Oleh Lia Pusparini
Dalam sebuah instansi pendidikan, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata evaluasi. Kegiatan ini dalam pendidikan dilaksanakan secara terencana dan sistematis sebagai media untuk mengukur tingkat keberhasilan dari sebuah tujuan atau target yang akan dicapai dalam sebuah pendidikan.sedangkan evaluasi sendiri menurut buku yang ditulis Daryanto mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah tolak ukur atau proses yang dilakukan secara berkala sebagai tolak ukur dan proses untuk mengevaluasi adanya sebuah masalah yang ada.
Sebelum dilaksanakan evaluasi pastinya akan dilaksanakan sebuah penilaian, karena penilaian merupakan sebagian dari adanya evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Penilaian sendiri merupakan sebuah program menilai yang dilakukan oleh pengajar atau guru ini sering disebut sebagai penilaian berbasis kelas. Sedangkan PBK atau penilaian berbasis kelas sendiri merupakan sebuah penilaian yang dilaksanakan oleh guru untuk proses pembelajaran. PBK sendiri merupakan sebuah proses pengumpulan dan penggunaan informasi dari hasil belajar anak didik, hal ini tentusaja diambil perannya oleh guru guna untuk mengetahui tingkat pencapaian dan penguasaan anak didik terhadap sebuah tujuan pendidikan itu sendiri.
- Iklan -
Namun terlepas dari adanya PBK sendiri. Lembaga pendidikan dan guru harus dihadapkan dengan tuntutan yang kian sebakin berat, terlebih lagi untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mampu penghadapi perubahan zaman yang semakin pesat ini. Sehingga di era saat ini dirancanglah konsep merdeka belajar yang dicetuskan oleh Nadiem Makariem.
Dalam kurikulum ini guru sebagai peran utama dalam pendidikan diberikan kebebasan secara bebas dan mandiri untuk memahami kurikulum sebelum diajarkan kepada peserta didik, sehingga pada saat proses pembelajaran guru sudah dapat menerapkan kurikulum tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga dengan adanya kurikulum merdeka belajar ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam mengajar dan pembelajaran juga terkesan lebih menarik, menyenangkan dan bermakna sehingga tujuan dari pendidikan sendiri akan terwujud.
Dalam dunia pendidikan merdeka belajar sering juga diartikan dengan kebebasan guru dan siswa dalam memiliki kemerdekaan atau bebas berfikir dari adanya ikatan pembelajaran dalam kelas, agar mampu mengembangkan sebuah potensi yang ada dalam diri setiap siswa masing-masing. Namun evaluasi dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini tidak berfungsi lagi. Karena dalam kurikulum merdeka belajar ini yang diharapkan adalah dimana saat siswa dapat mencapai tujuan pendidikan melalui evaluasi pendidikan.
Namun di sini sering terjadi perselisihan yangmana dengan adanya kurikulum merdeka belajar ini maka evaluasi tidak akan pernah ada dan hal tersebut akan dipandang sebagai hal yang menguntungkan bagi guru.
Perlu diperhatikan ya teman-teman, disini alasan yang lebih tepat mengapa sebuah evaluasi tidak digunakan karena pada dasarnya disini dalam kurikulum merdeka belajar menerapkan sistem evaluasi merdeka yangmana evaluasi ini tidak menjadi tolak ukur seseorang dalam mencapai nilai standar minimum. Manum evaluasi disini diterapkan sebagai sebuah tolak ukur seberapa persen setiap siswa dalam mengembangkan potensi atau skill yang ada dalam dirinya.
Sehingga dalam bahasan kali ini dapat disimpulkan bahwasannya kegiatan evaluasi ini yang akan menjadikan guru sebagai perantara untuk mewududkan sebuah tujuan pendidikan di era merdeka belajar.
Hal tersebut dapat dikatakan karena guru harus dapat mengerti tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran. Disamping itu, guru juga diharapkan agaar mampu menciptakan pembelajaran yang nyaman, menarik dan menyenangkan serta tidak monoton dalam pembelajaran. Serta mampu mengembangkan skill setiap siswa sebagai nilai akhir yang digunakan sebagai evaluasi pembelajaran dengan ujuan pendidikan di era merdeka belajar.
-Mahasiswa INISNU Temanggung