Oleh. Idammatussilmi
Mahasiswi Universitas Negeri Semarang
Memasuki momentum kemerdekaan Indonesia yang ke-78, menjadi bukti hasil perjuangan rakyat Indonesia dalam mendobarak keterpurukan bangsa dari penjajah. Kemerdekaan Indonesia bukan menjadi batas akhir dari sebuah perjuangan namun mandaji awal bangkitnya bangsa. Kebangkitan dan kemajuan bangsa ini berdasar pada tingkat sumber daya manusia. Sumber daya manusia bermuara dari proses pendidikan. Untuk itu, suksesnya pendidikan Indonesia menjadi kunci bangsa dalam mencapai kemerdaaan yang terus berlanjut. Berbagai sistem pendidikan yang ada sudah diterapkan di Indonesia, seperti halnya sistem pendidikan yang dua tahun tekahir gencar dan menuai ketidak setujuan dari beberapa pihak pendidikan yaitu program merdeka belajar.
Merdeka belajar menjadi program baru pendidikan Indonesia yang telah di tetapkan oleh oleh Kemendikbudristek Mas Nadiem Makarim sebagai wujud Implementasi dari ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Kurikulum merdeka belajar merupakan pembelajaran intrakurikuler yang beraneka ragam dengan penyajian konten yang lebih maksimal agar peserta didik cukup untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi (Kemendikbudristek i2022). Sebagai program baru merdeka belajar ini tentu tidak akan lepas dari perbaikan, resistensi dan transformasi. Hal ini dilihat dari hasil program merdeka belajar episode 1 sampai dengan episode 24. Keberlanjutan episode dari program merdeka belajar ini menjadi bukti bahwa merdeka belajar didasarksan pada karakteristik bangsa yang mampu disesuaikan dengan perkembangan zaman.
- Iklan -
Momen kemerdekaan Indonesia ini harus dibuktikan dengan suksesnya merdeka belajar untuk terus merdeka di masa depan. Penerapan Merdeka belajar di Indonesia belum seratus persen disetujui oleh pihak-pihak pendidikan. Namun, demi ketercapaian pendidikan Indonesia keputusan ini menjadi keharusan guru di Indonesia untuk mensukseskan merdeka belajar. Pembangunan sistem Pendidikan ini membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif dari para pelajar Indonesia dalam belajar. Maka, inti dari sistem Pendidikan ini terletak pada kesenangan, ketertarikan, dan kebahagiaan anak dalam belajar.
Merdeka belajar menjadi muara peserta didik untuk menemukan rasa kegembiraan dalam perjalanan menempuh pendidikannya. Sehingga, dengan rasa senang yang muncul pada peserta didik akan membangun rasa kaingin tahuan yang terus membara sepanjang hidupnya. Pembelajaran yang diintegrasikan dengan kemampuan untuk beradaptasi dan merespon segala tuntutan menjadi suatu pelajaran yang dapat di implementasikan ketika menghadapi kehidupan peserta didik di masa depan.
Penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah ini akan memberikan sebuah konteks pendidikan yang bersedia dan siap untuk mengahadapi tantangan di masa depan. Konsep merdeka belajar yang terus di galakkan menjadi bentuk ikhtiar bangsa untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Penerapan konsep merdeka belajar dalam pendidikan bukan serta merta hanya untuk memerdekakan guru sebagai pendidik saja namun juga untuk pelajar yang merdeka.
Pelajar merdeka menjadi suatu hasil dari merdeka belajar. Maksud dari pelajar merdeka disini pelajar Indonesia bebas menentukan bakat minat yang dimilikinya dengan memperoleh pengetahuan berdasarkan hati nuraninya yang di dasarkan pada rasa kecintaa kemauan yang ikhlas. Rasa keikhlasan ini akan terbentuk dari rasa kesenangan kebanggaan peserta didik dalam memperoleh atau mengembangkan informasi yang telah di dapatkan. Rasa kebanggaan ini akan menimbulkan ketertarikan yang lebih luas, pemahaman yang lebih mendalam, dengan pemikiran yang kritis terhadap sesuatu yang dipelajarinya. Sehingga, penerapan merdeka belajar akan menjadikan pelajar merdeka dengan memburu jalanya sendiri.
Lalu bagaima strategi dalam mencapai pelajar merdeka dengan merdeka belajar?
Enam Strategi Sekolah
Potensi yang dimiliki seorang anak itu pada dasarnya sama hanya saja bagaimana cara sesorang membetuknya. Sekolah dapat menjalankan merdeka belajar untuk mencapai pelajar yang merdeka dengan 6 strategi yaitu pertama, sekolah melakukan pencerahan kepada semua peserta didik untuk mengetahui karakter dan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik tanpa adanya perbedaan dan tanpa memandang asal-usul siswa.
Kedua, sekolah memupuk kepercayaan baik dari masyarakat maupun wali murid terhadap sistem pendidikan yang akan di berikan sekolah agar orang tua dapat mengetahui dan mendukung sepenuhnya sistem pendidikan yang dijalankan sekolah. Guru dan tenaga pendidik juga harus mendapatkan kepercayaan sepenuhnya untuk menjalankan tugas, kebijaksanaan, memberikan ruang otonomi serta meningkatkat inovasi. Ketiga, menentukan komitmen sebagai landasan pendidikan sekolah. Sekolah harus mampu bergerak mengikuti langkah pendidikan yang berubah-ubah.
Keempat, sekolah menjadi kunci kebahagiaan bagi peserta didik. Peserta didik yang datang ke sekolah akan merasakan senang dan bahagia. Rasa senang dan bangga ini akan menjadi sarana tempat peserta didik dalam memperolah ilmu pengetahuan. Kelima, guru-guru harus memiliki pehaman yang mendalam dengan menjadikan sosok pahlawan bagi peserta didik. Peran guru di sini menjadi peran sentral dalam sekolah. Oleh karena itu, guru juga harus memahami betul karakteristik atau keunikan peserta didik dalam belajar. Keenam, menjaga kemitraan sekolah dengan orangtua. Kemitraan sekolah akan terbentuk melalui kerjasama orang tua dan sekolah mulai dari kerjasama dalam mendidik peserta dididk di rumah dan dalam meningkatkan kemajuan sekolah.