Oleh Sam Edy Yuswanto*
Ada begitu banyak manfaat dari aktivitas menulis yang sangat penting untuk kita ketahui. Misalnya, dengan rajin menulis, wawasan kita akan semakin bertambah dan terus bertambah, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana dalam menyikapi berbagai kejadian atau problema dalam hidup ini.
Bagi seorang penulis, kegiatan menulis tentu tak sekadar mentransfer pemikiran atau gagasannya agara dipahami (dan diamini) oleh para pembaca, tetapi lebih dari itu, yakni akan mendatangkan materi atau pundi-pundi rupiah yang tentunya dapat membantu mencukupi kehidupan sehari-hari. Menulis juga dapat meningkatkan konsentrasi kita pada suatu persoalan. Kita akan lebih fokus pada satu tema yang sedang kita pikirkan dan sedang dipuayakan mencarikan solusinya.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru penting memberikan wacana kepada para peserta didiknya, bahwa kegiatan menulis itu memiliki banyak sekali manfaat. Diharapkan, ketika para siswa mengetahui manfaatnya menulis, mereka akan menjadi lebih antuasis atau bersemangat saat mendapatkan tugas untuk menulis. Mereka akan merasa termotivasi untuk menulis atau mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh gurunya saat proses belajar-mengajar tengah berlangsung.
- Iklan -
Salah satu manfaat menulis yang perlu diketahui oleh para guru dan murid yakni: dapat membantu mempertajam daya ingat. Sebagaimana dijelaskan Jausi Efendi dalam Tips agar Anak Jadi Rangking Kelas bahwa menulis sangat membantu mempertajam daya ingat kita karena melibatkan kemampuan perasaan, pikiran, dan hati untuk merekam situasi dan kondisi lingkungan. Selain itu, membantu anak agar mampu menceritakan kembali dengan bahasa yang baik. Tulisan itu bisa berupa apa saja, baik fakta maupun imajinasi, ilmiah atau pun fiksi.
Untuk anak-anak, sebaiknya dibiasakan belajar menulis catatan harian mereka. Catatan harian merupakan catatan yang dibuat berdasarkan pengalaman yang dialami anak sehari-hari. Hal ini bisa mengasah dan melatih daya ingat anak dalam merekam situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagi orang tua yang ingin mengajari anaknya belajar menulis, mulailah dengan mengajarinya menulis diari atau buku harian. Waktu yang tepat untuk menulis diari adalah ketika menjelang tidur. Tulislah semua kejadian selama sehari yang paling menarik untuk diceritakan menurut si anak (Jausi Efendi, 2012: 144-145).
Menulis dengan menggunakan pulpen dan kertas memang perlu dibiasakan. Dadan Eka Permana dalam fimela.com (31/3/2017) menjelaskan, karena sudah tergantung sama teknologi mulai dari HP sampai laptop, kegiatan menulis dengan pena dan kertas semakin jarang dilakukan. Padahal menurut sebuah penelitian di Universitas Princeton dan Universitas California di Los Angeles menemukan, ketimbang mereka yang mengetik, orang-orang yang menulis tangan mampu menangkap pelajaran lebih baik, menyimpan informasi lebih lama, dan lebih mudah memahami ide-ide baru.
Menurut Iqbal Dawami dalam The Miracle of Writing menulis sama dengan meningkatkan kecerdasan intrapribadi (self smart) dan kecerdasan linguistik (word smart). Begini penjelasan yang saya ringkas dari pemaparan Iqbal Dawami: jadi, kecerdasan linguistik bertumpu pada kemampuannya dalam berbicara dan menulis. Menurut Armstrong, orang yang mempunyai bakat di bidang ini akan peka dan tajam terhadap bunyi atau fonologi bahasa. Mereka sering menggunakan permainan kata-kata, rima, tongue twister, aliterasi, onomatope, dan lain-lain. Mereka juga mahir memanipulasi sintaksis (struktur atau susunan kalimat) bahasa. Juga, kepekaannya terhadap bahasa melalui semantik (pemahaman tentang makna).
Sedangkan, kecerdasan intrapribadi (self smart) bertumpu pada kemampuannya mengelola diri, menganggap diri adalah sebagai konsep hidupnya. Diri sejati, bagi mereka—kata Armstrong—merupakan sumber kreativitas batin, fasilitas, spontanitas, dan kesejahteraan emosi seseorang (Iqbal Dawami, 2010: 78).
Kesimpulannya, menurut saya, kegiatan atau aktivitas menulis, baik menulis dengan tangan (pulpen dan kertas) maupun menulis dengan cara mengetik dengan perangkat komputer, notebook maupun laptop, sama-sama memiliki beragam manfaat bagi siapa saja, terlebih bagi para siswa dan mahasiswa. Salah satunya yakni mempertajam otak (daya ingat) terhadap suatu hal.
Tulisan yang telah kita hasilkan, kelak akan sangat membantu saat kita lupa tentang suatu hal. Bayangkan, bila kita tak pernah memiliki kebiasaan menulis, tentu beragam ide dan informasi yang pernah kita kuasai akan hilang begitu saja ketika kita telah tutup usia. Wallahu a’lam bish-shawaab.
*Penulis lepas, mukim di Kebumen.