Oleh: Untung Wahyudi
Judul : Solusinya, Ajak Anakmu Ngobrol
Penulis : Dr. Ghadah Hasyad
Penerbit : Qaf, Jakarta
Cetakan : Pertama, Juli 2022
Tebal : 260 Halaman
ISBN : 978-623-7327-72-1
Tak dapat dimungkiri bahwa perubahan zaman telah menggerus pelbagai praktik positif yang lazim dilakukan orangtua dan anak. Dulu lazim dijumpai para orangtua lebih banyak bercengkrama dengan anak dan membersamai mereka dengan cara berkomunikasi atau berdialog tentang aktivitas sehari-hari. Seiring perkembangan zaman dan perubahan dinamika kehidupan, aktivitas tersebut mulai hilang. Tak sedikit orangtua yang mulai enggan mengajak anaknya berdialog. Kesibukan mereka dengan segala tuntutan kerja dan aktivitas, membuat mereka tidak memiliki waktu untuk menjalin kedekatan dengan anak.
Sebaliknya, anak-anak di era digital seperti sekarang ini, lebih banyak “diasuh” oleh gawai. Anak-anak usia 2-5 tahun di zaman sekarang ini, sudah begitu akrab dengan internet. Lewat berbagai tayangan atau konten di YouTube, anak-anak sudah bisa menikmati dunia mereka. Dunia yang penuh imajinasi yang kadang tidak dipahami oleh para orangtua.
- Iklan -
Ghadah Hasyad, seorang konselor pengasuhan dan pendidikan anak, lewat buku Solusinya, Ajak Anakmu Ngobrol, mengajak para orangtua untuk memahami lebih dalam pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Menurutnya, membangun dialog dengan anak penting dilakukan karena dapat membangun pikiran dan karakter positif anak. Jangan biarkan anak larut dengan aktivitasnya tanpa bimbingan atau pengawasan orangtua.
Penulis yang telah berpengalaman mendidik anak selama 35 tahun tersebut menambahkan, berinteraksi dengan anak itu menyenangkan. Sebab, dia masih bersih dan polos. Saat melihat senyum dan kelucuannya, kita dapat melupakan keruwetan hidup. Saat berbicara, kata-katanya seperti menari-nari di antara kedua bibirnya. Dia tampil cerdas di hadapan orangtua untuk mendapatkan keinginannya (hlm. xiv).
Dialog dan Motivasi
Setiap orang memiliki masalah dalam kehidupannya. Entah itu orang tua, remaja, bahkan anak-anak. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi anak, diperlukan seseorang yang mampu memberikan motivasi atau nasihat yang bisa menggugah hatinya yang galau saat dirundung masalah. Di sinilah peran orangtua dan pendidik untuk mendampingi anak yang sedang mengalami masalah hidup. Mereka perlu diberikan suntikan motivasi agar bisa bangkit dari keterpurukan. Juga, agar tidak mudah putus ada dalam menghadapi hidup yang semakin kompleks.
Penulis menjelaskan, motivasi sangat penting untuk mengarahkan perilaku seseorang. Seorang pendidik profesional seyogianya mampu mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak dan bisa memberikan motivasi yang kuat dengan teknik yang sesuai untuk anak tersebut. Motivasi-motivasinya terus memancar hingga berubah menjadi perilaku yang baik dan membantu pertumbuhan kepribadian anak. Dialog yang tenang dan berimbang antara pendidik dan anak adalah salah satu sarana untuk memberikan motivasi (hlm. 126).
Menanamkan Nilai-nilai Positif
Anak adalah aset berharga bagi para orangtua. Karena itu, orangtua harus bisa mendidiknya dengan baik. Salah satu pendidikan yang harus diberikan adalah dengan menanamkan nilai-nilai positif yang dapat memperkuat perasaan mereka. Kejujuran, amanah, kebersihan, kepatuhan, keadilan, misalnya, adalah nilai-nilai yang perlu ditanamkan pada diri anak. Sebab, nilai-nilai itu menjadi salah satu modal dasar kepribadian yang apabila ditanamkan sejak kecil akan mendukung upaya keras kita selama mendidik, memperbaiki perilaku, dan menentukan masa depan anak (hlm. 133).
Ada begitu banyak manfaat penting dari dialog dengan anak. Di antaranya adalah kemahiran pribadi seperti keterlibatan anak dalam pemikiran orang lain. Nilai-nilai positif yang telah tertanam seperti moral, kemahiran berpikir, informasi umum, dan lainnya, dapat meningkatkan pemikiran, kemampuan akal, dan kematangan anak sejak dini. Anak yang biasa diajak berdialog sejak dini, biasanya akan lebih mudah menyerap informasi dari orang lain dan mampu merespons informasi tersebut sehingga mereka merasa terlibat dan terkoneksi dengan orang lain.
Manfaat lain dari komunikasi yang intens adalah anak bisa berani dan percaya diri menghadapi orang lain. Sebagaimana diketahui, setiap anak memiliki karakter yang berbeda. Ada yang selalu percaya diri atau minder ketika berhadapan atau berinteraksi dengan orang lain. Maka, menurut Ghadah Hasyad, dengan dialog kepercayaan diri anak akan terbangun. Begitu pun kebiasaannya dalam menghadapi orang lain, baik teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa. Dengan dialog, anak akan terbiasa menyimak orang lain, bahkan berani masuk ke dalam perbincangan yang berlangsung di tengah orang-orang sekitarnya.
Buku ini mengajak para orangtua untuk senantiasa lebih dekat dengan anak dengan cara berdialog dan intens berkomunikasi. Jangan biarkan anak bermain sendiri atau bebas diasuh gawai. Dampingi anak dan ajak mereka berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sosial sehingga, kelak anak tidak tumbuh menjadi pribadi individualis dan antisosial.
*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya