Oleh Isna Nur Isnaini
Pekan olahraga dan Seni Ma’arif atau Porsema NU sudah selesai digelar, namun hingar bingarnya masih terasa bagi semua warga Nahdlatul Ulama. Ajang ini menjadi sarana untuk menunjukkan bakat dan kemampuan umat di bidang kesenian dan olahraga.
Manfaat olahraga tidak diragukan lagi, yaitu menjaga tubuh agar selalu sehat. Menjaga kesehatan sangat penting karena tanpa tubuh yang sehat, kita tidak bisa beribadah dengan baik. Selain itu, dengan tubuh yang sehat kita mampu bekerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Sedangkan kesenian yang sesuai dengan syariat merupakan bentuk keindahan yang perlu dilestarikan. Perkembangan Islam di nusantara tidak bisa terlepas dari kesenian. Para Wali Songo menggunakan kesenian sebagai media untuk mengenalkan ajaran Islam dan mengajak masyarakat untuk menjalankan semua ketentuan Allah.
- Iklan -
Peran Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif dalam menumbuhkan sportivitas
Terlepas dari manfaatnya untuk menjaga kesehatan dan sebagai sarana menyebarkan agama Islam, Porsema NU mempunyai manfaat lain yang tidak kalah penting, yaitu meningkatkan jiwa sportivitas. Dalam pelaksaan Porsema, semua tim berkompetisi. Dengan persiapan yang matang, semua ingin menjadi juara.
Sebagaimana bentuk pertandingan ada yang kalah dan menang. Rasa kecewa karena gagal membawa kemenangan pulang memang menyakitkan. Namun banyak tim yang harus menelan kepahitan tersebut.
Bagi tim yang menang, tentu tidak boleh jumawa dan bersombong diri. Kemenangan tersebut selain berkat hasil kerja keras juga merupakan karunia Allah SWT. Sedangkan bagi yang kalah, tidak ada kata terlambat. Saat ini boleh kalah dan harus menerima kenyataan tersebut, namun tidak boleh patah semangat. Di kompetisi berikutnya bisa berikhtiar kembali agar mendapat kemenangan
Kompetisi dan pertandingan dalam Porsema sangat penting dalam membentuk pribadi Muslim yang tangguh dan sportif. Dengan mengikuti ajang tersebut, setiap peserta akan terlibat dalam persaingan secara sehat. Jiwa sportif sangat penting bagi umat Muslim agar terus mampu memperbaiki diri sehingga bisa meningkatkan prestasi. Peran Porsema dalam menumbuhkan sportivitas adalah:
Peserta bisa menjadi pribadi yang tangguh
Semua peserta tentu sudah berikhtiar secara maksimal untuk mendapatkan kemenangan dalam Porsema NU, namun hanya ada beberapa peserta yang bisa keluar sebagai pemenang. Bagi peserta yang kalah, ini merupakan pembelajaran agar bisa menjadi pribadi yang tangguh.
Kalah bukan berarti gagal, tetapi perlu persiapan lebih matang sehingga bisa mengungguli lawan. Semua tim pasti bisa menang selama berlatih dengan serius dan konsisten. Kegagalan saat ini merupakan cambuk untuk lebih bersemangat dalam berlatih dan mempersiapkan diri
Mampu mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri
Masing-masing tim mempunyai strategi untuk bisa memenangkan kompetisi. Hal ini perlu ditiru agar bisa mendapatkan kemenangan. Semua harus mengenali kekurangannya sehingga bisa memperbaiki diri.
Mengenali kelebihan lawan juga sangat penting sehingga dapat mengatur strategi agar bisa memenangkan dan mengunggulinya. Sikap sportif artinya mau mengakui kekurangan dan berikhtiar agar ke depan bisa lebih berprestasi.
Mudah menyesuaikan diri
Bertanding di lokasi sendiri dengan di tempat lawan atau di tempat lain pasti berbeda. Jika di lokasi sendiri, secara mental sudah kuat karena akan mendapat dukungan penuh dari suporter. Sedangkan jika bertanding di tempat lawan atau lokasi yang sebelumnya belum dikenal, belum tentu mendapat dukungan secara langsung.
Apabila tidak kuat mental, ini bisa membuat tim yang akan bertanding menjadi drop sehingga tidak bisa berlaga secara maksimal. Semua tim perlu cepat menyesuaikan diri dengan lawan dan medan tempat bertanding. Sebagus apapun permainan jika tidak bisa menyesuaikan diri dengan cepat, tidak bisa menunjukkan kemampuan secara optimal.
Menghargai kesuksesan lawan
Secara angka, sebuah tim mungkin bertemu dengan lawan yang termasuk lemah atau kemampuannya di bawah standar, namun ketika berkompetisi, bisa saja menunjukkan keunggulan sehingga menang. Menghargai kesuksesan lawan sangat penting. Jangan sampai berprasangka buruk terhadap kemenangan tersebut sehingga memicu adanya persoalan.
Dengan menghargai kesuksesan lawan, kita lebih mudah menerima kekalahan dan belajar dari kesuksesan tersebut. Cara ini bukan hanya menunjukkan bahwa kita sportif, namun menunjukkan bahwa kita merupakan tim yang tangguh dan siap menerima semua hasil, baik menang maupun kalah.
Memahami arti perjuangan
Banyak pemain yang berkompetisi untuk mencapai kemenangan dan membawa pulang piala. Tentu hal ini tidak salah, namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana berjuang untuk mendapatkan kemenangan tersebut. Berjuang artinya berupaya dengan segenap kemampuan dan tenaga. Sedangkan hasilnya harus berserah pada ketetapan Allah SWT.
Pentingnya peran Porsema untuk memupuk sportivitas tidak diragukan lagi. Karena itu semua peserta Porsema di periode selanjutnya harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar bisa menghadapi lawan dengan semangat dan menerima apapun hasil dari pertandingan tersebut.
-Isna Nur Isnaini, Isna begitu ibu dua anak ini dipanggil adalah mantan bankir yang saat ini menjadi content writer. Tulisannya sudah terbit di berbagai media online dan cetak dengan berbagai tema, mulai dari parenting, tips, kesehatan, cerpen, cerita humor dan lainnya. Wanita lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret ini tinggal di Kalioso, Karanganyar, Jawa Tengah. Isna bisa dihubungi di FB: Isna Nur Isnaini dan Instagram: Isna_Nurisnaini.