Oleh Najwa
Generasi Z atau Gen Z merupakan seseorang yang lahir pada tahun 1997-2012 atau saat ini berusia 9 hingga 24 tahun. Pada tahun 2020 data hasil sensus penduduk Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia di dominasi oleh Generasi Z atau Gen Z. Terdapat 74,93 juta atau sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia. Besarnya jumlah Gen Z saat ini merupakan salah satu investasi berharga yang dimiliki Indonesia jika dikelola dengan baik.
Kelebihan Gen Z yang melek teknologi, memiliki ambisi yang tinggi untuk sukses, percaya diri, kritis dalam memecahkan masalah, dan berpikiran terbuka merupakan senjata tersendiri bagi Gen Z dalam membawa perubahan di masyarakat dan membawa inovasi-inovasi baru dalam pemecahan masalahan di lingkungan sekitarnya. Optimalisasi kekuatan Gen Z dalam pemecahan masalah dan pembawa perubahan akan lebih jauh lebih baik apabila diikuti dengan kekuatan mental dan spritual yang kuat pula.
Pada agama Islam kekuatan spritual yang kuat akan membawa Gen Z untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan umat dan menganggap bahwa kontribusi yang ia lakukan merupakan dakwah bagi orang-orang disekitarnya. Perlu kita ketahui bahwa konteks dakwah dalam Islam tidak terbatas pada aktivitas ceramah di dalam mesjid atau dapat pula disebut dengan dakwah bil lisan. Akan tetapi dakwah memiliki konteks yang sangat luas, seperti yang dikemukakan oleh Bakhyul Khuly bahwa dakwah dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang membawa perubahan lebih baik di dalam masyarakat baik itu dalam bidang agama, ekonomi, pendidikan, sosial dan lain-lain.
- Iklan -
Salah satu dakwah yang tidak kalah penting dalam pengembangan masyarakat adalah dakwah bil hal. Dakwah bil hal merupakan dakwah yang media penyampaiannya melalui perilaku baik sang da’i seperti menolong seseorang yang kesusahan, melakukan pemberdayaan kepada kelompok marginal, dan masih banyak lainnya. Di zaman sekarang ini dakwah bil hal merupakan dakwah yang sering kali digunakan untuk meningkatkan kondisi kesejahteraan di masyarakat.
Dalam konteks Gen Z dakwah bil hal merupakan aktivitas positif yang dapat merealisasikan peran Gen Z sebagai agent of change di masyarakat. Karakterisitik Gen Z yang selalu membawa inovasi-inovasi baru dalam pemecahan masalah di lingkungan sekitarnya akan turut membawa warna baru dalam dakwah bil hal selain itu, permasalahan sosial yang juga semakin kompleks akan menuntut Gen Z untuk selalu berinovasi dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan masyarakat saat ini.
Bentuk inovasi dakwah bil hal Gen Z juga turut merespon semakin kompleksnya permasalahan yang ada di masyarakat dan salah satu bentuk inovasi tersebut adalah aktivitas filantropi tenaga. Filantropi tenaga merupakan salah satu bentuk dakwah bil hal yang kini banyak diminati oleh pemuda.
Di Indonesia istilah filantropi tenaga mungkin masih asing terdengar dan jarang dibahas akan tetapi, dalam prakteknya filantropi tenaga telah dilakukan sejak lama. Pada awalnya aktivitas filantropi tenaga berasal dari kegiatan filantropi yang hanya terbatas pada aktivitas mendermakan harta benda untuk orang-orang yang membutuhkan namun saat ini kegiatan filantropi terus berkembang dan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam bentuk tenaga.
Filantropi tenaga merupakan salah satu bentuk kegiatan filantropi yang mana kontribusinya berupa tenaga dan waktu untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Aktivitas filantropi tenaga sebenarnya memiliki kesamaaan dengan aktivitas kerelawanan, seseorang yang menjalankan aktivitas ini sama-sama menyumbangkan tenaganya untuk kegiatan kemanusiaan dengan suka rela.
Pada tahun 2021 World Giving Index (WGI) menetapkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Laporan WGI 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 2 teratas pada 3 indikator penilaian, yakni menyumbang pada orang asing, menyumbang uang dan kegiatan kerelawanan. Bukan hanya itu penelitian Charities Aid Foundation juga menyatakan bahwa lebih dari 8 dari 10 orang Indonesia menyumbang uang pada tahun 2021 dan tingkat kerelawanan Indonesia tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.
Dari laporan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap aktivitas filantropi tenaga. Selain itu menjamurnya lembaga filantropi yang juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi relawan dalam kegiatan kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa, Lazismu, MRI, dan lain-lain merupakan bentuk upaya peningkatan kualitas filantropi tenaga di Indonesia khususnya dalam memaksimalkan partispasi pemuda dalam kegiatan filantropi.
Peran pemuda khususnya Gen Z dalam aktivitas filantropi tenaga tentunya akan sangat dibutuhkan, mengingat bahwa mayoritas penduduk Indonesia saat ini merupakan Gen Z. Diharapkan dengan hadirnya Gen Z dalam aktivitas filantropi tenaga akan membawa inovasi-inovasi baru dalam pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Selain itu hadirnya Gen Z dalam filantropi tenaga juga merupakan bentuk optimalisasi dari bonus demografi yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, melalui filantropi tenaga akan lahir Gen Z yang berperan sebagai agent of change baru yang dapat turut menciptakan perubahan positif di masyarakat dan ikut dalam pembangunan negara .
Tidak hanya dalam lingkup negara dalam Islam pemuda juga merupakan salah satu aset yang sangat penting untuk menyejahterakan umat Islam, melalui filantropi tenaga Gen Z secara tidak sadar telah melakukan dakwah bil hal dalam rangka meningkatkan kualitas masyarakat khususnya masyarakat Islam. oleh karenanya, diharapkan kepada Gen Z untuk terus berinovasi dalam memecahkan masalah umat dan turut terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang bermanfaat sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang (paling bisa) diharapkan kebaikannya dan (paling sedikit) keburukannya hingga orang lain merasa aman” (HR. At-Tirmidzi).
-Santriwati dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.