Pekan Olahraga dan Seni LP Ma’arif NU Jawa Tengah atau biasa kita kenal dengan PORSEMA merupakan sebuah ajang kejuaraan bergengsi siswa LP Ma’arif NU. Kompetisi ini dilaksanakan dua tahun sekali. Diikuti oleh 31 cabang kabupaten/kota di Jawa Tengah. Lomba ini dilaksanakan pada tanggal 9-12 Februari 2023 di Kabupaten Semarang. Tahun ini MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan berhasil mengirimkan 1 Peserta Pidato Bahasa Indonesia dan 1 Peserta Penulisan/Baca Puisi Religi Putra. Sebelum maju di Wilayah Jawa Tengah, Ahmad Dzilkhasan dan Muhammad Ar Zaqi Tzamany telah menyabet JUARA 1 Tingkat Kota Pekalongan dalam kompetisi yang sama. Hal ini menjadi salahsatu hadiah menjelang Dies Natalis 40th MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Dalam ajang kejuaran bergengsi ini, Ahmad Dzilkhasan dan Muhammad Ar Zaqi Tzamany kembali berkompetisi di tingkat Wilayah Jawa Tengah. Ditahun ini tangkai Tulis/Baca Puisi Religi Putra belum beruntung masuk 3besar, namun puisi karya Ar Zaqi berhasil dibukukan dalam kumpulan puisi yang berjudul “Puisi Nusantara Jilid 2”. Hal ini menjadi momen yang sangat langka, pasalnya hanya peserta lomba puisi yang berhak mengirim dan menerima buku cetak tersebut.
Walaupun belum beruntung di tangkai tulis dan baca puisi, tangkai Pidato Bahasa Indonesia telah berhasil menyabet juara 2 PORSEMA XII Jateng di Kabupaten Semarang. Akhmad Dzilkhasan mendapat Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Indonesia dengan mengangkat tema keberagaman. Dalam pidato tersebut, Dzilkhasan menyampaikan pesan kepada generasi bangsa/audiensi untuk tidak takut menjadi bagian Indonesia. Seperti yang sudah kita pahami bahwasanya Indonesia ini Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda, namun tetap satu. Hal ini menjadi topik yang sangat hangat untuk disampaikan kepada generasi bangsa/audiensi.
Ada beberapa hal yang mesti kita bidik dalam lomba tangkai seni. Bpk. Nurrojiin, S.Pd selaku Wakasis MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan ikut mengingatkan kepada pembimbing lomba bahwasanya apapun hasilnya mesti diterima, karena lomba yang diikuti ini dari cabang seni. Semua orang bisa menilai, namun yang dijadikan patokan menang/kalah dari penilaian dewan juri. Kejuaraan tangkai seni ini ditentukan oleh 3 dewan juri. Adapun latar belakang dewan juri berasal dari Dosen Bahasa dan atau Sastrawan.
…
- Iklan -
Menjadi generasi bangsa tak perlu sibuk mengumbar janji. Tak perlu sibuk mencari sensasi,
apalagi sibuk sikut sana-sini. Kita mesti mempunyai keteguhan yang tinggi. Jika kita telah
memilikinya, kita akan hebat disuatu negara atau bahkan dibanyak area kehidupan. Dimana ada
persoalan disitu ada jawaban dan jalan yang jelas.
…
Penyakit kita adalah penyakit merasa paling benar. Semua ingin didengar, tapi tak mau belajar mendengar. Merasa sudah berasa, tapi tak punya rasa. Merasa punya hati, tapi tak mau hati-hati. Merasa berbudaya, tapi selalu menyepelekan budaya. Merasa sudah Indonesia, tapi tidak Indonesia. Merasa sudah berpikir, tapi masih suka nyinyir, serta mirisnya lagi merasa pancasila, tapi tidak pancasilais.
…
Pada cuplikan isi pidato tersebut, Dzilkhasan mengajak generasi bangsa untuk tetap meningkatkan diri tanpa harus menyingkirkan orang sekitar. Kalimat ini seakan menjawab fenomena kehidupan saat ini dimana banyak orang yang rela menyingkirkan orang lain demi kepentingan pribadi.
“Selamat untuk Ahmad Dzilkhasan kelas 9D dan pembimbing yang berhasil mendapat juara 2 pada Lomba Pidato Bahasa Indonesia PORSEMA XII di Kabupaten Semarang. Untuk lomba penulisan dan baca puisi, Muhammad Ar Zaqi Tzamany kelas 9D beserta pembimbing, kalian tidak kalah. Kalian tetap juara di hati MTs Ribat. Tetap semangat.” tutur Ibu Enis Mu’azaroh M.Pd Selaku Kepala MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan.
Pewarta: N. Afifah