“Kami menghadirkan Seniman Nasional Sosiawan Leak untuk mengisi materi pada Sarasehan Sastra dan Budaya,” kata Solihah.
Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila atau P5 adalah salah satu penerapan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.
SMA NU 1 KRADENAN memulai tahun ini untuk menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri dan melaunching Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan sistem blok pada setiap empat bulan sekali.
Tahap pertama ini, Tim P5 memilih mengusung tema Kebinekaan. Launching dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2022 dan di kemas dalam rangkaian kegiatan dengan kegiatan inti Seminar Toleransi Keberagamaan dan Workshop Budaya.
- Iklan -
Ketua panitia menjelaskan ada beberapa agenda yang direncanakan mulai Pekan literasi, Seminar, Workshop Digital, Diklat Teater, Sarasehan satra dan Budaya, dan Pentas Kebinekaan dijadikan satu rangkaian dalam acara P5.
“Proyek ini kami agendakan dari tanggal 29 Agustus sampai dengan tanggal 4 September 2022,” papar ketua panitia Muminatus Sholihah, S.Pd
“Tujuan proyek ini adalah sebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan literasi, diskusi dan berpikir kritis serta kampanye pendidikan terbuka untuk menanamkan jiwa nasionalisme,” jelas Sholihah.
“Puncaknya akan di lakukan pentas kebinekaan yang akan didampingi langsung oleh seniman nasional dari Komunitas Ginyo,” imbuhnya
Proyek tersebut dibuka langsung oleh ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Maarif NU SMA NU 1 Kradenan KH. Drs. Nurkholis Halimi.
Beliau menyampaikan dalam sambutanya bahwa sebagai soeorang pelajar harus paham nilai kepancasilaan dan paham jatidiri bangsa, misal dari jawa harus paham jasanya, dari sunda harus paham sundanya maka dengan adanya P5 ini diharapkan para pelajar mampu mengembangkan profil diri sebagai pelajar yang memahami nilai kepancasilaan.
Kepala SMA NU 1 Kradenan Sudiro, S.Pd. I berharap dengan adanya proyek ini dapat menumbuh kembangkan budaya ilmiah ditengah masyarakat terutama bagi keluarga besar SMA NU 1 Keadenan, dengan menambah kemampuan siswa dalam membaca cepat, memahami bacaan, kemampuan berdiskusi dan memadukan beragam argumen, kemudian mampu menerima kesepakatan bersama serta melaksanakannya, sehingga tanpa terasa Profil Pelajar Pancasila akan tertanam dalam jiwa para peserta didik.
“Sarasehan budaya yang dihadiri oleh pembicara budayawan dan sastrawan nasional Sosiawan Leak, sengaja dibuka untuk umum dengan harapan mampu menggugah kelompok-kelompok pelajar dan pemuda untuk ikut berpartisi menyelenggarakan kegiatan ilmiah ditengah masyarakat,” kata Sudiro.