Oleh: Fia Farkhaniyah
Pendidikan merupakan hal penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas pendidikan yang dimiliki warganya adalah salah satu indikator dari maju tidaknya bangsa tersebut. Dalam hal ini tidak hanya pengetahuan umum saja termasuk di dalamnya pengetahuan agama. Namun di tengah-tengah usaha keras mengejar ilmu pengetahuan, dunia pendidikan satu-satunya wadah yang dianggap paling besar memberi sumbangan terhadap pengetahuan, tengah mengalami penurunan. Karena secara umum kualitas masyarakat Indonesia masih berada ditaraf rendah. Terutama sebagian besar masyarakat menengah ke bawah adalah masyarakat “santri” yaitu kalangan yang menganut tradisi keislaman secara turun temurun, berusaha memegang teguh nilai nilai cultural yang dianutnya, namun terpinggirkan dalam kancah kehidupan masyarakat modern.
Pesantren sebagai institusi pendidikan Islam dengan sistim berasrama adalah lembaga pendidikan yang mempunyai posisi strategis pada masyarakat tradisional, khususnya kalangan santri. Posisi tersebut memungkinkan pesantren menjadi wahana pemberdayaan yang efektif bagi masyarakat dengan tetap berpijak pada nilai-nilai cultural yang melandasinya.
Pondok pesantren muncul menjadi sebuah institusi yang memiliki berbagai kelengkapan fasilitas untuk membangun potensi-potensi santri, tidak harus dalam segi akhlak-nilai, intelektual dan spiritual, tetapi juga atribut atribut fisik dan material. Dengan tetap mempertaankan ciri khas bandongan dan sorogan, melalui kajian kitab-kitab kuning (kitab klasik yang berbahasa arab), pesantren juga mengadopsi sistim klasikal formal. Seperti yang terdapat pada madrasah atau sekolah umum, tetapi dengan mempertahankan keaslian materi kurikulum yang sudah ada. Pesantren mengadopsi sistim sekolah sekaligus kurikulum yang ditawarkan, disamping itu pelayanan terhadap masyarakat sekitarpun turut ditingkatkan. Pesantren akan dapat berperan efektif bila ada upaya meningkatkan peran sertanya dalam tatanan kehidupan masyarakat modern. Penigkatan peran pesantren tersebut akan mempunyai makna yang sangat besar dalam mewujudkan tatanan ke Islaman menjadi rahmat bagi seluruh alam di Indonesia.
- Iklan -
Pondok pesntren merupakan salah satu elemen penyelenggara pendidikan islam yang telah mengambil peran dalam pengembangan SDM. Walaupun setelah Indonesia merdeka telah berkembang lembaga pendidikan Islam formal seperti madrasah, namun keberadaan pesantren belum mampu digeser oleh lembaga pendidikan islam formal tersebut. Hal ini dimungkinkan karena kekuatan lembaga pesantren masih dipelukan dalam menghasilkan sejumlah besar ulama yang berkualitas tinggi, yang dijiwai oleh semangat pengabdian kepada Allah. Apa yang telah diperoleh selama di pesantren, wajib disampaikan kepada umat islam sebagai manifestasi dari pengabdian kepada Allah SWT untuk membangun masyarakat lingkungannya, Tujuan normatif mencetak kader dakwah sampai saat ini masih relevan dan masih dianut secara ketat oleh beberapa pesantren, baik yang bersifat modern (khalaf) maupun yang tradisional (salaf).
Ciri umum pesantren yang tersebar luas di Indonesia mengandung unsur unsur 1). Kyai sebagai pendiri, pelaksana dan guru 2). Pelajar (santri) yang secara pribadi langsung diajar berdasarkan naskah-naskah arab klasik tentang pengajaran, faham dan akidah ke Islaman. Disini Kyai dan santri tinggal bersama-sama untuk masa yang lama membentuk suatu komune pengajar dan belajar. 3) Masjid atau langgar, surau yang dikelilingi bangunan tempat tinggal kyai, asrama dan sekolah tempat santri belajar 4) tempat-tempat ruang belajar para santri 5). Kitab Kuning, merupakan kitab klasik yang berbahasa arab sebagai rujukan peljaran keagamaan. 6) Budaya kesederhaan dan keikhlasan hidup kebersamaan dalam pondok pesntren.
Seluruh Pesantren ini berstatus swasta, karena pada umumnya dimiliki oleh sebuah yayasan, organisasi keagamaan atau perorangan. Pesntren memiliki bidang spesialisasi khusus, biasanya tergantung keahlian msing-masing kyai pengasuh, walaupun tentunya terdapat Pesantren yang sudah sangat modern dan tidak lagi tergantung pada kyai, tetapi pada sistim yang telah diciptaka oleh para pendirinya. Salah satu keunikan lembaga pesantren adalah indepedensinya yang kuat, karena memiliki kebebasan dalam mengelola dan menentukan orientasi pendidikannya serta menentukan kurikulumnya. Kyai dengan leluasa dapat mengekspresikan ide-idenya dalam menjalankan seluruh aktifitas Pesantren dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan santri untuk menjaga kemandiriannya Pesantren menyelenggarakan keterampilan atau tata boga dan tata busana, keterampilan bertani dan keterampilan bewirausaha
Pesantren jelas memiliki potensi sebagai lahan pengembangan ilmu agama. Jika ilmu ilmu agama di integrasikan dengan ilmu-ilmu sosial kontemporer maka akan lahir kader-kader ulama yang tangguh di kedua bidang. Pesantren harus mampu menempatkan diri sebagai transformator, motivator dan innovator. Kehadiran pesantren saat ini telah memerankan fungsi-fungsi itu meskipun dalam taraf yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Sebagai salah satu komponen masyarakat, pesantren memiiki kekuatan dan daya tawar untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti.
Pesantren sebagai institusi pendidikan Islam baik dalam sistim pondok tradisional maupun modern juga sebagai usaha Pendidikan ummat Islam. Karena pesantren dikelola oleh swasta dan swadaya masyarakat. Pesantren juga berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat. Pesantren dalam kegiatan proses belajar dan mengajar kewirausahaan dan pertanian serta kegiatan ekstra kurikulernya melibatkan masyarakat sekitarnya. Bagi pesantren yang berada dipedesaan justru membuat masyarakat desa lebih beradaya karena dampak adanya pesantren.
-Mahasiswa prodi PAI institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung