Oleh Dian Marta Wijayanti
Dana BOS marakke mumet. Ya, stigma ini tentu sering terucap dari semua pihak yang berhubungan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Sebelum menjadi kepala sekolah saya pernah menjadi Bendahara Pendamping BOS (PBOS) selama empat tahun. Sekarang menjadi kepala sekolah juga melakukan asistensi dana BOS. Artinya kita tidak bisa lepas dari dana BOS.
Berbagai macam aturan dan pengalaman administratif saya alami. Bagi guru tentu dengan BOS sudah berstigma “ribet” dan bertele-tele. Ya, saya sendiri merasakan tupoksi menjadi pendidik terabaikan gara-gara BOS. Jika guru diribetkan dengan BOS, lalu bagaimana dengan kualitas pendidikan?
Dalam konteks pendidikan, tentu pengelolaan dana BOS menjadi hal yang krusial dalam menjaga kualitas pendidikan di sekolah. Dana BOS merupakan alokasi anggaran dari pemerintah untuk membantu biaya operasional sekolah, dan penggunaannya harus dilakukan secara efisien dan transparan.
- Iklan -
Pemberian dana BOS merupakan program pemerintah Indonesia yang memberikan bantuan keuangan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Direktorat Sekolah Dasar Kemdikbudristek menjelaskan dana BOS adalah dana alokasi khusus non fisik untuk mendukung biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan. Namun di lapangan banyak sekali problematika yang harus diberikan solusi.
Sejumlah Masalah BOS
Pada hakikatnya, semua pengelolaan BOS harus diselesaikan dengan baik. Karena pemerintah yang memberikan dukungan keuangan kepada sekolah-sekolah untuk membiayai operasional sekolah harus dilaksanakan pula dengan baik. Namun, ada beberapa masalah yang seringkali muncul terkait dengan keuangan BOS di sekolah. Sejumlah masalah yang terjadi harus diurasi. Pertama, soal jumlah dan besaran. Di lapangan, terkadang jumlah dana BOS yang diterima oleh sekolah dianggap tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan operasional dan pendidikan. Hal ini dapat menghambat pengembangan fasilitas, pembelian buku dan peralatan, serta pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Kedua, keterlambatan pencairan dana. Salah satu masalah umum adalah keterlambatan dalam pencairan dana BOS dari pemerintah ke sekolah. Keterlambatan ini dapat mempengaruhi kemampuan sekolah dalam membiayai operasional dan kegiatan pendidikan.
Ketiga, masalah administrasi dan pelaporan. Proses administrasi dan pelaporan terkait penggunaan dana BOS bisa menjadi masalah. Sekolah perlu melaporkan secara transparan dan akurat bagaimana dana tersebut digunakan. Tidak mematuhi aturan pelaporan dapat berdampak pada pencairan dana selanjutnya. Keempat, masalah pengawasan dan transparansi. Pengawasan yang kurang efektif terhadap penggunaan dana BOS dapat menyebabkan risiko penyalahgunaan dana. Transparansi dalam penggunaan dan pelaporan dana sangat penting untuk memastikan akuntabilitas.
Kelima, adanya perubahan kebijakan. Kebijakan terkait BOS yang berubah-ubah atau kurang konsisten dari waktu ke waktu dapat menyulitkan sekolah dalam perencanaan dan penggunaan dana dengan efektif. Keenam, adanya korupsi, dan penggunaan dana yang tidak sesuai. Terkadang, ada masalah terkait penggunaan dana BOS yang tidak sesuai dengan tujuan awal. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan pendidikan bisa disalahgunakan atau digunakan untuk kepentingan yang tidak relevan. Keenam, ketidakjelasan aturan dan panduan. Panduan mengenai penggunaan dana BOS mungkin tidak selalu jelas atau dapat diartikan dengan berbagai cara. Ini bisa menyebabkan kebingungan dalam hal bagaimana dana seharusnya digunakan dan dilaporkan.
Pemerintah dan semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Hal ini termasuk memperbaiki proses pencairan dana, meningkatkan panduan yang jelas, memperkuat mekanisme pengawasan, dan memastikan bahwa dana BOS digunakan dengan tepat sesuai dengan tujuan pendidikan. Jika tidak, selamanya pengelolaan dana BOS akan begitu-begitu terus dan mengalami masalah yang tidak pernah berhenti.
Perlunya Manajemen BOS
Sebenarnya, setiap pengelola BOS di sekolah atau madrasah sudah diberikan pedoman atau panduan tentang langkah-langkah penting dalam mengelola dana BOS di sekolah. Setidaknya saya merangkum ke dalam sejumlah aspek penting. Pertama, pengelolaan dana BOS wajib menerapkan fungsi manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kontrol dan evaluasi.
Kedua, dana BOS adalah soal perencanaan anggaran. Tahap awal dalam pengelolaan dana BOS adalah membuat perencanaan anggaran yang detail dan realistis. Sekolah harus menyusun rencana kegiatan dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk setiap program atau kegiatan pendidikan.
Ketiga, dana BOS adalah soal transparansi dan akuntabilitas. Pengelolaan dana BOS harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Semua penerimaan dan pengeluaran dana BOS harus tercatat dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Keempat, perlunya pembentukan Komite Pengawas Dana BOS. Sekolah sebaiknya membentuk komite pengawas yang terdiri dari orangtua siswa, guru, dan staf sekolah. Komite ini bertugas memantau penggunaan dana BOS dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pengelolaan.
Kelima, penggunaan dana sesuai prioritas. Dana BOS sebaiknya digunakan untuk keperluan yang paling mendesak dan mendukung peningkatan mutu pendidikan. Misalnya, pengadaan buku-buku pelajaran, peralatan sekolah, atau kegiatan ekstrakurikuler yang berkontribusi pada pembentukan karakter siswa.
Keenam, membangun sistem pengawasan internal. Sekolah perlu memiliki sistem pengawasan internal yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan dana BOS. Proses pengawasan harus dilakukan secara berkala dan ketat.
Ketujuh, pelaporan dan evaluasi yang transparan. Setiap bulan atau sesuai kebijakan, sekolah harus menyusun laporan tentang penerimaan dan pengeluaran dana BOS. Laporan ini harus disampaikan kepada pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan setempat. Kedelapan, pengembangan kapasitas pengelola. Guru dan tenaga kependidikan di sekolah harus diberdayakan melalui pelatihan dan pembinaan dalam pengelolaan keuangan dan administrasi. Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola dana BOS dengan baik. Kesembilan, keterlibatan Komite Sekolah. Melibatkan komite sekolah dalam proses pengelolaan dana BOS dapat membantu menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap keberhasilan program pendidikan.
Pengelolaan dana BOS yang efektif akan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di sekolah dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para siswa. Dengan perencanaan yang baik, transparansi, dan pengawasan yang ketat, sekolah dapat memastikan bahwa dana BOS digunakan secara tepat sasaran untuk meningkatkan proses belajar-mengajar dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pasalnya, dengan adanya dana BOS, sekolah negeri/swasta, madrasah negeri/swasta bisa berkembang dan mengelola pelaksanaan pendidikan dengan baik.
-Penulis adalah Kepala SD Negeri Gajahmungkur 03 Kota Semarang, Juara I Kepala SD Beprestasi Kota Semarang tahun 2023, Pengajar Praktik Guru Penggerak (2022), Fasilitator Tanoto Foundation (2021-sekarang), Praktisi Mengajar program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di UST Yogyakarta (2023), Universitas Negeri Semarang (2023), Universitas Wahid Hasyim Semarang (2023), pengajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (2022-sekarang).