Guru Ke-NU-aN Ujung Tombak Akidah
Mengawali bulan November, LP Ma’arif NU PCNU Kab. Purbalingga bersama LP. Ma’arif NU LP Ma’arif NU PWNU Jateng melaksanakan Diklat Implementasi Kurikulum ke-NU-an di Hotel Owabong Kab. Purbalingga. (01/11/22)
Dalam sambutannya Toriq Jahidin, M.Pd.I selaku Ketua panitia Diklat menyampaikan bahwa tujuan Diklat adalah Meningkatkan Ideologi dan profesionalitas dalam implementasi kurikulum ke-NU-an sesuai dengan standar proses dan standar isi.
Acara ini diikuti oleh guru dan kepala madrasah tingkat MTs/SMP di Purbalingga. Dihadapan 60 peserta diklat, Drs. KustomoM.Pd. menyampaikan bahwa Diklat ke-NU-an sungguh sangat strategis dan menjadi bagian yang urgent karena perubahan arus informasi global yang bisa menggerus akidah ahlusunah jam’iyah annahdiyah.
“Bapak dan ibu merupakan ujung tombak dalam rangka memperjuangkan akidah ahlusunah jam’iyah annahdiyah. Ini tidak bisa di tawar lagi. Oleh karena itu, bapak dan ibu harus mengikuti Diklat ini dengan sebaik-baiknya. Serta nantinya Diklat ini harus di lanjutkan di tingakt MI dan MA.” Pungkas Kustomo.
- Iklan -
Di waktu yang lain, saat sesi pengarahan dan orientasi, R. Andi Irawan selaku ketua LP. Maarif NU PWNU Jawa Tengah menyampaikan bahwa Diklat ini bertujuan untuk membekali guru ke-NU-an tentang bagaimana mengimplemtasikan kurikulum ke-NU-an secara tepat dan efektif, sehingga bisa melahirkan para peserta didik yang memiliki paham Aswaja Nahdliyah secara utuh dan komprehensif, baik secara fikroh, amaliyah dan harokah.
“Ke-NU-an harus menjadi materi inti di satuan pendidikan Ma’arif. Selain itu juga menjadi ciri khas, karakteristik, ruh, paradigma dan distingsi.” Kata R. Andi Irawan yang juga sebagai Pengasuh Darul Hadlonah Pati.
Nantinya satu minggu setelah diklat selesai, akan ada pertemuan secara zoom untuk memberikan koreksi-koreksi dari hasil karya dari peserta. (Red)