswa. TikTok dapat digunakan sebagai platform untuk kolaborasi antara siswa. Mereka dapat bekerja dalam kelompok untuk membuat video yang menyajikan riset mereka, presentasi proyek, atau bahkan rekreasi skenario dalam pelajaran bahasa Inggris. Ini memungkinkan siswa untuk belajar secara kolaboratif sambil mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerjasama.
Ketiga, meningkatkan partisipasi siswa. TikTok dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas. Guru dapat memberikan tugas atau pertanyaan melalui video TikTok dan meminta siswa untuk merespons dengan video mereka sendiri. Ini dapat mendorong siswa yang lebih pemalu untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas.
Keempat, akses ke konten pendidikan. Selain guru, banyak konten kreator di TikTok yang menyajikan konten pendidikan yang menarik. Siswa dapat mengikuti akun-akun ini untuk mendapatkan informasi tambahan, tips belajar, atau saran dalam bentuk yang menyenangkan dan mudah diakses.
Kelima, menampilkan demonstrasi praktik. TikTok dapat digunakan untuk memperlihatkan demonstrasi praktik atau percobaan yang relevan dengan materi pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sains, guru dapat membuat video singkat yang menunjukkan bagaimana sebuah eksperimen dilakukan atau bagaimana konsep-konsep tertentu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keenam, membuat tantangan atau proyek. Guru dapat memberikan tantangan kepada siswa untuk membuat video TikTok yang terkait dengan materi pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa dapat diminta untuk membuat video yang menjelaskan peristiwa bersejarah atau tokoh-tokoh penting dalam format yang menghibur dan informatif.
TikTok dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran, penting untuk tetap mempertimbangkan privasi siswa dan menjaga agar penggunaan platform ini tetap aman dan sesuai dengan kebijakan sekolah. Guru dalam hal ini di sekolah / madrasah utamanya pada Lembaga Pendidikan Ma’arif NU perlu mengkajinya. Tujuannya apa? Jelas untuk mewujudkan TikTok edukatif yang bermanfaat bagi pembelajaran, bukan sekadar untuk iseng. Bukankah demikian?
-Penulis adalah reviewer di Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi (Pegem Akademi Yayıncılık Turki, terindeks Scopus Q4) (2023-sekarang), reviewer Cogent Education (Taylor & Francis, Britania Raya, terindeks Scopus Q2) (2023-sekarang), reviewer Journal of Ethnic and Cultural Studies (Florida Gulf Coast University Amerika Serikat, terindeks Scopus Q1) (2023-sekarang), reviewer Journal of Learning for Development (JL4D) terindeks Scopus Q3 yang dikelola Commonwealth of Learning Canada (2023-sekarang), reviewer International Journal of Information and Education Technology (IJIET) Scopus Q3 (2023-present), reviewer Millah: Journal of Religious Studies terindeks Scopus (2023-sekarang), reviewer International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din (2023-sekarang), reviewer IJSL: International Journal of Social Learning (2023-sekarang), Editorial Board Members in Global Synthesis in Education (GSE) (2023-sekarang), Reviewer Qeios Journal (2023-sekarang), dan reviewer 19 jurnal nasional.